~ketika Glora dan seisinya~ ~bercerita~
{Bagian tiga}
•
•
•Karena kekalahan hanyalah awal dari kemenangan
_______________________Awan mulai mendung, sepertinya ia tak dapat menahan hujan terlalu lama dan pertarungan antara Zesha dan Jenggo pun sepertinya juga akan cepat berakhir.
Jenggo terus memanas manaskan telinga keempat sahabat Zesha yang saat ini tidak bisa ngapa-ngapain. "Ini kalo gada bang Vir udah gue ratain tuh botak." Ujar Yuano
"No nanti kalau semuanya udah selesai ikut gue." Usul Qibra ke Yuano yang di balas anggukan.
Melihat Zesha yang hanya diam membuat Jenggo tertawa. "HAHAHAHA udah pingsan ya lu bocah, makanya lain kali kalau ngelawan tu liat orang nya dulu."
"Lah iya juga ini hal ingin gue lakuin dari tadi." Ujar Jenggo lalu menjentik telinga Zesha. "Gimana bocah? Tangan busuk gue udah nyentuh telinga lu nih."
Jenggo sangat puas memainkan telinga Zesha karena Zesha hanya diam namun lima detik kemudian tangan Zesha mencengkram tangan Jenggo.
Jenggo yang melihat Zesha masih bisa melakukan hal tersebut sedikit terkejut. "Loh lu masih..." "Plak" Zesha lansung membanting tubuh Jenggo.
Jenggo terbanting membuat pinggul nya terhempas, Zesha lalu berdiri dengan wajah yang sudah babak belur sempoyongan disusul Jenggo yang ikut berdiri memegang pinggul nya yang sakit.
"Gue akui lu hebat, masih bisa bertahan sesudah gue pukuli." Ujar Jenggo tepuk tangan "TAPI SAMPAI KAPAN LU BISA BERTAHAN BOCAH!!"
Jenggo berlari hendak menyerang Zesha, Zesha sudah tidak tau lagi harus bagaimana, kepalanya sangat sangit akibat pukulan tadi. Zesha ingin mengakhirinya dengan satu serangan saja tapi itu tidak mungkin dilihat dari daya tahan Jenggo.
Jenggo tiba tiba saja sudah muncul di hadapan Zesha dengan tangannya yang mengepal. Namun entah apa yang terjadi Zesha reflek memberikan tendangan lurus mengenai perut Jenggo.
Akibat tendangan Zesha tersebut membuat Jenggo terpental dan menabrak Ika yang baru saja keluar dari kantin membawa batagor.
Ika ikut terjatuh bersamaan dengan batagor yang jatuh melumuri baju Jenggo, karena hal tersebut Jenggo menjadi tambah marah. "WOI BRENSEK LU KALAU JALAN LIAT KONDISI DULU GOBLOK!!." Bentak Jenggo lalu menampar pipi Ika.
Ika lansung tertunduk dan menangis akibat tamparan Jenggo tadi. "Akh lu jadi cewe lebay amat bangsat!! Mau caper lu?" Ujar Jenggo memaki Ika
"LU GILA YA MAIN KASAR KOK KE CEWEK, OTAK LU ITU DI PAKE." Bantah Diana dan Sofia menghampiri Ika.
Semua yang berada disana tidak menyangka apa yang Jenggo perbuat, seorang Jenggo main tangan ke cewek.
"Kenapa? Lu juga pengen rasain? IYAA?" Ujar Jenggo hendak menampar Diana namun tangannya lansung di tahan Zesha.
"Hadeeh ni bocah ga jera jera ya." Ucap Jenggo menoleh ke belakang dan lansung di sambut pukulan Zesha yang mendarat.
"Bugh" "LAWAN LU ITU GUE DASAR BOTAK SIALAN!" Ujar Zesha memegang kepala Jenggo lalu di hantamkan ke lutut nya.
"DASAR BANCI, LU KIRA KEREN LU MAIN TANGAN GITU KE CEWE?" Zesha menghantamkan lutut nya ke kepala Jenggo lagi. Jenggo saat ini sama sekali tidak berkutik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain In Bandung City
Romantizm-ketika Bandung menjadi saksi di antara dua remaja yang saling mencintai ketika perempuan bernama Chanika datang sebagai obat atas mati rasa yang dirasakan Zesha selama ini. namun bisa kah Chanika bertahan dengan sifat Zesha yang over posesif?