Cahaya mentari, menyinari seluruh alam dan juga menyinari taman Asri yang di penuhi dengan bunga-bunga sangat indah dan segar, yang memiliki warna dan juga bentuk bermacam-macam.
Di akhir pekan, biasanya banyak sekali orang-orang berkunjung ke taman Asri untuk melihat bunga-bunga yang sangat indah itu.
Begitu juga pun dengan Ayyara dan Zyva yang sedang berkeliling melihat semua isi taman Asri. Mereka memotret satu persatu bunga-bunga indah dan segar tersebut yang di lewati.
Baru pertama kalinya Ayyara datang ke taman ini, ia sangat kagum saat melewati bunga-bunga indah tersebut. Ia melihat ke kanan dan ke kiri sembari menyentuh bunga-bunga indah itu.
"Mau foto gak?" Tanya Zyva, yang sudah bersiap siaga memegang ponselnya untuk memotret sahabatnya itu yang terlihat sangat bahagia.
Ayyara pun mengangguk cepat, sambil tersenyum manis di hadapan sahabatnya. Zyva pun memulai pemotretan Ayyara dengan perlahan, sembari bersenda gurau kepada sahabatnya itu.
"Gue dong, gantian" pinta Zyva, sambil memberikan ponselnya kepada Ayyara.
Lalu Ayyara pun mengambil ponsel tersebut dan memulai pemotretan."Oke, satu..dua..tiga!"
Cekrek!
"Coba lihat hasilnya" Zyva mengambil ponselnya yang berada di tangan Ayyara. "Eh, lihat nih, Ra" sambungnya, sembari menunjukkan hasil pemotretannya barusan.
Ayyara yang masih melihat bunga-bunga indah itu pun langsung mendekati Zyva yang terlihat seperti serius menunjukkan sesuatu dari hasil pemotretan sahabatnya itu.
Setelah melihatnya, mereka pun saling memandang dan menutup mulutnya dengan telapak tangan mereka, seakan-akan menahan tawa setelah melihatnya. Ternyata mereka melihat di foto itu, hanya seorang pria ikutan bergaya saat pemotretan Zyva.
"Mau duduk di sana gak? pegal nih, dari tadi jalan mulu" ucap Zyva, sambil memanyunkan bibirnya.
"Gue juga pegal. Tenggorokan gue juga kering banget ya" ucap Ayyara, dengan memberikan kode kepada sahabatnya itu sembari pura-pura melihat bunga-bunga indah yang mereka lewati.
"Iya-iya! Gue beliin minuman di luar sana" jawab Zyva, sambil menyudutkan bibirnya.
Sesudah sampai di tempat duduk taman Asri, Zyva pun meninggalkan Ayyara dan menyuruhnya untuk menunggunya. "duduk sini, jangan ke mana-mana. Tunggu gue, mau beli minuman di sana" ucap Zyva, sambil menunjuk warung yang terlihat sangat kokoh itu.
"Lo kirain gue, anak kecil? Lagian gue, mau ke mana. Kaki gue pegal" jawab Ayyara, sedikit kesal.
Zyva pun langsung memutar bola mata malas, dan ia pun pergi meninggalkan Ayyara yang sedang duduk sambil bermain ponselnya.
♡♡♡
Zayyan dan Xavia, serta bi Arsi pun mereka bersiap-siap karena hendak pergi ke pemakaman sang ibu dan sang ayah, Zayyan dan Xavia.
Zayyan memakai pakaian serba hitam dan panjang. Begitu juga pun dengan Xavia dan bi Arsi, memakai pakaian serba hitam dan panjang, serta memakai hijab.
Mereka pun keluar dari kamarnya masing-masing, lalu menuju pintu luar. Setelah keluar dari rumah mewah itu, mereka pun menaiki mobil keren milik Zayyan dan berangkat menuju ke pemakaman yang tidak jauh dari rumahnya.
Akhirnya, mereka pun sampai di pemakaman. Zayyan dan Xavia, serta bi Arsi pun mendekati makam sang ibu dan sang ayah yang samping-sampingan.
Xavia mengelus batu nisan sang ibunya, dan meneteskan air mata sehingga membasahi pipi mungilnya itu. Bi Arsi pun memeluk Xavia, sembari mengelus kepalanya dan juga meneteskan air mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Zayyan & Ayyara (ON GOING)
Novela JuvenilBerceritakan tentang seorang pria tampan, mapan, keren dan mempunyai sikap dingin, kemudian secara tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis cantik, ceria namun mempunyai sikap ceroboh. Pertemuan yang tidak sengaja, namun membawa mereka saling jatu...