Di sore hari, hujan deras membasahi seluruh tubuh gadis cantik yang merupakan seorang mahasiswi, ia adalah Ayyara Fawnia yang berusia 21th. Ia baru saja keluar dari kampus tetapi hujan begitu deras sehingga ia terpaksa harus mencari tempat untuk berteduh sementara. Ia pun mulai berjalan dengan cepat untuk mencarinya.
Akhirnya ia menemukan halte bus yang lumayan dekat dengan kampusnya, lalu ia pun berdiri sambil meratapi hujan yang sangat deras itu.
Ada seorang pria tampan berbadan tegap menghampiri halte itu untuk berteduh, seluruh tubuhnya juga basah karena kena hujan deras.
Tak lain Pria itu adalah Zayyan Elvano yang berusia 24th.Zayyan adalah seorang CEO muda terkenal di kota Ayyara yang sekarang tetapi ia tidak mengenali siapa Zayyan itu, karena baru 1 minggu ia pindah ke kotanya yang sekarang.
Zayyan yang sudah berdiri di halte itu, Ayyara pun menoleh lalu memperhatikannya. Begitu pun dengan Zayyan, mereka pun jadi saling memandang satu sama lain.
Deg!
Jantung Ayyara berdetak sedikit kencang. Ada sedikit rasa malu juga karena ia di lihatin balik oleh Zayyan, dan ia pun langsung berpaling muka.
"Duh, mampus di lihatin balik lagi sama orangnya" batin Ayyara, sambil menepuk pelan keningnya.
Zayyan membuka jasnya, lalu menyibakkannya karena basah kena hujan. Kemeja putih Zayyan juga sedikit basah sehingga otot lengannya yang kekar itu lumayan terlihat jelas.
Ayyara sedikit melirik untuk melihat apa yang di lakukan oleh Zayyan. Tetapi, ketika ia melirik malah yang terlihat otot lengannya Zayyan yang kekar itu, sampai mulutnya reflek sedikit menganga dan ia pun langsung berpaling muka lagi.
"Astaga.. gak sengaja kelihat. Apa-apaan sih mata gue ini, dari tadi gak mau lihat ke depan selalu mau lihat ke dia aja" ucap Ayyara pelan.
"Ada apa? Kok lihat saya terus dari tadi?" Tanya Zayyan kepada Ayyara, dengan memasang wajah cueknya itu sambil menaruh jasnya di pergelangan tangannya.
Ayyara yang mendengar pertanyaan itu, matanya pun langsung melotot dan menepuk pelan keningnya lagi.
Ayyara pun menoleh ke arah Zayyan, lalu menjawab pertanyaannya itu dengan terbata-bata.
"Sa-saya lihat ke a-arah jalanan sana bu-bukan lihat anda" ia berbohong, sambil menunjuk arah jalanan dan memasang wajah cuek. Padahal sebenarnya ia memang melihat Zayyan.
Setelah mendengar jawaban dari Ayyara, tanpa curiga sedikit pun Zayyan langsung berpaling muka, tidak menjawab perkataan Ayyara dan mereka pun terdiam lagi sambil menunggu hujan redah.
Beberapa menit kemudian
Akhirnya hujan sudah mulai redah, Ayyara pun langsung cepat-cepat berjalan untuk pulang Tetapi jalanan sangat licin sehingga ia terpeleset dan mau terjatuh ke tanah.
Zayyan melihat Ayyara terpeleset dan mau terjatuh ke tanah, ia langsung lari dan menarik tangan Ayyara.
Tiba-tiba..Pukk!
Ayyara mendekap dalam pelukan Zayyan, mereka pun jadi saling memandang satu sama lain lagi.
Deg deg!
Jantung Ayyara kali ini berdetak sangat kencang, rasanya sangat berbeda tidak seperti yang tadi. Karena kali ini ia benar-benar sangat malu dengan kecerobohannya, bukan karena jatuh cinta.
Ayyara langsung melepaskan pelukan itu dan ia menunduk malu di hadapan Zayyan.
"Maaf, saya hanya ingin menolong saja tidak ada bermaksud yang lain. Kalau jalan itu pelan-pelan, apa anda tidak melihat kalau jalanan sangat licin?" Ujar Zayyan sekaligus bertanya, dengan memasang wajah cueknya itu sambil melihat Ayyara yang menunduk malu.
Ayyara pun sedikit mendangakan kepalanya, lalu ia kembali tunduk lagi. Karena saat ini ia benar-benar sangat malu sampai tidak bisa berkata apa-apa, rasanya ia ingin pingsan saja di situ.
"Ya ampun, malu banget gue" batin Ayyara, sambil memejamkan matanya dan meremas celana panjangnya itu.
Zayyan sedikit merunduk untuk melihat wajah Ayyara yang menunduk malu itu, ia kelihatan bingung dengan tingkah Ayyara.
Lalu Zayyan berdehem di hadapan Ayyara, sampai Ayyara terkejut dan langsung membuka matanya. Lalu ia sedikit mendangakan kepalanya. Ia terkejut untuk kedua kalinya, karena di hadapannya ada wajah Zayyan.
"Ma-mau ngapain wajah anda dekat-dekat dengan wajah saya?" Tanya Ayyara, dengan ekspresi panik.
Zayyan pun mundur, lalu ia berdiri tegak dan menjawab pertanyaan Ayyara dengan wajah datar sambil memegang jasnya yang basah itu.
"Maaf. Saya hanya bingung lihat tingkah anda, gara-gara terpeleset tadi kenapa anda langsung menunduk dan saya tanya tidak anda jawab"
Baru saja Ayyara membuka mulutnya untuk menjawab perkataan Zayyan, tiba-tiba ada seorang gadis cantik yang memanggilnya dan menjemputnya untuk pulang.
Ayyara pun menoleh ke belakang untuk melihat siapa yang memanggilnya.
Ya, gadis cantik yang memanggilnya itu adalah sahabat Ayyara, ia adalah Zyva Hanasta ia seumuran dengan Ayyara. Mereka bersahabatan sejak masa SMP hingga sekarang, mereka juga satu kampus.
Zyva pun turun dari motornya, ia menghampiri Zayyan dan Ayyara.
Ketika Zyva sudah berada di dekat mereka berdua, ia terkejut dan mulutnya menganga karena ada Zayyan di hadapan Ayyara, ia juga senyum-senyum saat melihat Zayyan.
Ayyara mengernyitkan dahinya, ia heran melihat tingkah sahabatnya itu. Lalu ia menyenggol lengan Zyva lumayan keras, sampai membuat Zyva terkejut dan menoleh ke arahnya.
"Kenapa lo?" Bisik Ayyara, sambil melihat wajah Zyva dan menaikkan kedua alisnya.
Zyva tetap senyum-senyum saat ia melihat wajah Ayyara, dan ia pun menjawab pertanyaan Ayyara hanya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Tiba-tiba Zyva menarik tangan Ayyara dengan sangat keras, sampai Ayyara hampir terpental ke tanah dan ia melihat Zayyan tetap dengan senyum-senyum sampai ia tidak sadar kalau sahabatnya itu hampir terpental ke tanah.
Lalu ia pun menoleh ke arah Ayyara, dan mengajak Ayyara untuk pulang bersamanya.
"Ayo Ra, kita pulang" ia sambil tersenyum.
"Tadi.. lo bilang masih sibuk tapi kenapa sekarang jemput gue?" Tanya Ayyara, sambil menaikkan satu alisnya.
Zyva hanya menjawab dengan tertawa kecil, lalu ia menoleh ke arah Zayyan.
"Kak, kami pulang duluan ya" Pamit Zyva kepada Zayyan, sambil senyum-senyum.
Zayyan pun hanya menjawab dengan anggukan kecil dan memberikan senyuman tipis kepada Zyva.
Lagi-lagi Ayyara mengernyitkan dahinya, dan ia pun melihat wajah mereka secara bergantian. Ia benar-benar sangat heran melihat tingkah sahabatnya itu saat melihat Zayyan.
Zyva langsung menggandeng tangan Ayyara, sambil melihat Zayyan dengan senyum-senyum.
Zyva dan Ayyara pun mulai berjalan berdua, mereka mendekati motor yang akan mereka kendarai lalu mereka pergi dari tempat itu.
10 menit setelah Zyva dan Ayyara pergi dari tempat itu, ada seorang pria paruh baya menghampiri Zayyan.
"Pak, mobilnya sudah tidak bermasalah lagi" ucap seorang pria paruh baya itu, Ia adalah supir mobilnya Zayyan.
Zayyan menoleh ke arah paruh baya itu, ia mengangguk sopan sambil memberikan senyuman manis. Ia pun mulai berjalan menuju ke arah letak mobilnya, lalu pulang kerumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zayyan & Ayyara (ON GOING)
Teen FictionBerceritakan tentang seorang pria tampan, mapan, keren dan mempunyai sikap dingin, kemudian secara tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis cantik, ceria namun mempunyai sikap ceroboh. Pertemuan yang tidak sengaja, namun membawa mereka saling jatu...