Tidak dicintai itu menyakitkan. Tapi, jauh lebih menyakitkan ketika sudah saling mencintai namun tidak bisa bersama.
___Pagi ini tampak cerah. Secerah wajah Rey yang berseri-seri. Ada yang berbeda darinya hari ini. Setelah kurang-lebih dua bulan Rey menjalani terapi. Atas izin Allah saat terapi kemarin Rey dapat berjalan dengan lancar dan lebih baik dari sebelumnya. Ini semua berkat usaha dan doa orang-orang di sekitarnya. Meski begitu Dara belum mengizinkan Rey membawa motor. Alhasil Rey diantar Raya menggunakan mobil ke sekolahnya.
Rey turun dari mobil setelah mengucap salam kepada Kakaknya. Sepanjang jalan banyak teman-teman yang mengucapkan selamat atas kesembuhannya. Rey membalasnya dengan senyuman yang sumringah. Bahkan Rey di buat terkejut ketika sampai di kelas. Saat Ia masuk teman-temannya bersamaan mengucapkan selamat kepadanya, serta tulisan besar yang di tulis di papan tulis.
"Makasih guys, jadi terhura," ucap Rey.
"TERHARU!" Balas semuanya.
"Typo dikit gak ngaruh," kata Rey.
"Eee... Gue patahin lagi nih, kaki Lo," ucap Haikal asal jeplak. Sontak semua orang yang tadi ramai kini menjadi hening menatap ke arah Haika. "Bercanda hehe..."
"Bercanda Lo gak lucu," ucap salah satu dari mereka.
"Tau, kalo bercanda gak usah bawa fisik lah."
"Lo gak ngerasain gimana jadi Rey waktu kakinya patah,"
"Kalo ngomong minimal disaring."
"Tau, omongan itu bisa jadi doa."
"Jahat Lo Kal."
"Asal Lo tau sebenarnya dari dulu tuh, kita gak suka sama omongan Lo yang asal jeplak tanpa disaring, Lo tuh bikin kita sakit hati tau gak." Ucap Raja yang menangkap kode dari teman-teman yang lain.
"Gue gak nyangka sahabat Gue sendiri ngomong begitu ke Gue, sakit hati Gue Kal," ucap Rey ikut-ikutan.
Haikal bangkit dari duduknya. Ia menatap teman-temannya degan tatapan bersalah. "Gue tau, Gue salah, bercanda Gue udah kelewat batas, Gue minta maaf sama Lo Rey, dan Gue juga minta maaf kalo omongan atau candaan Gue bikin kalian sakit hati, sekali lagi Gue minta maaf," ujar Haikal dengan raut wajah merasa bersalah.
Mereka semua menahan tawa sekuat tenaga hingga salah satu dari mereka berteriak "PRANK!" Diiringi tawa semuanya bahkan hingga terpingkal-pingkal melihat wajah Haikal yang lucu.
"GAK LUCU," Teriak Haikal membuat semuanya berhenti tertawa. "Gue lagi serius, malah kalian becandain, parah Lo semua," ucapnya lalu kembali duduk menatap lurus ke depan.
"Dih, Baper," ucap Raja.
"Baperan Lo, orang cuma becanda juga," timpal Rey.
"Becanda Kal," ucap salah satu dari mereka.
"Praaank, kena prank balik Lo semua sama Gue," ucapnya lalu tertawa sendiri seperti ODGJ.
"Dih, apaan sih."
"Gak jelas Lo,"
"Sok asik Lo Bang."
"Lo asik Bang orangnya, asik sendiri."
Cibiran mereka terus berlanjut hingga guru jam pelajaran pertama masuk kelas. Sementara Haikal hanya merespon mereka dengan tawa puasnya.
***
Bel pulang sekolah berbunyi. Para siswa berhamburan keluar kelas. Rey berjalan menelusuri lorong. Mencari seseorang di tengah keramaian. Siapa lagi jika bukan Aisyah. Sedari pagi Ia belum melihatnya. Bahkan di jam istirahat pun Ia tidak ada di kantin. Rey menatap kelas 10 IPA 1 yang sudah sepi dan hanya menyisakan 3 siswi yang sedang menyapu. "Kak Rey? ada apa Kak?" Ucap salah satu dari mereka ketika ingin membuang sampah keluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Adalah Anugrah
Teen FictionDia yang pertama membuatku mengenal cinta. Dia yang mampu merubah hidupku. Dia yang telah menjadikanku manusia paling beruntung di dunia. Dia yang mengajarkanku menjadi manusia yang lebih baik dimata sang pencipta. Bagiku mencintainya adalah anugrah...