"Yeonjun pulang!"
Yeonjun terdiam di depan pintu saat tidak ada yang menyahut ucapannya. Rumahnya sepi sekali.
"Ayah kemana ya?" Gumamnya. Ia kemudian menghela napas dan pergi ke kamarnya begitu saja.
Saat ia merebahkan diri di kasur dan membuka handphonenya, sebuah grup baru muncul di aplikasi chatnya.
Geng Dolan (Doyan Jalan)
Yeonjun pun terkekeh, "Apa-apaan namanya begitu."
"Yeonjun."
Lelaki itu terdiam sesaat dan mematikan handphonenya. Ia memfokuskan pendengarannya lagi untuk memastikan bahwa seseorang memanggil namanya.
"Ayah?" Ia berteriak dengan nyaring agar ayahnya mendengar. Namun nihil, tidak ada sahutan apapun dari luar.
Yeonjun beranjak dari kasurnya dan menatap keluar jendela, hari sudah semakin gelap. Ia memutuskan untuk menyalakan lampu seisi rumah. Mungkin ia hanya salah dengar karena keadaan rumahnya yang terlalu sepi.
"Yeonjun."
Ia menghentikan langkahnya saat bisikan itu terdengar di belakangnya. Saat ia menoleh, tidak ada siapapun disana.
Yeonjun baru sadar, ia berdiri diatas lantai yang ia yakini ada sesuatu di bawah sana. Ia kemudian berjongkok dan mengetuk lantai itu.
"Halo? Ada orang disana?"
Suasana kembali senyap, Yeonjun hanya bisa menggaruk tengkuknya. Ia tidak mengerti dengan keadaan yang sedang terjadi.
"Huaa!" Dirinya terkejut, saat membalikkan badan ayahnya sudah berdiri di dapur dengan pisau di tangannya.
Yoonsang menatap putranya aneh, "Kamu kenapa? Kok tingkahnya aneh banget."
Yeonjun menghampiri ayahnya di dapur yang sedang memotong bawang. "Ayah manggil aku?"
"Iya tadi, tapi kamu nggak jawab sih."
"Beneran? Yang barusan?"
Yoonsang diam dan menatap Yeonjun sesaat. "Ayah cuma manggil kamu sekali dan itu waktu kamu masih di kamar. Kenapa?"
Yeonjun menggeleng pelan dan duduk di meja makan. "Nggak ada kok."
Beberapa saat kemudian, Yoonsang membawa dua piring nasi goreng dengan telur dadar diatasnya. "Ayah cuma masak ini."
"Enak kok. Oh iya, ayah tadi kemana?"
"Cari kerja, kebetulan ada kerabatnya teman ayah nyari supir pribadi. Dan besok ayah udah mulai bisa kerja."
Yeonjun mengangguk, "Semoga kerjanya lancar, yah."
"Iya. Omong-omong, sekolahnya tadi gimana?"
Saat mendengar pertanyaan itu, senyum Yeonjun seketika merekah. Ia kemudian menceritakan hari yang ia jalani dengan semangat.
"Sorry gue telat."
Yeonjun berjalan menghampiri keempat temannya yang sedang berkumpul. Ia merapatkan jaketnya karena malam ini cuacanya sedikit lebih dingin.
"Santai aja sih, kita juga nggak lagi rapat."
"Lo mau minum apa, Jun? Kita lagi bahagia, jadi pesen apapun yang lo mau deh."
Ucapan Beomgyu membuat Yeonjun senang sekaligus bingung, "Eh serius? Emang lagi kenapa?"
Beomgyu tersenyum dan menunjukkan layar handphonenya. "Subscriber kita nambah dan viewsnya makin naik loh. Otomatis cuannya makin gede." Beomgyu langsung tertawa lebar.