06. Rasa ingin tahu

29 5 3
                                    

Hari sudah malam, jam menunjukkan pukul 20.07 .
Ayyara duduk di meja belajarnya itu sembari memainkan laptopnya dan mengerjakan tugas yang di berikan oleh dosennya. Begitu juga dengan Zyva, ia duduk di ranjangnya itu, mereka bersama-sama mengerjakan tugas tersebut.

"Huh" Ayyara mengusap wajahnya dengan pelan. "Pusing banget gue Va, gue pengen istirahat udah capek" ucapnya, sembari menyender di kursi belajarnya itu.

"Punya lo masih banyak lagi?" Tanya Zyva, sambil mengetik laptopnya.

"Dikit lagi sih, tapi gue udah capek"

"Nanggung itu, selesaikan dulu kalau udah selesai terserah lo mau tidur atau apa"

Ayyara kembali menatap laptopnya dan mulai berpikir. Lalu ia pun melanjutkan mengerjakan tugasnya, walaupun ia sudah lelah.

Ia terus mengetik pada laptopnya itu, dengan mata yang sudah sayup sehingga sulit untuk di paksakan, sambil menguap berulang kali. Ia juga terus memaksakan matanya untuk tetap terbuka agar tidak terpejam, karena kantuknya semakin berat dan tubuhnya terasa sangat lelah.

Beberapa menit kemudian

Akhirnya Ayyara dan Zyva sudah selesai mengerjakan tugas tersebut. Ayyara yang tadi kantuknya semakin berat, kini kantuknya sudah sedikit menghilang. Ia kegirangan seperti anak kecil yang baru saja mendapatkan hadiah.

"Selesai!" Ayyara beranjak dari duduknya dan membereskan meja belajarnya itu. Lalu ia melompat ke ranjang empuk milik Zyva, ia pun berbaring sambil bermain ponselnya.

"Akhirnya selesai juga" ucap Zyva, ia pun menutup laptopnya itu dan meletakkannya di meja belajarnya. Lalu ia keluar dari kamarnya, meninggalkan Ayyara yang terbaring di ranjang empuk miliknya itu.

Tiba-tiba Ayyara teringat untuk mencari tau tentang Zayyan dan mencari akun medsosnya. Tetapi sayangnya, ia lupa bertanya kepada sahabatnya itu, siapa nama lengkapnya Zayyan. "Astaga, lupa nanya siapa nama lengkapnya" batinnya, sambil menepuk pelan keningnya.

Ayyara pun menunggu Zyva kembali ke kamar mewah dan indah itu. Tidak berselang lama kemudian, akhirnya Zyva kembali dengan kedua tangan membawa dua jajanan snack. Zyva pun duduk di ranjang empuk itu di samping Ayyara, sembari menyodorkan jajanan snack yang ia bawa barusan.

Ayyara mengambil jajanan snack itu dari tangan sahabatnya dan meletakkan di sampingnya. Ia tetap berbaring sambil memegang ponselnya, dan tidak ingin berlama-lama, ia langsung menanyakan nama lengkap Zayyan.

"Va, nama lengkap cowok itu siapa?" Ayyara menatap sahabatnya itu yang sedang memakan jajanan snack tersebut, sambil bermain ponsel.

Zyva pun menoleh ke arah Ayyara yang berbaring sambil bermain ponsel itu. "Cowok yang punya perusahaan cafe tadi?" Tanya nya, sembari mengunyah.

"Iya, gue pengen cari akun medsosnya" Ayyara sedikit menyengir kepada sahabatnya itu. Lalu Zyva menunjukkan akun medsosnya Zayyan, melalui ponselnya.

Ayyara berbalik badan, dan dengan cepat ia langsung mencari akun medsos milik Zayyan.

Ia terus mengetik dan mencari akun medsos milik Zayyan. Akan tetapi, ia mulai kembali mengantuk dan terus menguap sampai pelupuk matanya itu berair. Matanya juga terasa begitu berat karena semakin mengantuk. Ia tetap terus mencari akun medsos milik Zayyan dan menahan kantuknya itu.

Namun, semakin lama matanya terasa semakin berat untuk tetap terbuka. Ia tak tahan lagi menahan rasa kantuknya itu, dan akhirnya ia memejamkan matanya dan ponselnya terjatuh di ranjang empuk itu.

"Eh Ra, liat nih dia ada postingan baru. Aduh tampannya kamu" Zyva mulai klepek-klepek saat Zayyan memposting sebuah fotonya di salah satu akun medsosnya.

Zayyan & Ayyara (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang