15: And Captain Know That

180 33 0
                                    

Itachi terduduk di depan Fugaku yang kini mengambil alih semua gulungan dan laporan yang dikirimkan [Name].

Benar. Itachi ketahuan! Lelaki itu tidak tau bagaimana prosesnya karena berlangsung dengan cepat. Hal yang ia ingat adalah ayahnya yang tiba-tiba berdiri bersedekap di belakangnya yang sedang membaca sesuatu dengan lilin di belakang gulungan.

Tanpa berbicara, Fugaku menggantikan Itachi untuk membaca gulungan dan laporan itu. Membuat Itachi terduduk dengan beberapa keringat menetes di bagian belakangnya.

Itachi merapalkan maaf beribu-ribu kali dalam diamnya. Kegiatan itu terhenti kala Fugaku menutup gulungan terakhir dengan keras. Ia mendesak, "katakan beberapa kata!"

Itachi menelan ludahnya. Ia menegakkan punggungnya. Mengambil beberapa pernafasan dalam. "Mohon maafkan saya, tou-san!"

"Bukan itu yang ingin kudengar!"

Itachi membungkukkan kepalanya dalam-dalam di hadapan ayahnya. "Kenalan saya memberikan gulungan dan laporan informasi ini kepada saya, tou-san."

Akhirnya, janji Itachi dengan [Name] teringkari juga! Tetap saja, Itachi tidak bisa mengelak. Ia adalah seorang anak yang tetap berada di bawah ayahnya. Ayahnya sungguh memanfaatkan hal itu untuk menangkap sosoknya yang terlanjur berjejak.

"Kau mendapatkannya dari [Name]?"

Itachi tersentak. Ia terdiam beberapa waktu.

Fugaku mengerti. "Kurasa benar. Lalu, kenapa gadis itu memberikannya kepadamu?"

Itachi terdiam lagi.

Fugaku menyiratkan senyum tipisnya. Ia mengembalikan gulungan dan laporan yang ia ambil dari Itachi. "Kau ikutlah mereka!"

Fugaku memiliki rencananya sendiri.

(⁠✯✯⁠)

"Fugaku sudah memberitahuku. Akhirnya kau berlaku bijak daripada gadis sombong itu."

Dengan tanpa ekspresi, Itachi hanya mendengarkan meskipun ia juga geram mendengar sebutan tidak enak yang keluar dari orang lain untuk [Name].

Namun, ia tidak boleh gegabah. Lelaki tua di hadapannya lebih berbahaya. Ia tidak ingin mengikutsertakan [Name] dalam bahaya hanya karena tindakan impulsifnya semata.

"Kedatanganmu kuasumsikan kau setuju bergabung dengan anbu."'

"Ya."

Sudut bibir Danzo terangkat. Manik matanya berfokus dengan Itachi. Seakan mengawasi dan menangkap setiap gerakan yang dilakukan Itachi.

"Pencapaian sangat diperlukan untuk menentukan tingkat kecocokanmu dengan organisasi ini."

"Misi?"

Sama seperti Itachi yang diam mematung, Danzo melakukan hal yang serupa. Ia menjawab, "benar. Aku telah ditugaskan memberikanmu misi."

Misi gelap. Misi yang disebutkan [Name] di mana tidak ada cahaya di dalamnya. Itachi menyiapkan diri. Ia menatap Danzo dengan tatapan tajam miliknya.

Dengan nada monoton, Danzo menjelaskan, "ada seorang pria berusia tiga puluh empat di anbu. Kurasa, dia sudah tua. Dia telah melakukan banyak hal hebat dengan kemampuan yang luar biasa sejak kecil meskipun tidak seperti dirimu. Dia naik tanpa insiden dari genin dan chunin. Lalu, bergabung dengan anbu melalui promosi saat menjadi jonin. Namun-"

Danzo memotong kalimatnya. Ia menyalakan api di keempat sudut ruangan. "Kami baru mengetahui bahwa dia berkolusi dengan desa Kiri akhir-akhir ini."

Itachi mengerti. Misi kali ini adalah tentang pengkhianat.

[On Going] Red Butterflies Soar [Itachi X Readers]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang