Ujian Sekolah pada SMA Cendrawasih akan segera dimulai. Mungkin hanya ada 10 menit lagi bel masuk sekolah. Liona sedang berada di perpustakaan untuk mengulang kembali yang dirinya pelajari. Jalan dari perpustakaan ke kelasnya tidak terlalu jauh. Makanya ia bisa kesini tanpa takut telat.
Jika ada yang bertanya June dan Anna kemana? Mereka sedang berada di kelas masing-masing. Awalnya mereka ingin bertiga menuju perpustakaan, tetapi Terjadi kesalahan kecil dan berakhir hanya Liona yang berada di perpustakaan.
"Faktornya diga- eh." Liona yang sedang fokus lalu terhenti dan merasakan sebuah tangan ada pada rambutnya. Ia menoleh ke arah samping kanannya.
"Dari kapan disini?" Ucap Liona acuh tak acuh.
"Dari awal Lo masuk perpus." Jawabnya.
"Gausah ganggu aku bisa ga? Aku capek." Liona enggan menatap Yugo.
"Why? Did I do something wrong?" Tanyanya.
"Yes, you have a lot of problems." Liona berbicara seadanya, ia tak ingin pembicaraan mereka terjalin lama.
Dengan jahil, Yugo menarik rambut coklat Liona. Membuat sang empu meringis kesakitan lalu menatap tajam ke arah Yugo.
"Sakit, Yugo!" Sentak Liona.
Yugo mendekat, ia menatap Mata lentik milik Liona dan bola matanya yang menghiasi wajahnya. Liona yang ditatap dekat seperti itu hanya terdiam.
"Apa?"
"Can I?"
"What?" Ulangnya.
"Kiss you again. But, on your lips."
--------------------
"Gendheng semua." Ucap June menatap soal-soal ujian yang sama sekali ia tidak mengerti.
Fyi, Untuk kelas ujian mereka di acak. Tetapi urut sesuai dengan nomor absen. Dan Liona, June bersama Anna berada kelas yang sama untuk saat ini dan kedepannya.
"Waktu kalian tidak lama, kurang 20 menit lagi. Gunakan waktu kalian dengan baik." Ucap Guru yang dipanggil dengan Bu Jenna.
June pun menggunakan cara terakhirnya yaitu menanyakan jawaban ke orang terdekatnya. Sayangnya June, Liona dan Anna berada didaerah tempat yang berjauhan. Jadi Mereka tidak bisa saling mengobrol jika sudah selesai mengerjakan.
Sedangkan Liona, sudah selesai mengerjakannya. Tetapi, ia terus menerus membaca ulang soal tersebut dan memeriksa jawabannya. Menurutnya ini gampang. Liona menatap sekeliling, ia melihat June kesusahan mengerjakannya dan Anna terlihat anteng-anteng saja.
"Liona sudah selesai?" Tanya Bu Jenna.
Liona mengangguk, "Sudah Bu." Ia pun mengumpulkan kertas miliknya lalu kembali lagi ke mejanya. Dan Guru muda tersebut langsung mengoreksi jawaban dari kertas Liona.
"Sesuai yang Ibu harapkan." Ucap Bu Jenna dengan senyumannya. Liona yang mendengarnya tidak terlalu terkejut karena ia sering mendapatkan pujian seperti itu.
"Bu, kayaknya Liona curang." Seorang siswi mengangkat tangannya. Dan Bu Jenna pun sedikit kaget dengan ucapan siswi itu dengan lantang. Liona pun menoleh saat ada yang menuduhnya seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain Hater
Teen FictionYugo, seorang anak SMA yang memiliki kepribadian yang ceria. Tetapi, jika saja ia tidak mendapati trauma pada 2 tahun yang lalu semua nya akan baik-baik saja. Ia juga sangat membenci hujan, hujan adalah tempat dimana dunia serasa kosong, hampa dan...