"Gue Marsha, Marsha Alfika Lena. Seorang perempuan dari keluarga yang sederhana."
"Benar kata orang, cinta tapi tak memiliki itu memang menyakitkan. Tetapi, menurut gue enggak."
"Justru, tanpa memilikinya.. kita gak akan kehilangan dia."
"Kita akan melihatnya tumbuh, kita akan terus melihat tawanya, kita akan melihat dia meraih impiannya, dan kita akan melihat hal hebat yang sedang dia usahakan."
"Tenang aje.. cinta gak selalu tentang kepimilikan."
*****
Pagi ini, sekelompok perempuan sedang bercanda canda bersama menikmati jam istirahatnya.
"HAHAHAHA, JOROKK BANGETT"
"Tau ish, udah gede main upil"
"Dari pada gue maen cowo, mending gue maen upil, haha"
"Haduhh.. ada ada aje temen temen gue" batin seorang perempuan yang menggelengkan kepalanya.
"Sha, ke kelas yuk!" ajak salah satu perempuan itu.
"Tumben amat, biasanya pas mau bel masuk baru ke kelas" balas perempuan itu yang dipanggil 'Sha'.
"Lagi pengen aje si gue, hehe"
"Haduhhh, yaudah yuk"
Sekelompok perempuan itu pun bangkit dari duduknya, mereka lalu berniat pergi menuju kelas.
"Pagi ini gue cukup seneng, semuanya berjalan seperti biasanya. Selalu bahagia."
"Sebelum itu, gue mau ngenalin dulu temen temen gue."
"Dia Ashel, Ashel Ratu Via. Perempuan cerewet, yang kadang suka bikin gue kesel. Tapi, kalau kita kumpul terus gak ada dia, suasana pasti sepi."
"Kalo yang satu lagi, namanye Kathrina, Kathrina Calista. Kalo yang satu ini, dia itu netral. Maksud gue netral itu, dia bisa jadi orang yang cuek, dan dia juga bisa jadi orang yang cerewet."
"Kami bertiga sudah berteman sejak SMA kelas 1. Lucu kalo di inget inget gimana kita awal pertama kali ketemu"
"Kita bertiga gak sengaja ketemu di kamar mandi, soalnya kita sama sama ngumpet dari kegiatan MPLS."
*****
BRUGHH.
"Sakit" ringis Ashel saat tak sengaja tertabrak oleh seorang laki laki.
"Eh sorry sorry Shel, gue gak sengaja" ucap laki laki itu merasa bersalah.
"Jalan tuh liat liat dong!" kesal Ashel, lalu Marsha dan Kathrina mencoba membangunkannya.
"Alay lu Shel" ucap laki laki lain terkekeh.
"Lu diem Chris! atau mau gue aduin ke emak lu kalo anaknye kemaren bolos?" ancam Marsha tiba tiba berbicara, membuat laki laki yang tadi menertawakannya itu mendadak panik.
"Lah ngadu, bangke"
"Biarin"
"Dia adalah Christian, Christian Randy. Seorang laki laki yang bener bener akrab sama gue, keluarga gue, dan juga kedua temen gue. Gimana enggak? kita berteman udah dari TK, orang tua kita juga berteman dekat dari sebelum kita lahir. Christian itu orang yang cukup bikin gue darah tinggi setiap ketemu. Tapi, kadang dia itu sifatnye bisa jadi kayak bapak gue, yang dimana gue bener bener disayang sama dia, sebelum meninggal."
"Gue benci ngakuinnya, tapi.. gue sayang sama Christian. Christian juga sayang kok sama gue, orang orang terdekat kita juga tau kok. Tapi kenapa kita gak status hubungan? karena kita udah janji buat terus begini, sampe kalo tuhan mengizinkan kita menikah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Immortal Love [END]
Teen FictionDua manusia yang saling memiliki perasaan, namun mereka juga saling tidak ingin memiliki hubungan.