O5

33 4 1
                                    

Beomgyu celingukan menatap teman-temannya. Ia kemudian menghela napas berat dan meletakkan kepalanya di atas meja.

"huft~"

"Hah~"

"HUAH~"

"Berisik bego." Soobin menatap Beomgyu dengan tajam. Namun Beomgyu hanya menatap Soobin malas.

"Hidup gini-gini amat nggak ada tantangannya." Ucapnya sembari memainkan pulpen dan mulai mencoreti bukunya.

"Ikut ninja warior aja sana kalau mau tantangan." Kata Taehyun sambil mengerjakan soal-soal di papan tulis.

Beomgyu mendecak malas dan menolehkan kepalanya ke belakang, "Nah ini baru temen gue." Katanya sambil menepuk lengan Yeonjun.

"Hah? Apa?" Lelaki itu rupanya tertidur di atas meja dengan buku tulis yang masih bersih. Ia baru terbangun saat Beomgyu menyentuh tangannya.

"Mimpi indah lo?" Hueningkai terkekeh menatap Yeonjun yang nampak linglung.

Yeonjun kemudian terkekeh lucu, "Ada guru ya? Duh gue ketiduran lagi. Mana belum gue kerjain."

Tangan Yeonjun yang hendak mengambil pulpen itu langsung ditahan oleh Beomgyu. 

"Nggak usah repot-repot. Cukup rileks dan santai." Beomgyu menutup buku Yeonjun dan menaruhnya ke dalam tas.

"Bolos— eh keluar aja ayo." 

"Haha." Beomgyu tertawa sembari menunjuk wajah Hueningkai. "Nah gitu dong, nggak paham-paham. Ayo!"














































"Payah banget sih, badan gede nyusahin doang."

Beomgyu mengeluh karena harus menarik badan Soobin yang berat dan besar. Sementara temannya yang lain sudah berada di atas. Mereka berencana untuk melompat tembok pembatas di belakang sekolah.

"Banyak omong, angkat gue cepet."

Soobin bernapas lega saat dirinya sudah berada di atas dengan teman-temannya. Ia memandang ke belakang, melihat lingkungan sekolah yang nampak sepi.

"Bye sekolah. Nanti gue balik lagi."

"Lebay."

Bruk!

Beomgyu sukses menapakkan diri sembari mengusap kedua tangannya yang kotor.

"Gue ketua njir, ntar pasti dicariin."

"Kalo cupu nggak usah ikut. Sana balik ke kelas."

Soobin melongo saat mendengar ucapan Taehyun, dibarengi dengan tawa Beomgyu yang terdengar puas.

Tak lama, kelima pemuda itu sudah keluar dari area sekolah. Dengan baju yang sudah amburadul tak karuan mereka melenggang dengan bahagia.

"Seumur-umur belum pernah gue bolos."

Hueningkai kemudian merangkul Yeonjun. "Lo pasti anak rajin. Sekarang, nikmati angin kebebasan ini."

"Anjing!"

Suara Beomgyu membuat mereka berhenti kebingungan.

"Kenapa?"

"Kameranya lupa dibawa!" Ucapnya sembari menepuk kepalanya.

"Yaelah nggak apa-apa. Dikit-dikit rekam kayak orang peduli aja kita ngapain." Soobin memulai langkahnya lagi.

"Terus kita sekarang mau ngapain?"

Soobin membalikkan badannya ke arah mereka dan berjalan mundur. Ia tersenyum kepada Yeonjun, "Kita kerja aja ayo."










































Rache der Hexe | YeonjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang