14. Lelah

7 1 0
                                    

Kini, arah jarum jam sudah menunjukkan pukul 09.25 pagi. Seperti biasa, orang-orang masih melakukan aktivitasnya masing-masing.

Ayyara yang masih duduk di bangku meja kuliahnya itu, tubuhnya terasa sangat lelah karena waktu istirahatnya masih kurang akibat melakukan aktivitasnya berlebihan. Ia sampai tidak fokus dengan dosen paruh baya yang berdiri di dekat papan tulis sembari mengarahkan pelajaran.

Ayyara memilih untuk tidur sebentar, di dalam kelasnya itu walaupun dosen paruh baya tersebut sedang mengarahkan pelajaran. Baru saja ia memejamkan matanya, salah satu temannya malah mengganggu dirinya yang sedang beristirahat.

"Emang lo, gak bisa diem ya!" Ucap Ayyara dengan nada sedikit tinggi, sembari menatap sinis kepada salah satu temannya itu.

"Makanya, jangan kerja dulu kalau masih kuliah. Lihat noh, jadi ngantuk aja bawaannya" ledek salah satu temannya.

"Hidup lo enak, masih di tanggung orang tua. Gue? Ya harus mandiri" balas Ayyara dengan sangat kesal.

"Yeh, santai aja ngomongnya" jawab salah satu temannya, sembari memberikan tatapan sinis. Ia tak lagi mengganggu Ayyara dan membiarkannya untuk beristirahat.

Ayyara mengambil sebuah buku yang terletak di mejanya itu dan menutupi wajahnya yang ingin tidur, dengan kedua tangan menyilang di depan dada dan sembari memasang Headset di kedua telinganya. Ia tak menghiraukan dosen paruh baya yang sedang berdiri di dekat papan tulis tersebut.

Zyva yang melihat sahabatnya itu, ia hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia juga memaklumi Ayyara karena kemarin telah melakukan aktivitasnya dengan berlebihan.

Dosen paruh baya tersebut, terus mengarahkan pelajaran sampai akhirnya waktu ngajarnya telah selesai. Ia pamit kepada para mahasiswa dan mahasiswi yang ada di kelas itu, lalu keluar dari kelas mereka.

Sampai dosen paruh baya tersebut selesai, Ayyara masih tertidur pulas. Zyva membangunkan sahabatnya itu dengan cara menggoyang-goyangkan lengan kanannya karena dalam hitungan waktu, Ayyara tertidur dengan sangat lama.

Namun, Ayyara tak juga bangun. Zyva langsung menarik buku yang ada di wajah sahabatnya itu, dan mencabut Headset yang berada di kedua telinganya. Ayyara langsung membukakan kedua matanya, ia mencari Handset miliknya itu dan juga mencari sebuah buku yang terletak di wajahnya tadi.

"Nyari apa? Nyari ini?" Zyva menunjukkan sebuah buku dan juga Headset milik sahabatnya itu.

Sontak, Ayyara menoleh ke arah Zyva dengan kedua matanya yang masih sedikit memerah dan wajah yang sangat lesuh."Aduh, gue kirain hilang" ujar Ayyara.

"Kurang lama tidurnya" omel Zyva, sembari meletakkan sebuah buku tersebut dan juga Handset milik sahabatnya itu ke mejanya.

Dosen selanjutnya, memasuki kelas mereka. Ia langsung mengarahkan seluruh pelajaran, dengan sangat tegas. Mahasiswa dan mahasiswi yang ada di situ pun, mereka langsung terdiam dan tidak ada yang berani berbicara sedikit pun. Termasuk dengan Ayyara, ia juga tak berani untuk melanjutkan tidurnya dan memilih fokus ke dosen tersebut walaupun ia berulang kali menguap.

Beberapa jam kemudian

Jam perkuliahan, sudah berakhir. Dua persahabatan itu, sedang berjalan menuju ke halaman kampus tersebut.

Tiba di halaman kampus mereka, Ayyara melihat sebuah mobil yang terparkir di pinggir jalanan. Ia tak asing melihat mobil itu.

Ayyara terdiam, ia menghentikan langkahnya dan tidak mengikuti Zyva yang sedang berjalan di situ. Ia penasaran dengan pemilik mobil tersebut, dan memilih untuk diam berdiri di tengah-tengah halaman kampusnya.

Zayyan & Ayyara (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang