WEDDING DAY

611 64 12
                                    

Satu minggu sudah berlalu dan inilah hari dimana Taehyung akan menikah dengan namja yang akan menjadi madu istrinya. Jika dulu ia tidak gugup saat menikah dengan Hana, sekarang rasanya sedikit beda. Oiya, dan  untuk Hana dan juga Yeonjun, sebenarnya ibu dan anak itu juga diundang. Hanya saja mereka ada di sebuah kamar dan dilarang keluar sebelum acara pemberkatan selesai. Hanya ada sebuah televisi besar yang ada dikamar guna memantau jalannya acara.

" Kau gugup? " Tanya pria yang sebentar lagi akan menjadi kakak iparnya. Taehyung membungkuk mengetahui pria itu datang. Tak ketinggalan juga sang istri yang menggandeng lengannya.

" Begitulah Sajangnim. " Pria itu tersenyum.

" Tenanglah Taehyung. Kau sudah pernah melakukannya dulu, jadi kurasa akan lebih mudah bagimu kan? Santai saja.. "

" Chagiya, kau dampingi Taehyung, aku akan ke ruangan Kookie. " Ucapnya pada sang istri dan hanya di jawab deheman oleh wanita itu.

Kini diruangan itu tinggal mereka berdua. Taehyung semakin gugup karena dari tadi wanita itu terus memandangnya.

" Apa aku membuatmu tak nyaman? Kenapa kau menundukkan kepalamu dari tadi? " Tanyanya pada Taehyung. Pria itu langsung mendongak sambil menggeleng.

" Bu-bukan begitu nona, aku hanya______"

" Ayo kita ke altar, sebentar lagi pendeta datang. " Wanita itu maju dan menggandeng lengan Taehyung. Dapat ia lihat wajah Taehyung yang teramat tegang dan itu lucu sebenarnya. Mereka keluar dari pintu kamar untuk menuju halaman belakang mansion keluarga Jeon.

" Tersenyumlah Taehyung, kau akan menikah bukannya mau di eksekusi gantung. " Taehyung tersenyum kikuk, terlihat sekali jika pria itu tegang. Bahkan pelipisnya sudah berkeringat sejak ia dikamar tadi.

Saat tiba di taman belakang ternyata keluarga dan kerabat sudah berkumpul. Mereka menatap Taehyung dengan raut kagum. Mereka semua sudah tau perihal pernikahan ini dan apa alasan utama dibaliknya. Jadi mereka tak masalah asal Taehyung tak menyakiti kesayangan mereka. Oiya, selain keluarga dan kerabat, di acara itu juga ada Jimin dan juga pendampingnya karena Jimin merupakan sekretaris Jey. Sejenak mata Taehyung bertatapan dengan Jimin dan namja tampan itu hanya bisa mengepalkan tangannya didada tanda menyemangati.

Sedangkan dikamar lain Jey sedang melihat sang adik yang hampir selesai di rias. Walaupun Jungkook namja, bukan berarti wajahnya tak tersentuh make-up. Namja itu terlihat cantik dan manis dengan sapuan riasan tipis dan juga bibir yang diberi lipbalm warna pink natural. Tubuh ramping nan mungilnya di balut tuxedo warna putih gading, tak lupa rambut sebahunya yang di tata ikal.

" Kau terlihat cantik Kookie.. "

Jungkook tersenyum.. " Terimakasih hyungie, aku memang sempurna. Taehyung Hyung pasti akan kagum saat melihatku nanti. Benar kan Hyung? "

Jey terkekeh lalu mengusak rambut sang adik perlahan agar tidak berantakan. " Tentu saja. Jika dia tidak kagum padamu, bisa jadi matanya bermasalah. "

" Nah, sudah selesai tuan muda.. " Ucap sang perias saat selesai memasangkan aksesoris pada jas Jungkook.

" Terimakasih noona. " Stylish itu membungkuk lalu membereskan semua barangnya.

" Sudah siap dengan hari bahagiamu? "

Jungkook menarik nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. " Huuffhh, aku siap Hyung. " Ucapnya mantap.

" Kalau begitu ayo, jangan membuat calon suamimu menunggu lama. "

" Eemm. " Jungkook merangkul lengan Jey untuk menuju tempat pemberkatan.

Saat tiba di taman belakang, semua keluarganya menatap kagum pada Jungkook, sama seperti pandangan mereka pada Taehyung tadi. Taehyung sendiri? Jangan ditanya. Pria itu sampai menganga melihat penampilan Jungkook yang jauh berbeda dari saat mereka bertemu seminggu lalu.

~ Your husband IS MINE ~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang