BAB 12 : PEDULI

37 25 9
                                    

Allah telah menuliskan nama pasanganmu. Yang perlu kamu lakukan adalah memperbaiki hubunganmu dengan-Nya.
___

Hari demi hari telah berlalu. Waktu begitu cepat memutar. Sudah hampir satu bulan sejak perselisihan antara Rey dan Aisyah terjadi. Hingga saat ini Rey belum bisa memperbaiki hubungannya dengan Aisyah. Tak pernah lelah Ia mencoba menjelaskan yang sebenarnya kepada Aisyah. Namun, Aisyah selalu menghindar dan menjauh dari hadapannya. Meski begitu, Rey masih istiqomah menjalankan proses hijrahnya. Selama satu bulan ini, Ia tidak hanya belajar mengaji Al-Qur'an. Tapi Ia juga mulai ikut mengaji pelajaran-pelajaran agama Islam seperti ilmu fiqih, tauhid, tasawuf, dan sebagainya bersama para santri. Bahkan setelah cukup menguasai ilmu tajwid, kini Rey juga belajar tilawah bersama Malik yang kebetulan juga seorang qori yang cukup terkenal. Semua Ia lakukan sesuai keinginan hatinya yang ingin hijrah menjadi orang yang lebih baik karena Allah. Awalnya memang karena Aisyah. Namun, seiring berjalannya waktu semua berubah. Mungkin ini memang cara Allah untuk mengubah hidupnya.

Hari ini Rey ada jadwal belajar tilawah bersama Malik. Dari sekolah Ia akan langsung menuju pesantren. Rey menunggu taksi online yang dipesannya pada aplikasi di depan gerbang sekolah seorang diri. Sebenarnya tadi Raja dan Haikal sempat menemaninya menunggu. Tapi, Rey memaksa mereka untuk duluan karena mereka pun memiliki urusan masing-masing. Seperti Haikal yang harus menjemput adik-adiknya dan Raja yang sudah di telpon Ibunya agar segera pulang.

Saat sedang menunggu Rey melihat Aisyah yang juga sedang menunggu jemputannya di tempat yang agak jauh darinya. Rey pun menggerakkan kursi rodanya untuk mendekatinya sebelum Aisyah menyadarinya. "Assalamu'alaikum Aisyah," ucap Rey.

"Wa'alaikumsalam," jawab Aisyah cuek.

"Ka, Kamu masih marah sama Aku?"

"Aku gak pernah marah sama Kak Rey," balasnya dengan wajah datar. "Udah deh, Kak, gak usah bersikap seolah tuh, kita memiliki hubungan sebelumnya, dari awal juga kita deket itu karena Aku cuma mau bantu Kak Rey hijrah, Aku juga udah pernah bilang, tolong jangan deketin Aku lagi," ujar Aisyah.

"Aisyah tolong dengerin penjelasan Aku dulu," pinta Rey.

"Gak ada yang perlu dijelasin. Udah mending sekarang Kak Rey istiqomah aja sama proses hijrahnya Kak Rey dan fokus belajar karena sebentar lagi Kak Rey mau ujian akhir."

"Iya, tap—"

Ucapan Rey terpotong karena suara klakson mobil yang baru menepi di hadapan mereka. Malik menurunkan kaca mobilnya menatap Rey dan Aisyah.
"Eh, ada Rey, assalamu'alaikum Rey," ucap malik kepada Rey.

"Wa'alaikumsalam Bang," jawabnya.

"Kita ada jadwalkan sekarang?" Tanya Malik.

"Iya Bang,"

"Ya udah kalo gitu bareng aja, yuk," ajaknya.

Rey melirik wajah Aisyah yang hendak memasuki mobil. "Gak usah Bang, Rey udah pesen taksi online," kata Rey.

"Kan, bisa di cancel"

"Gak Bang, kasian drivernya kalo di cancel, lagian udah deket juga."

"Ya udah, kalo gitu Saya duluan ya, assalamu'alaikum," ucap malik seraya menaikkan kaca mobilnya.

Mencintaimu Adalah AnugrahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang