♥️22

214 46 7
                                    











'drrttttttt'.

'drtttttt'.

"Jungkook , ponselmu berbunyi sejak tadi".

suara serak Jimin membuat pria tampan itu berusaha membuka matanya secara perlahan , namun Jungkook terlihat hanya membuang ponselnya yang semula di atas nakas ke sembarang arah.

Jimin yang masih memejamkan matanya mengerutkan kening. "suara apa itu Jungkook?".

ini mengenai ponsel yang Jungkook buang menimpa meja kaca sebelum jatuh di atas lantai. "ponselku sangat mengganggu".

saat itu mata indah berhasel coklat terbuka menatap pria yang memeluknya erat dan masih memejamkan matanya . dia bergegas bangun namun lengan besar kekasihnya menahan tubuhnya disana .

"jinjja , micosso? kau".

"itu ponsel iklan".

Jimin menghela nafasnya dan menatap tajam pria yang tampak tak bergeming dari tidurnya . "lalu karena itu handphone iklan kau bebas melemparkannya?".

"susstttttt , sayang , itu tahan banting, chaaa tidur lagi".

si cantik dalam pelukan Jungkook menatap Pria yang masih memejamkan mata , tetapi entah mengapa seketika membukanya karena seolah menyadari bahwa Jimin terlihat sangat kesal saat ini. mendapati Jimin terlihat sangat marah membuat Jungkook menghela nafas panjang dan bergerak bangkit berdiri , dia meraih ponsel yang sangat baik baik saja , dan Jungkook terkesan seperti sedang membuat lelucon .

"ponsel ini di rancang untuk para pasangan yang sedang bertengkar . astaga , benar benar barang yang bagus". setelah melihat lagi layarnya dia menaruh ponsel tersebut di atas nakas kemudian menarik tubuh Jimin setelah dirinya berbaring . dia memeluk kekasihnya kembali yang kini menasehatinya .

"aku tidak suka kau membanting barang penting seperti itu , aku tau itu bisa di beli kembali, dan kau bisa membeli itu berulang ulang kali . barang yang di hargai seperti itu menunjukkan bagaimana tuannya juga menghargai orang lain".

telak membuat Jungkook bungkam , bagaimanapun dia bersalah mengenai hal ini . bukannya kesal di nasehati seperti itu dia memeluk kekasihnya dan membubuhi kecupan kecupan ringan . "mianhae , tidak akan ku ulangi lagi".

"...". Jimin tidak menjawab , dia hanya memandangi kekasihnya.

"Jinjja Mianhae sayang , kau tidak percaya aku menyesali ini? apakah aku juga harus meminta maaf pada ponselku?".

pada akhrinya Jimin menghela nafas panjang kemudian menganggukkan kepalanya dan bergerak semakin mendekati Jungkook . tangannya melingkar pada sela dada dan menyentuh punggung lebar kekasihnya . "siapa yang menghubungi tadi?".

"Taehyung dan Ji eun".

si cantik menempelkan pipi pada dada bidang berbalut kaos itu , dia mengangkat wajah dan melihat bagaimana mata bambi kembali tertutup. "Mengapa kembali seperti ini? aku tau kau belum selesai syuting , jika seperti itu kau pasti akan dalam masalah".

"Taehyung bisa menyelesaikan semuanya, sisanya tinggal di kerjakan di Seoul nanti".

"ji Eun pasti sangat marah".

"jangan memikirkan orang lain , pikirkan bagaimana dirimu sendiri . kau tidak tau bagaimana aku sangat mengkhawatirkan dirimu?".

Jimin menatap tajam Jungkook dan pria bertubuh besar itu seolah mengetahui dia salah berbicara sekarang . Jungkook tentu kembali membuka matanya secara terpkasa seolah olah dia tau sekarang bahwa ini sudah tidak bisa di tutupi lagi . dia mendapati Jimin mengangkat tangan dan melepaskan diri dari pelukannya sementara dirinnya tidak bisa mencegah lagi untuk Jimin berada di pelukannya .

Mr Winter(Jikook✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang