05. Cafe XS

47 13 5
                                    

Jam perkuliahan berakhir, tepat pukul 03.25 sore. Para mahasiswa dan mahasiswi pun keluar dari kelas mereka masing-masing.

"Ra, kita jangan pulang ke rumah dulu" ucap Zyva, sambil menyandang tasnya di bahu kirinya.

"Kenapa? Mau ngapain lagi?" Tanya Ayyara, sambil mengunyah permen karetnya itu.

"Gue mau ngasih tau sesuatu sama lo"

"Apa tuh?" Ayyara mengernyitkan dahinya.

"Udah lo ikut aja jangan banyak tanya" ucap Zyva dengan nada sedikit tinggi, sambil menggeser motornya yang berada di parkiran.

"Buruan naik, malah ngelamun" sambungnya lagi.

Ayyara melirik ke arah sahabatnya itu dan ia memasang ekspresi kesal. "Ck, iya-iya bawel amat sih lo"

Akhirnya, mereka pun memulai perjalanan. Entah mau ke mana tujuan mereka, membuat Ayyara melihat sekeliling yang di lalui itu.

"Ini kita sebenarnya mau ke mana sih?" Tanya Ayyara, sambil melihat kanan kiri.

"Tadi kan gue udah janji, jadi gue pengen nepatin janji itu"

"Janji yang mana? Emangnya lo ada janji?"

"Masih muda, udah gampang lupa. Lo kan pengen tau cowok yang kemarin di halte bus itu"

"Oh iya. Tapi kenapa kita malah ke sini?"

"Nanti lo bakalan tau"

"Kasih tau sekarang, jangan nanti nanti" ujar Ayyara, kesal.

"Ini kita masih di jalan loh Ra, bahaya kalau di jalan ngobrol terus entar yang ada gue gak fokus nyetir. Kalau udah sampai di tempat tujuan, gue kasih tau semuanya"

Ayyara menarik napas pelan, lalu menghembuskannya. "Huh, iya deh gue diem aja" ucapnya dengan lembut.

Terlalu banyak bicara di sepanjang perjalanan, akhirnya mereka sudah sampai di tempat tujuan. Tempat itu tidak terlalu jauh dari kampus mereka.

Mereka pun turun dari motor indah milik Zyva itu, lalu Zyva memarkirkan motornya di samping bangunan besar di hadapan mereka.

Ayyara terlihat bingung saat sudah di hadapan bangunan besar itu.

"Cafe?" Tanya Ayyara heran, sambil melihat cafe besar itu yang terpasang plang besar. Tertulis dengan nama, Cafe XS . Singkatan dari nama Xavia Khansa

Zyva langsung menarik tangan Ayyara untuk masuk ke dalam cafe besar itu. Lalu mereka menaiki tangga cafe tersebut, menuju tingkat 2 dan duduk di kursi yang masih kosong.

"Silahkan di pesan kak" ujar pelayan cafe itu, sambil menyodorkan buku menu.

"Lo mau pesan apa Ra?"

"Gue pesan Caffe Latte aja" jawab Ayyara, sambil melihat jalanan dengan tangan berada di dagu.

"Pesan ini aja kak" Zyva menunjuk menu itu, sambil tersenyum melihat pelayan cafe tersebut.

"Lo kenapa Ra? Kok tiba-tiba diem? Tadi ngomel mulu"

"Gak papa" jawab Ayyara singkat, yang masih melihat jalanan itu dengan wajah mengkerut.

"Lo bilang gak papa tapi kenapa diem aja? Lo lagi sakit? Atau lo gak suka tempat ini?"

"Ck, bukan gitu. Gue suka kok tempat ini"

"Terus lo kenapa?"

"Huh, jadi gini-" ucapan Ayyara seketika terhenti, saat ia tidak sengaja melirik dan melihat di belakang Zyva ada seorang pria berbadan tegap sedang berdiri sambil menelpon.

Zayyan & Ayyara (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang