♥️23

249 40 4
                                    














waktu berlalu lagi , setelah hari yang sangat berat kemarin . dan Jimin mengingat segalanya , mengingat bagaimana Jungkook memeluknya semalaman , dan menepuki lengannya seolah menenangkan dirinya yang sedang kalut . kala langit sudah gelap dan berganti pagi lagi . seperti cahaya baru yang membangunkan dirinya . Jimin merasa lelah dengan masa lalu seperti itu . tetapi satu cahaya seperti menuntun dirinya untuk segera pergi dari kegelapan itu .

haselnya memandangi langit langit kamarnya , memandangi dengan begitu seksama seolah berharap tida lagi membuatnya terpuruk . dia memutuskan bangun kala paginya tidak lagi hangat saat pelukan seseorang tak terasa lagi . sepertinya pria itu sedang sibuk di dapur , dan Jimin ingin segera menemuinya , serta memeluknya seperti kemarin .

dia , sejujurnya sangat mencintai Jungkook . dia merasakan bahwa cintanya semakin besar pada pria yang menangis bersamanya semalaman penuh . dia merasakan cinta yang semakin dalam . dia benar benar mencintai Jungkook entah seberapa bentuknya, seberapa besar itu semakin berkembang , seberapa besar sampai dia pun tidak tau lagi menggambarkannya seperti apa.

dia sudah menangisi semuanya , dan merasa kehilangan tenaga saat tarbangun . langkahnya di rajut untuk mencari sosok penenang jiwa , dan cahaya yang menyinari kehidupannya , kala langkahnya terhenti melihat sosok Jungkook dengan potongan rambut yang teramat pendek , meski awalnya terkejut bahwa kekasihnya terlihat sangat berbeda, terlihat sangat tampan dan berwibawa .

Jungkook dengan kacamata beningnya berbalik , pria dengan apron dan sedang memasak itu menyadari kedatangan Jimin . dan saat itu kekasihnya bergerak begitu perlahan mendekatinya dan memeluk tubuh besarnya .

"aku hampir berpikir kau orang lain". ucap Jimin dengan suaranya yang serak .

Jungkook masih mengangkat tangannya karena sebelah tangannya memegangi sendok sayur sedangkan sebelahnya lagi memegangi minyak wijen . dia memutuskan menaruhnya di dekat kompor yang sedang mendidihkan sup kemudian memeluk kekasihnya dengan satu tangan .

"sudah bangun? aku memotong rambutku tadi pagi , mengganggu Yeon sedikit tidak masalah".

"apakah agensi memperbolehkannya?".

"tidak , sebentar lagi aku akan tour".

Jimin yang semula mengangkat wajah kini menempelkan pipinya lagi pada dada bidang pria itu . "jinjja, kau dalam masalah lagi".

"ayolah ini hanya potong rambut". Jungkook tersenyum tipis, mendengar ocehan Jimin itu membuatnya bahagia entah karena apa . Jungkook meminta pria itu datang pagi tadi , untuk memangkas rambutnya . karena sungguh dia ingin saat Jimin bangun melihat penampilannya yang segar , dia tidak ingin Jimin mengingat hari kemarin . selain itu dia ingin Jimin tidak merasa suntuk saat melihatnya, dan persetan peraturan agensi. dia sudah dewasa dan tidak ada yang berhak menghakimi dan mengaturnya. "kemarilah ratuku sayang , kau hanya perlu duduk dan chef ini akan menyiapkan beberapa makanan kesukaanmu".

jungkook melepas pelukan dan membantu mengajak Jimin dengan merangkul pria itu mendekati meja makan yang sudah tersedia beberapa hidangan di sana . tak lupa menarik kursi dan mempersilahkan Jimin seolah pria itu benar benar seorang ratu saat ini . tetapi Jungkook adalah Jungkook dengan cinta secara luar biasa , dia mencium sudut kening Jimin dan tersenyum pelan .

"mari kita menikmati beberapa hidangan yang sudah ku siapkan ratuku".

Jimin tersenyum tanpa bisa di tahan melihat bagaimana Jungkook memperlakukan dirinya . kekasihnya dalam sekejap seperti pramusaji kerajaan yang menyiapkan makanan dengan tangan kiri ke belakang serta tidak lupa melambaikan tangan dan membungkuk padanya . beberapa atraksi di lakukan seolah dia profesional dan Jimin tidak tahan untuk tidak tertawa pelan .

Mr Winter(Jikook✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang