10. Hari pertama bekerja

23 5 5
                                    

Jam perkuliahan sudah berakhir, para mahasiswa dan mahasiswi pun berpulangan ke rumah mereka masing-masing. Hujan sudah berhenti, namun langit masih sangat mendung dan riuh angin kecil.

Zyva menunggu Ayyara di halte bus yang tidak jauh dari kampusnya. Ia juga menunggu ojol yang sudah di pesannya tadi, karena ia tidak membawa sepeda motornya yang indah itu.

Ayyara baru saja keluar dari kampus tersebut, ia berjalan mendekati halte bus itu dan melihat Zyva sudah berdiri di situ.

"Pulang duluan aja, gue mau pergi sebentar. Kabarin sama mama dan papa lo, ya" Ayyara berbalik badan, ia menaiki ojek yang terparkir di dekat halte bus tersebut. Lalu ia pergi ke tempat tujuannya dan meninggalkan Zyva yang masih berdiri di halte bus itu.

Tak berselang lama, akhirnya ojol yang di pesan Zyva tadi sudah datang. Ia pun menaiki ojol itu lalu pulang ke rumahnya.

Sesampainya di tempat tujuan Ayyara, ia berdiri di hadapan bangunan yang sangat besar dan tingkat itu dengan mulut yang sedikit menganga. Lalu ia memasuki bangunan yang sangat besar tersebut dan ia juga sudah di tunggu oleh seseorang. Seseorang itu adalah seorang gadis yang mempunyai paras cantik, memakai kemeja putih dan celana panjang hitam serta rambut panjang yang di ikat ke belakang.

"Ayyara Fawnia? Yang daftar tadi?" Tanya gadis itu dengan wajah songong dan sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"I-iya, buk" jawab Ayyara dengan sangat canggung.

"Panggil saya senior, jangan panggil buk karena saya masih muda" ucap wanita itu dengan sangat songong. "Oh iya, perkenalkan nama saya Vanessa Laquitta. Jadi panggil saya, senior Vanes" sambungnya, dengan memperkenalkan dirinya.

Ayyara mengangguk dengan canggung. "Iya, senior Vanes"

"Silahkan duduk" perintah Vanessa.

Ayyara pun duduk di kursi raton yang terbuat dari kayu. Lalu ia memberikan sebuah berkas yang seperti di perintahkan oleh Vanessa tadi saat ia mendaftar lewat online.

Vanessa membuka berkas itu dengan perlahan dan membacanya. "Oh, masih kuliah" ujarnya dengan masih memasang wajah songongnya itu.

"Iya, senior" ucap Ayyara dengan suara pelan.

"Oke, karena kamu sudah di terima di restoran ini..kamu harus melakukan percobaan terlebih dahulu dan harus tau banyak hal di sini" ujar Vanessa, sembari menutup berkas yang tadi di kasih oleh Ayyara dan meletakkannya di meja di hadapan mereka.

"Iya, senior" ucap Ayyara dengan sangat takut.

"Kamu harus berhati-hati jika sedang bekerja di sini, tidak boleh ceroboh. Kamu juga harus lebih giat bekerjanya, jangan lemah" jelas Vanessa.

"Silahkan berdiri dan temui para pelayan yang ada di sini lalu belajar lah sedikit demi sedikit, maka kamu akan mengetahui banyak hal dan kamu juga akan terbiasa" sambung Vanessa, ia beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan Ayyara yang masih berdiri di situ.

Jantung Ayyara berdebar sangat kencang, ia merasa takut gagal di hari pertamanya bekerja walau baru percobaan. Ia menarik napasnya, lalu menghembuskan dengan perlahan.

Tiba-tiba seorang pelayan wanita mendekati Ayyara yang sedang berdiri di situ, membuat dirinya terkejut karena kehadiran wanita tersebut.

"Anggota baru di sini kan?" Tanya pelayan wanita itu dengan ramah.

"Iya" jawab Ayyara dengan jantung yang masih berdebar sangat kencang.

"Ikut saya, akan saya ajarin semuanya dan akan saya tunjukkan semuanya yang ada di sini. Saya di suruh oleh senior Vanes" wanita itu tersenyum.

Zayyan & Ayyara (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang