"Pagi anak anak" ujar pak Yahya guru IPA sekaligus wali kelas 11 IPA 3.
"PAGI PAAK!" jawab semua murid seretak.
Pak Yahya mengeluarkan buku dari tas nya "oke anak anak marikita mulai" pak Yahya heran melihat bangku Zesha dan keempat sahabatnya masih kosong "loh lima murid kesayangan buk Surti BK mana?"
"Nyerang pak" ujar salah satu murid.
Pak Yahya terkejut mendengar perkataan murid tersebut "HAH NYERANG SIAPA MEREKA?"
"Nyerang SMA Kusuma pak sama murid lainnya yang ikut Pagadera" ujar salah satu murid lainnya.
"Aduuh, ini yang bapak tidak sukai dari Pagadera hobinya berantem mulu. Ngan mere kuring nyeri sirah"pak Yahya memegang kepalanya yang mendadak sakit.
~~~~~~~~~
Di lapangan SMA Kusuma Zesha dan Kristo sedang berhadapan, wajah Zesha memperlihatkan dendam yang sangat besar kepada Kristo. Namun sebaliknya Kristo tetap berdiri santai.
"ayolah, berhenti natap gue gitu" ujar Kristo sambil menguap.
"kasi tau gue kenapa lu nyerang anak Glora tadi malam?"
Kristo memegang dagunya "hmm kalau ga gue jawab gimana" Kristo tersenyum kecil.
Zesha sudah tidak tahan degan sikap Kristo yang terlalu santai terhadap dirinya "peringatan Kristofer, jawab pertanyaan gue sebelum semuanya tambah parah"
Mendengar Zesha hanya memanggil namanya membuat tatapan Kristo berubah menjadi tatapan tajam "dan itu lah yang gue inginkan"
Keduanya maju bersamaan saling menyerang satu sama lain. Namun itu tidak berlansung lama keduanya tiba tiba berhenti menyerang dan saling menatap.
"Not bad" Kristo berjalan hendak maju hendak menyerang Zesha lagi.
Saat ini Zesha hanya teringat julukan Kristo yaitu MIRROR FIGHT meniru gerakan lawannya. Harusnya mudah baginya menghindar nanti, yang ditirunya nanti juga gerakan Zesha tidak ada salahnya mencoba.
Kristo tiba tepat di depan Zesha bersamaan dengan tinjunya yang seperti ingin memberikan salam kepadanya, dengan sigap Zesha memberikan tendangan lurus kepada Kristo.
Namun Kristo juga cepat menghindari tendangan Zesha dan lansung membalasnya dengan tendagan lurus juga seperti perkiraan Zesha.
Tetapi saat Zesha menghindar, mendadak tendangan lurus Kristo berbelok mengenai perut Zesha, Zesha meringis kesakitan sambil memegang perutnnya.
"Ternyata pemimpin sama anggota sama sama bodoh" ujar Kristo melipat tangan di dadanya " lu pasti ngira gue cuma niru gerakan lu ya, lu dengar ini baik baik. KALAU CUMA NIRU DOANG, ITU JADI KELEMAHAN BEGO BUKAN KELEBIHAN NAMANYA" Kristo meludahi kepala Zesha.
"Mari kita akhiri ini" Kristo hendak memegang krah Zesha tetapi tangannya lansung di tangkap Zesha "masih bis.." hidung Kristo tiba tiba di benturkan Zesha ke keningnya.
Hidung Kristo mengeluarkan darah akibat benturan tersebut "ANJING LU.." tak sempat Kristo menyelesaikan perkataannya pukulan bertubi tubi Zesha lebih dulu menyambutnya.
Kristo terpental karena pukulan terakhir Zesha yang sangat kuat, tatapan Zesha saat ini sama seperti satu tahun yang lalu saat ia melawan Jenggo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain In Bandung City
Romance-ketika Bandung menjadi saksi di antara dua remaja yang saling mencintai ketika perempuan bernama Chanika datang sebagai obat atas mati rasa yang dirasakan Zesha selama ini. namun bisa kah Chanika bertahan dengan sifat Zesha yang over posesif?