Hana bangun dengan malas, melirik kearah samping dimana Yeonjun masih tertidur pulas. Kepalanya pusing karena kurang tidur. Jam di nakas sudah menunjukkan pukul 6 pagi. Hana bergegas membersihkan diri karena hari ini ia dan Jisoo akan pergi bertemu sahabat mereka yang baru saja pulang ke Korea.
Setelah selesai membersihkan diri, Hana baru sadar jika ia tidak membawa baju ganti untuknya dan juga untuk sang putra. Mungkin sebelum berangkat ia akan pulang ke rumah Taehyung dulu untuk mengambil baju ganti dan barang lainnya yang mungkin di butuhkan. Hana keluar dari kamar dan langsung menemui Jisoo yang ternyata sedang berkutat di dapur entah membuat apa.
" Selamat pagi eonnie.. "
" Pagi Hana,, bagaimana? Apa kau bisa tidur? "
Hana duduk di kursi dapur sambil memperhatikan punggung Jisoo. " Yah, begitulah.. "
Jisoo menyerahkan secangkir teh hijau pada Hana. " Minumlah agar kau lebih segar dan tenang "
Jisoo memperhatikan Hana yang sepertinya masih memakai baju yang kemarin. " Apa kau tidak mau berganti Hana? Bukannya itu baju yang kau pakai kemarin? "
Hana memandang dirinya dan mengangguk.
" Iya eonnie, aku lupa tidak membawa ganti karena aku tidak berencana kemana-mana kemarin saat kita bertemu. "" Pakai saja bajuku. Ukuran tubuh kita tak jauh beda kurasa.. "
Hana menggeleng.. " Tidak usah eonnie, aku akan mengambilnya saja ditempat Taehyung oppa. Lagipula Yeonjun juga harus berganti karena aku hanya membawa satu baju saja. "
" Baiklah, terserahmu saja.. "
Hana menyeruput tehnya lumayan banyak lalu bergegas pergi sebelum Yeonjun terbangun dan mencarinya. " Eonnie, aku titip Yeonjun sebentar. "
" Hmm, hati-hati Hana. "
Yeoja itu keluar dari mansion Jisoo dan langsung meluncur ke rumah Taehyung. Senyum tipis tersemat pada bibir merahnya. Akhirnya ia bisa berdua dengan sang suami walaupun pria itu akan bersikap dingin padanya nanti. Tapi setidaknya ia akan berusaha mengambil hatinya lagi.
" Hah, semoga Jungkook belum kembali. " Gumamnya.
Tak berapa lama mobil Hana sudah sampai didepan rumah Taehyung. Yeoja itu keluar dengan senyum yang masih terpatri di bibirnya. Mengambil kunci dari dalam tas kecilnya lalu membuka pintu itu pelan. Keadaannya masih sama seperti kemarin, sepi. Bahkan entitas Taehyung tak terlihat. Apa pria itu belum bangun? Padahal waktu sudah hampir jam 7. Walaupun weekend, biasanya Taehyung selalu bangun pagi entah untuk sekedar olahraga bersama Yeonjun atau duduk sambil menikmati teh di pagi hari.
" Apa aku bangunkan saja ya? " Hana melangkahkan kakinya pelan ke arah kamar Taehyung. Tangannya terangkat ingin mengetuk pintu kamar itu sebelum rungunya mendengar suara dari dalam. Suaranya seperti desahan? Tapi, siapa yang mendesah? Apa mungkin___
Karena Hana penasaran, ia menempelkan telinganya pada pintu itu hingga suara desahan dan geraman semakin terdengar jelas. Itu jelas suara desahan Jungkook. Jadi namja itu sudah pulang? Bukankah harusnya ia akan pulang besok? Hana terus menempelkan telinganya, mendengarkan suara yang sebenarnya membuat hatinya sakit. Tanpa sadar air matanya sudah mengalir di pipi, tangannya meraba dadanya yang terasa berdebar kencang dan terasa nyeri. Tak ingin tangisnya terdengar, Hana membekap mulutnya sendiri. Tubuhnya merosot dengan bahu yang semakin bergetar.
Tak ingin keberadaannya diketahui oleh sang penghuni kamar, Hana berdiri dan melangkah gontai menuju pintu keluar. Niatnya mengambil beberapa barang urung. Hati dan pikirannya berkecamuk. Jika Taehyung dan Jungkook sudah melakukannya, itu berarti sang suami sudah benar-benar jatuh cinta pada Jungkook. Dan itu artinya juga, posisinya akan terancam. Apalagi mengingat surat cerai yang sudah ia tandatangani yang sekarang di simpan oleh pria itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/355847440-288-k363160.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
~ Your husband IS MINE ~
Разноеzi pernah denger crita ini. tapi lupa itu kapan. buat klian yang tau bisa DM zi, oke. enjoy my new story..anggep aja remake