09. surprised

28 7 0
                                    

Stan-stan sudah tertata rapih di depan pagar sekolah. Lampu kelap-kelip juga sudah banyak terpasang dibeberapa tempat. Banyak juga yang mempromosikan produk-produk yang akan dijual. Para petugas acara pun sudah siap sedia.

Panggung yang besar menutupi belakang sekolah dan bannernya tercetak jelas. Orang-orang menukarkan tiketnya untuk menonton yang siswa siswi tampil nantinya. Seorang gadis berjalan mondar-mandir sembari cemberut takut dirinya tampil tidak sesuai dengan harapannya.

Saatnya.. sudah tiba. Liona sangat cemas jika tampilannya tidak akan memuaskan. Di backstage, Liona sudah latihan sebanyak 10 kali. Tetapi tetap saja hatinya tak bisa tenang, Dan sebentar lagi namanya akan dipanggil. Anna dan June sudah berada di bangku penonton yang tidak sabar melihat Liona.

"Tenang Liona, tenang.. huft. U can do it." Ucapnya menyemangati dirinya sendiri sembari menatap ke cermin. Ia pun senang melihat dirinya akan tampil, tetapi.. ada yang aneh.

Make up? Oke.

Pakaian ballet? Aman.

Sepatu? Sudah dari tadi ia pakai.

Ah iya! Dirinya melupakan sesuatu. Liona pun mengintip dari tirai kecil dan melihat celingak-celinguk.. Ia sedang mencari seseorang. Teman-temannya sudah datang. Bunda, Papa, dan Kakaknya pun sudah datang. Kurang satu lagi.. Yugo. Ia tak melihat Yugo berada di kursi penonton. Liona pun murung lalu kembali ke Meja rias.

"Gapapa, gapapa.. Liona. Daripada di Dateng malah kamu gelagapan." Ucapnya.

Stylish yang biasanya merias wajah Liona pun kembali menata rambutnya. Dan Liona diberi tahu bahwa 10 menit lagi ia akan tampil. Liona meredakan nervous nya dengan meminum teh hangat.

"Baiklah, tampilan kali ini akan sangat seru. Dan sepertinya acara festival tahun ini akan segera diadakan ekstrakurikuler ballet." Ucap pembawa acara.

"Marilah! Kita sambut, Riedera Liona Dianne dari kelas X MIPA 3!!" Sorakan terdengar dari telinga Liona. Ia segera keluar dari tirai lalu menyapa para penonton dengan senyuman manisnya.

"Selamat malam semua, aku Riedera Liona Dianne, Atau sebut aja aku Liona. Kali ini aku akan menampilkan tari ballet yang mungkin jarang kalian lihat." Liona tidak menurunkan senyumannya sama sekali.

"Ya ampun! Lucu banget adek nya, ohya. Sekedar informasi, adek yang bernama Liona ini akan menampilkan ballet-nya beriringan dengan musik yang kerasa banget Vintage nya! Tanpa lama-lama, yuk kita tonton.." Sang pembawa acara pun kembali ke belakang panggung dan Liona bersiap-siap untuk menampilkan tariannya.

June dan Anna? Astaga, mereka sudah seperti setan menyoraki satu temannya yang akan tampil. Heboh sekali.

Musik mulai di alun kan, Liona menggerakkan badannya dengan baik dan lentur. Para penonton semua terpukau dengan Liona. Wajahnya yang cantik, baju ballet berwarna pink soft nya, mahkota yang bertengger di rambutnya, serta rambutnya di kuncir lucu dengan poni tipis-tipis. Siapa yang tak tertarik coba?

------------------------------

"Sempit goblok." Bisik Marvel.

"Sabar njir, gue mau cari tempat." Kiano mencari tempat duduk agar dapat menonton lebih jelas.

"Gara-gara Lo doang, kebelet BAB jadi telat kan." Sewot Marvel sembari duduk.

Kiano menggaruk tengkuknya, dan Yugo pun hanya menyeruput kopi yang ia beli. Menonton seseorang yang sedang tampil, Liona. Pandangannya fokus pada gadis tersebut. Jika boleh Yugo berpendapat..

Rain HaterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang