13. Alasan Ika yang sebenarnya

89 66 6
                                    

Suasana di kedai minum kenalan berubah saat si pelayan menyebutkan nama Chanika sewaktu memberikan pesanan kepada Ika. Kini Yuano dan Alfa sudah mengetahui siapa wanita yang bernama Chanika, wanita yang menjadi tempat cerita Zesha.

Saat ini Ika tak tahu harus mengatakan apa untuk menjawab perkataan Yuano, suaranya seperti tercekat di keronkongan saat ini karena pertanyaan yang Yuano ajukan kepadanya.

Ika berdiri dari tempat duduknya mengambil minumannya lalu berjalan tanpa sepatah kata pun menuju mobil Diana. "Eh Nik lu mau kemana?" ujar Diana menyusul Ika diikuti Sofia di belakangnya.

"Kalo ga lu kasih tahu alasan lu sekarang, bakal gue bilang ke Zesha kalau cewek yang membuatnya nyaman ada di SMA Glora" sahut Alfa dari tempat duduknya.

Ika menghentikan langkahnya saat mendengar perkataan Alfa barusan, terbayang olehnya saat ia disekolah besok Zesha akan menghampirinya dan ia belum ingin hal itu terjadi.

Ika kembali berjalan ke meja nomorke tujuh dan memegang krah Alfa yang masih mengenakan seragam sekolah "gue kasih tau ke lu berdua, tapi jangan bilang ke Zesha kalo gue di SMA Glora"

"Wes santai dong, iya iya ga bakal gue kasih tau kok" ucap Alfa melepaskan tangan Ika yang memegang krah nya.

"Tapi kami akan tutup mulut tergantung sama alasan lu juga" tambah Yuano mengusap kaca kacamatanya.

"Dih mau lu banyak amat" protes Diana ke Yuano.

Yuano meletakkan jari telunjuk ke mulutnya "Shht, yang jatuh di tengah lapangan basket ga di ajak" ujar Yuano membuat Sofia tertawa terbahak bahak mendengarnya.

"Lu boleh mulai ngomong sekarang Chanika" ujar Alfa mempersilahkan.

Ika duduk di depan Yuano dan Alfa lalu mulai bicara "semuanya berawal saat Zesha mengamuk melihat gue yang dipukuli oleh kakel botak brensek itu, saat itu gue lansung melihat Zesha berbeda dari cowok lain yang pernah gue temui. Zesha istimewa bagi gue, dia merenspon cerita gue dengan baik saat gue cerita bahkan di keadaan tersulit gue dia membuat gue semangat kembali"

"Waitt, lu pernah pacaran sebelumnya?" potong Yuano.

Ika mengangguk mengiyakan pertanyaan Yuano "iya sekali, sama anak anggota dewan tapi bajingan banget jadi manusia"

"Hah bajingan gimana? Lu di perkosa nya kah?" heran Alfa saat mendengar perkataan bajingan .

"Bukaan, ngawur lu. Tapi dia pernah hampir nyium gue" jawab Ika menundukkan kepalanya.

Melihat ekspresi Ika yang tiba tiba berubah membuat Alfa menyesal menanyai hal tersebut tadi, sepertinya Ika trauma akan hal tersebut "oh it's oke, lanjutkan saja ke intinya kenapa lu ga mau ketemu Zesha"

Ika menegakkan kepalanya kembali dan melanjutkan perkataannya "sebenarnya alasan gue agak lebay hehe, kalian tau kan Zesha tu famous dan banyak penggemar? Nah gue takut kalau Zesha kenal gue otomatis Zesha bakal deket deket mulu sama gue. Dari typing chatnya aja jelas kalau Zesha kenal gue pasti nempel mulu. Sebenarnya gue ga mempermasalahin Zesha bakal nempel sama gue, malahan gue seneng. Yang bikin gue gamau Zesha nempel sama gue karena gue takut bakal dilabrak sama fans fans Zesha yang tantrum ituu!!"

Yuano dan Alfa yag mendengar pejelasan dari Ika merasa Ika agak aneh, masa Cuma gara gara di labrak doang gamau ketemu Zesha. Bukan Cuma Yuano dan Alfa, Diana dan Sofia juga merasa aneh kepada Ika dengan alasan ngawurnya yang belum pernah mereka dengar sebelumnya.

"Yaelah , gitu doang alasan lu? Lu denger ni ya, Zesha tu kalau udah nyaman sama seseorang apapun yang terjadi sama oranng yang membuatnya nyaman bakal dilawannya selagi dia mampu. Jadi lu jangan takut jika ketemu Zesha" ujar Yuano memberi pencerahan kepada Ika.

"Termasuk cewek?" tanya Ika yang berfikir Zesha tak akan memukul cewek karena perkataannya saat melawan Jenggo dulu.

Pertanyaan Ika barusan membuat Yuano berfikir sejenak "kalau ga salah dulu Zesha pernah cerita kalau dia pernah mukul cewek karena si cewek bikin nangis pacarnya Zesha" jelas Yuano.

"Loh Zesha pernah pacaran?" ujar Ika yang mengira Zesha belum pernah pacaran sebelumnya.

"Yaiyalah, pas SMP dulu tapi Zesha tinggalin karena cewenya jalan sama cowo lain" jawab Alfa menyeruput lemon tea yang di pesannya telah di antar oleh si pelayan.

"Ternyata Zesha yang seganteng itu juga pernah di selingkuhin" pikir Ika dalam hati. "lu tau, gue sangat berharap kalian segera ketemu. Karena gue melihat Zesha nyaman sama lu Chanika" suara Yuano terdegar berat saat memohon kepada Ika.

Ika menundukkan kepalanya, mempertimbangkan perkataan Yuano barusan. Yuano yang melihat Ika masih bimbang dengan permintaannya barusan merasa tidak enak dengan Ika, sepertinya Ika masih belum ingin bertemu dengan Zesha. "Yasudah mugkin tidak sekarang tapi gue berharap secepatnya dan gue ga bakal bilang bilang ke Zesha tentang lu"

Perkataan Yuano membuat hati Ika sedikit tenang, ia sangat ingin bertemu dengan Zesha secepatnya namun belum saatnya hal itu terjadi. Mungkin suatu hari nanti secara kebetulan.

Saat suasana telah membaik kembali, Alfa teringat jika Ika saat ini sedang monggok kepada Zesha karena penyerangan ke SMA Kusuma tadi "oiya lu sedang ngambek ke Zesha kan?" perkataan Alfa membuat semua yang berada di meja tersebut terkejut.

"Darimana lu tahu?" Ika menatap Alfa dengan serius.

"Yaa maaf aja, gue ga sengaja ngeliat Zesha chattingan sama lu tadi pas di warkop bude. Gue bilang ke lu ya Chanika, Zesha berkelahi bukan sekedar sok keren doang! Lebih dari itu Zesha membalaskan dendam anak SMA Glora yang di serang anak Paspurma semalam, sampai masuk IGD loh mereka. Jadi gue harap lu mengerti" tutur Alfa menegaskan.

Ika mengangguk faham dengan perkataan Alfa. Seharusya ia tidak egois dan memikirkan Zesha juga, harusnya Ika tahu bahwa Zesha memiliki solidaritas yang tinggi kepada teman temannya. Tak sepatutnya ia monggok cuma karena hal ini, Zesha hanya menaikkan harga diri dia dan teman temannya yang di rendahkan oleh orang lain.

"Yasudah kalau gitu kami duluan, semoga lu mengerti dan cepat baikan dengan Zesha" Yuano berdiri mengambil minumannya lalu berjalan menuju vespanya.

Alfa mengikuti Yuano dari belakang dan berbisik kepada Diana "lu bawa mobil jangan ngebut, utamain keselamatan calon pacar kawan gue" Alfa berlalu menuju ke vespanya.

"Iye iye ga bakal cacat kok calon pacar teman lu ini, nyinyir amat" sahut Diana yang kesal karena diperintah Alfa "lama lama eneg juga gue ngeliat cowok Pagadera"

"HAHAHA udah lah Na yok kita cabut juga" usul Sofia yang tertawa melihat ekspresi kesal Diana.

Ketiga gadis tersebut berjalan masuk ke mobil Diana dan meninggalkan kedai minum kenalan yang menjadi tempat terbongkarnya identitas asli Chanika Zeinza Mourlen di depan Yuano dan Alfa.

***********
Kalian ingin tahu bagaimana pertemuan pertama Zesha dan Ika di saat Zesha sudah sadar bahwa mourlen adalah Ika?? Ayo ikuti, vote dan ramaikan kolom komentar Hujan Di Kota Bandung: Hujan Asmara.

Follow Instagram
@rfl_xnnta @ananta_rafael_

Terimakasih sampai jumpa lagi di chapter berikutnya jangan lupa vote yaa
🐲🐲🐲🐲🐲🐲🐲







Rain In Bandung CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang