Cemburu?

1.2K 146 29
                                    

Sunoo POV

Pagi ini, aku bangun dengan lebih ringan kepalaku sudah tidak seberat kemarin. Dini hari tadi, saat aku terbangun dan melihat ada email yang dikirimkan oleh base. Isinya tentang titik koordinat dimana aku harus menempatkan USB kemarin.

Sehingga pagi ini aku sudah bersiap untuk berolahraga, jarak titik koordinat dengan rumah ini juga tidak terlalu jauh. Setelah bersiap aku keluar dari rumah pack dan berjalan menuju gerbang, sejujurnya aku tidak tau apakah para bodyguard akan mau membukakan pintu untuk orang asing di pack sepertiku atau tidak, tapi ternyata mereka membuka pintu tanpa bertanya seperti sudah paham karena melihat bajuku.

Jangan tanya mengapa aku sudah mempunyai baju dan sepatu di sini, keenam alpha itu seperti memang sengaja membuat satu kamar untukku, karena setelah aku menginap di rumah pack mereka semua memberikanku pakaian baru.

Setelah hampir 45 menit, aku sampai juga ditempat yang sudah diberikan. Sepertinya, mereka ingin menaruh USB ini di bawah tong sampah melihat ada sebuah logo x yang khas di dekat tong sampah itu. Setelah selesai, aku langsung membalas base dan berniat untuk pulang ke rumah pack.

Tidak ingin membuat mereka kebingungan dan khawatir akan kepergianku. Saat ingin pulang dan melewati sebuah halte yang dekat dengan pusat perbelanjaan, aku melihat seorang perempuan sepertinya omega sedang digoda oleh laki-laki yang cukup tua terlihat jelas dia sangat tidak nyaman dengan situasi ini.

Melihatnya membuatku merasa harus membantunya, keadaan sekitar memang masih sepi dan omega itu hanya sendirian di halte. Setengah berlari, aku mendatangi mereka

"Tolong lepaskan, saya tidak nyaman"

Mendengar itu, aku langsung menarik tangan perempuan itu dan sedikit menjauh dari laki-laki tua tersebut.

"Hei, bajingan! apa masalahmu? ingin mencobanya sendirian? kita bisa melakukannya bersama jika kau ingin. Dia cantik sekali, tapi aku lihat kau juga sama cantiknya. Apa kau juga ingin kucoba?"

Third POV

Hancur sudah kesabaran Sunoo, dia yang tadinya ingin diam saja berakhir dengan melayangkan tinju keras ke arah laki-laki tua itu.

"bicara lagi dan akan aku patahkan hidungmu, pergi sekarang"

Terhuyung hingga jatuh membuat laki-laki tua itu sadar dan lari terbirit-birit dari halte itu terlalu takut jika Sunoo nantinya benar-benar akan mematahkan hidungnya

"Kamu tidak apa-apa?"

"Terimakasih banyak, berkatmu aku selamat dan tidak terjadi apa-apa"

"Sama-sama"

Baru saja ingin pergi, sebuah suara klakson membuat Sunoo menoleh. Di sana, dia melihat Jake yang tersenyum dan turun ke arahnya.

"Jake? Sedang apa di sini?"

"Tadi malam ada beberapa masalah di kantor sehingga aku harus kembali ke sana, pada saat jalan pulang aku tidak sengaja bertemu denganmu"

"ahh, saya baru saja selesai olahraga pagi"

"Apa aku boleh tau nama dan nomor kakak? aku ingin mentraktir kakak nantinya karena sudah menolongku"

Jake yang mendengar itu menaikkan alisnya, untuk apa harus meminta nomor handphone? bukankah bila ditolong cukup dengan ucapan terimakasih? Sunoo yang mendengar itu hanya tersenyum

"Saya William, terimakasih atas tawarannya tapi tidak perlu. Karena tadi, saya menolongmu juga karena ingin"

"Aku memaksa kak, karena sangat berterimakasih jika bukan karena kakak aku tidak tau bagimana nasibku"

Fate | Sunoo CentricTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang