prolog

103 6 0
                                    

Bugh

Plak

Sreg

Suara itu.. sudah menjadi suara yang candu oleh telinga seorang anak laki laki tersebut. Cambukan yang sudah menjadi temannya yang menemaninya setiap hari. Bahkan saat dia dalam keadaan sangat terpuruk, tidak ada yang peduli terhadap dirinya kecuali kakaknya.

Iya, dia adalah Yugo.

Semasa SMP Yugo selalu mendapatkan bully-an dari teman sekelasnya. Berawal dari ia tak sengaja menumpahkan segelas jus dan berakhir selalu diberikan kesengsaraan. Bahkan Yugo sudah berkali-kali berusaha untuk bunuh diri tetapi ia selalu takut untuk mencobanya.

"Please deh, apa minta tolong bokap gue aja ya buat DO aja ni anak?" Ucap Salah satu dari segerombolan anak yang membully Yugo. "Ah gausah lah ju.. gue masih pengen banget bikin dia ngerasain apa yang nyokap gue rasain." Jawab seseorang anak, yang bernama Darren sambil menarik paksa helaian rambut Yugo yang membuatnya meringis kesakitan.

Jangan tanya keadaan Yugo, ia sedang terduduk lemas di tanah dengan air matanya sudah merembes membasahi pipinya.

"Yaampun, cengeng banget sih anak mama. Eh, sorry. Lo udah ga punya kan ya?" Mereka semua tertawa terbahak-bahak sembari memecahkan banyak telur diatas kepalanya.

Cukup. Yugo sudah tidak tahan. Ia sudah muak dikucilkan oleh banyak orang.

Ia berusaha berdiri, segerombolan anak tersebut menatapnya dengan remeh. Kamu menarik kerah baju anak yang bernama Darren itu.

"Lo boleh ngehina gue, Lo boleh bunuh gue. Asalkan satu, jangan berani-berani Lo bahas kejelekan mama gue. Dia orang paling berharga. Jujur aja, Lo begini karena iri kan?" Ucap Yugo dengan berani.

Padahal sebelumnya ia tidak mempunyai keberanian untuk melawan.

Darren yang mendengarnya pun tertawa, dan berkata "gue? Iri? Yang bener aja, masa gue iri sama kehancuran keluarga Lo." Lalu ia menghempas tangan Yugo dari kerah bajunya. "Gue ingetin sekali lagi. Gue pengen bales kejahatan mama Lo karena udah berani merebut bokap gue. Bahkan, sekalinya Lo mati dendam gue masih ada dan ga akan pernah hilang."

Yugo yang mendengarkannya pun hanya bisa terdiam dan rintik rintik hujan pun turun. Saat itu lah ia mulai membenci hujan.

---------------------------------

Jam pelajaran pun berakhir, siswa siswi berhamburan keluar dari sekolah. Dan menunggu untuk jemputan.

Saat ini, dirinya sedang berada di halte bus. Kakaknya tidak bisa menjemput dirinya karena lembur di tempat kantornya. Otomatis ia hanya bisa menaiki bus.

Hingga bus pun datang, ia pun segera menaikinya, mengambil kursi yang dekat dengan jendela agar bisa menikmati sore yang indah. Perjalanan dari sekolah ke rumahnya butuh waktu sekitar 20 menit, ia dapat menggunakan waktunya untuk tidur.

"Permisi.. aku boleh duduk disini?" Tanya seorang gadis memakai seragam yang berbeda dengannya.

Ia hanya menjawab dengan anggukan dan kembali tidur.

Gadis itu pun duduk disamping Yugo. Kelihatannya, gadis ini anak yang ceria. Dirinya juga sempat melihat gadis itu memberikan sebuah roti kepada anak kecil.

Tetapi Yugo juga tidak terlalu mempedulikannya.

"Kayaknya kamu dari sekolah sebelah ya?" Ucap gadis sambil mengambil susu coklat dan meminumnya. "Ya". Balasnya tanpa melihat gadis tersebut. Tetapi, anehnya gadis itu makin ingin berbicara denganmu.

"Nama kamu siapa?".

"Yugo."

Lalu, gadis itu tersenyum, sangat cantik jika dilihat lebih dekat. "Aku Liona! Salam kenal ya, omong-omong. Kamu suka susu coklat ga? Aku punya dua."

"Gausah, buat Lo aja." Ucap Yugo masih terkesan cuek.

Liona membuka tangan Yugo dan memberikannya susu tersebut. "Ambil, aku banyak susu coklat dirumah. Kalo ga habis bisa dimarahin sama mami. Ohya, bentar lagi aku nyampe.. dadah!"

Yugo menatap Liona turun dari bus, lalu ia melihat sesuatu, gantungan kunci berbentuk burung hantu. Sepertinya itu milik gadis yang bernama Liona itu.

Entah apa yang ada dipikirannya saat ini hingga ia memilih untuk mengambil gantungan kunci tersebut dan menaruh di dalam tasnya.

---------------------------------

Setelah kejadian itu, ia selalu mencoba untuk mencari tahu tentang gadis tersebut. Ia merutuki dirinya karena tidak meminta nomor telepon milik Liona, agar lebih mudah mengembalikan gantungan kunci yang masih ia simpan.

"Dek, kakak pergi dulu ya." Ucap kakaknya yang bernama Cherry, yang sudah mengenakan pakaian yang rapih.

"Mau kemana? Bukannya hari ini tanggal merah?" Balas Yugo sambil duduk di sofa. "Iya, kakak masih ada acara di kantor. Kayaknya pulang siang-an deh. Ohya, jangan keluar hari ini. Kakak liat ramalan cuaca hari ini bakalan hujan." Jawabnya sambil menyiapkan sarapan untuk dirimu.

"Acara apa?" Tanya Yugo penasaran.

"Ulang tahun temen kakak."

"Ohh.. berangkat sama siapa?"

"Kakak bareng temen dek, tumben banget sih nanyain" ucap Cherry tersenyum, jarang-jarang melihat adiknya perhatian.

"Yaa gapapa.."

Tiba-tiba suara ketukan pintu terdengar dari luar rumah, lalu ia pun membukanya.

"Permisi ka- eh?" Ucap seorang gadis itu dengan bingung.

"Lo? Li.. liona?" Jawab Yugo menatap gadis itu dari atas hingga ke bawah. Lalu gadis itu mengangguk dan tersenyum. "Hai! Kita ketemu lagi.. Eh, tapi ini bener kan rumah kak Cherry?" . Dan Cherry pun menghampiri kalian berdua.

"Ini Liona ya? Adiknya Mayarani?" Tanya Cherry. "Iya kak, aku disuruh sama kak Maya buat jemput kakak. Untung aku jemputnya pagi. " jawab Liona.

"Ah iya iya, aku udah siap kok." Cherry dan Liona pun berpamitan untuk pergi. "Inget yang kakak bilang, jangan keluar rumah ya. Sarapannya dimakan. Kalo mau keluar-keluar chat kakak". Yugo pun mengangguk. Kakaknya terlalu protektif semenjak terjadinya pembullyan terhadap dirimu.

Kejadiannya sudah 2 tahun yang lalu. Tetapi masih terbayang olehnya.

"iyaa kak.". Lalu, mereka pun pergi menaiki mobil yang dikendarai oleh supir pribadi Liona.

Dan bodohnya, ia lupa untuk mengembalikan gantungan kuncinya.

TBC <(⁠≧⁠▽⁠≦⁠)

Halo haloo..
Salam kenal ya, kalian bisa panggil aku yoons (hehe)
Ini book pertama aku jadi jika ada typo atau salah kaya mohon dimaafkan yah.. aku tidak terlalu pro bestiee

Tapi aku sedang berusaha sebaik mungkin!

Hihi, chapchappeet~

Rain HaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang