♥️3

583 84 19
                                    




Canggung dan tidak tau harus bagaimana. Jimin tidak pernah berpikir atau bermimpi sebelumnya bahwa dia makan bersama dengan dua pria yang kini duduk di hadapannya. 

Tadinya Taehyung memang akan mengantar dia namun memalukan rasanya ketika perutnya berbunyi. Dan Jungkook mengatakan bahwa dia juga lapar. Alhasil dia dan dua pria itu terdampar disini.

Aneh , tanpa di minta mereka memesankan makanan untuknya. Dan meski begitu lauk nya selalu bertambah dan tak pernah kurang. Karena dua pria yang selalu mengisi daging di mangkuknya.

Jadi Jimin tidak berhenti mengucap Terimakasih.

Disisi lain Taehyung memerhatikan bagaimana Jimin makan dengan baik. Hari ini dia tidak mendapatkan senyuman yang baik seperti kemarin. Terlihat bahwa malam ini Jimin tidak terlalu menanggapi semua pembicaraan mereka. Jimin terkadang hanya menanggapi sebisanya. Jadi Taehyung sejujurnya merasa kesepian.

Sedangkan jungkook? Pria itu sama saja.  Dia cukup tau sikap Jungkook selama ini. Pria dengan sifatnya yang dingin itu juga tidak beda jauh dengan Jimin saat ini. Taehyung merasa berbeda dari sikap Jimin yang hangat di waktu siang hari.

“Apakah pekerjaan hari ini berjalan baik Jimin ssi?”. Taehyung menanyakan hal itu hanya untuk memeriksa apakah mungkin ada sesuatu yang mungkin memberatkan Jimin.

“Aniya manajer nim”.

“Sungguh?”. Tanya Taehyung sekali lagi.

“Nde”. Jawab Jimin dengan mantap namun tanpa ekspresi yang berbeda sejak tadi.

“Ku pikir ada masalah karena kau terlihat terbebani”.

Saat itu Jimin hendak makan namun tiba tiba dia terdiam sebentar dan mencoba tersenyum walau di paksakan.

“Maafkan aku Taehyung ssi , aku , ada beberapa hal yang membuatku tidak nyaman saat malam menjelang. Jadi biasanya sikapku akan aktif di siang hari. Malamnya aku merasa seluruh tenagaku habis. Maaf jika itu mengganggumu”.

Jimin menjelaskan itu sekarang dan Taehyung menyentuh tangannya di atas meja. Hal itu tentu di lirik oleh Jungkook yang menatap tangan keduanya.

Sementara Taehyung melebarkan senyumnya yang hangat sembari mengelus punggung tangan Jimin sebelum menarik tangannya. 

“Tidak masalah. Jika kau merasa baik baik saja aku pun tidak akan terbebani. Jika memang seperti itu aku akan memahaminya. Sampaikan padaku jika pekerjaanmu sulit”.

“Apa maksudnya? Kau berpikir bahwa aku ini menyulitkan begitu ?”. Jungkook menatap Taehyung dengan kesal.

“Ya, jangan tersinggung begitu. Aku tidak mengatakan bahwa kau menyulitkan Jimin”.

Seolah tidak ingin mendengar perkataan Taehyung Jungkook makan dengan cepat setelah melirik Jimin dengan tatapan tajamnya.

“Aku memang seperti ini sejak dulu. Maaf kan aku membuat kalian jadi bertengkar. Sungguh aku suka bekerja dengan Jungkook”.

Perkataan Jimin membuat Jungkook memandangnya sebentar. “Kau suka memoles minyak bayi padaku”.

Jimin mengerjapkan matanya beberapa kali sampai dia melihat Jungkook lagi. Sementara Jungkook tersenyum miring. Kedua pria itu saling memandang sampai Taehyung berdehem untuk memutus pandangan mereka.

“Baiklah kurasa Jungkook juga tidak masalah denganmu Jimin. Kalian mudah akrab sekarang”.

Inginnya Jimin menjawab bahwa dia terpaksa. Tapi ya sudahlah, seperti yang sudah disampaikan. Malam hari dia akan merasa seluruh kekuatannya hilang. Jimin kehilangan semangat di malam hari itu faktanya. Dia memiliki sedikit perasaan tidak nyaman dan tidak terlalu suka jika malam menjelang.

Mr Winter(Jikook✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang