Sampai di sekolah, seperti biasa Xavia selalu di kerumuni para anak-anak sekolah di situ, untuk menanyakan tentang sang kakak.
"Xavia! Kakak lo sampai sekarang belum punya pacar kan? Kalau belum, biar gue aja yang jadi pacarnya"
"Kakak lo sehat? Kalau sakit biar gue bawain makanan enak "
"Kakak lo butuh calon istri gak? Kalau butuh gue aja"
Pertanyaan itu terus keluar dari mulut para anak-anak sekolah yang ngerumuni Xavia. Ia hanya bisa nyengir di hadapan mereka, tidak bisa menjawab pertanyaan itu satu-persatu. Rasanya ia sangat bingung untuk menjawab pertanyaan itu.
"Permisi, gue boleh lewat gak? Gue mau masuk kelas nih" ucap Xavia, sambil tersenyum.
"Eh boleh boleh, silahkan lewat" ucap para anak-anak itu serentak, sembari mengulurkan tangan mereka untuk memberikan jalan kepada Xavia.
Xavia pun tersenyum kepada mereka, ia mulai berjalan dan menuju ke kelasnya. Ia berjalan sambil menghembuskan napasnya perlahan, seperti orang yang baru saja di tanya-tanya polisi. Risih? Tentu saja ia risih tetapi ia tidak ingin mengatakannya kepada mereka, karena ia menghargainya.
♡♡♡
Sesudah memparkirkan mobilnya, Zayyan pun turun dari mobil mewah miliknya itu.
Ia mulai berjalan dan memasuki kantornya dengan pakaian yang sangat rapi, dan dengan baju pergelangan tangan yang sedikit di gulung. Ketika ia memasuki kantornya itu, ia di sambut para karyawan wanita yang bekerja di situ.
"Pagi pak" ucap para karyawan wanita itu dengan serentak, sambil tersenyum kegirangan.
Zayyan hanya mengangguk dan tersenyum tipis. Ia pun memasuki ruangannya sambil di lihatin para karyawan wanita itu.
"Andai aja, aku jadi istrinya pasti 24 jam aku nemenin dia" ucap salah satu karyawan wanita itu.
"Ngayal kamu. Emangnya pak Zayyan mau sama kamu?" Balas karyawan wanita yang satunya, sambil memberikan ekspresi ngejek.
Para karyawan wanita itu pun menertawakannya.
"Aduh.. kalau soal cowok ganteng, kaya raya pasti kalian langsung halu" ucap salah satu karyawan pria itu, sambil menyudutkan bibirnya.
"Ya biarin dong, sewot amat jadi orang" balas salah satu karyawan wanita yang ada disitu, sembari memberikan tatapan sinis.
Tok tok!
"Masuk" ucap Zayyan dengan nada lembut.
"Maaf pak kalau mengganggu, ini saya bawa berkas penting" ucap karyawan wanita itu dengan nada yang sedikit genit, sembari melintir-lintirkan ujung rambutnya.
"Terima kasih" jawab Zayyan singkat, sambil tersenyum tipis.
"Ya udah, kalau gitu saya permisi ya pak" pamit karyawan wanita itu, sambil senyum-senyum.
Zayyan hanya mengangguk dengan wajah datar. Lalu karyawan wanita itu pun keluar dari ruangannya Zayyan.
♡♡♡
"Va" panggil Ayyara, sambil berbisik dan menyenggol kaki Zyva yang berada di sampingnya itu.
Zyva yang masih menulis pun merasa sedikit terganggu, ia langsung menoleh ke arah Ayyara.
"Apa?" Sahut Zyva, sambil berbisik dan memasang ekspresi sedikit marah.
"Jangan lupa"
"Jangan lupa apaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Zayyan & Ayyara (ON GOING)
Dla nastolatkówBerceritakan tentang seorang pria tampan, mapan, keren dan mempunyai sikap dingin, kemudian secara tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis cantik, ceria namun mempunyai sikap ceroboh. Pertemuan yang tidak sengaja, namun membawa mereka saling jatu...