18. Penjelasan Ratu

113 74 1
                                    

WOREK GES, CHAPTER KALI INI BAKAL PANJANG YA DAN SEMOGA KALIAN SUKAA.

HAPPY READING!!🐲🐲

18. Penjelasan Ratu

Sudah hampir lima belas menit Raja terbaring masih tak sadarkan diri di kasur rumah sakit. Desiran angin senja masuk melalui ventilasi memenuhi ruangan tempat Raja di rawat, menyapa Zesha dan Ratu yang saat ini sedang berada di ruang tersebut menunggu Raja tersadar.

Dokter mengatakan bahwa Raja hanya pingsan karena benturan yang keras dari balok kayu yang menhantam kepalanya dan tidak bermasalah ke jantungnya. Sykurlah.

"Lu siapanya Raja?" tanya Zesha memecahkan keheningan.

"eh, aku Ratu Kurnia Puspita, pacarnya Raja" jawab Ratu spontan. Cewek berambut bondol dan memiliki senyum semanis karamel itu menyodorkan tangannya utuk berkenalan, "kamu pasti bang Zesha kan, abang nya Raja"

"tau darimana lu kalo gue abangnya Raja" heran Zesha sedikit terkejut mendengar pernyataan Ratu. Cowok tinggi bermata sayu itu menatap Ratu seakan mengintrogasinya. Aura sangar Zesha seketika memenuhi ruangan tersebut, membuat Ratu sedikit gentar menatap Zesha kembali.

"ka-karena Raja sering cerita tentang abang" balas Ratu gugup. Sungguh tak main-main, Zesha kalau sudah berkaitan dengan saudaranya aura nya ketika mengintrogasi seseorang benar benar mencekam.

Sering cerita? Batin Zesha. Setaunya Raja tahu bahwa ia sangat membeci Raja dan sering melotarkan perkataa yang tidak enak didengar kepada Raja. Lantas apa yang diceritakannya kepada Ratu? "bisa ga, lo sampein ke gue semua yang di ceritain Raja ke elo"

"abang adalah panutan terbaik untuk Raja bang"

"panutan ya, dia ga ceritain sikap gue ke dia gimana?" balas Zesha tak percaya.

"cerita, dia ceritain semua hal yang abang perbuat ke dia bang" tegas Ratu. Cewek itu tiba tiba berdiri menatap tajam Zesha, "dari kata-kata remeh sampai caci makian yang abang lotarkan ke dia diceritakannya ke aku"

Ratu kembali duduk mengatur nafasnya dan kembali menatap Zesha, "semua cacian yang abang lontarkan kepadanya ia terima lalu di ubahnya menjadi sebuah tekad yang tak ingin menyerah. Bahkan dulu Raja memohon mohon ke ayah aku untuk mengajarkannya silat, abang tau kenapa? Karena ia mulai sadar tak selamanya ia akan bergantung sama abangnya"

Penjelasan Ratu yang rinci dan tegas membuat Zesha terdiam untuk sementara waktu. Memang benar perkataan Ratu barusan, Raja sudah berubah drastis semenjak ia menduduki bangku SMA.

"aku berharap setelah aku mengatakan semua hal ini dengan panjang lebar, bang Zesha sama Raja bisa jadi kayak kakak adik pada umumnya" lanjut Ratu menjelaskan.

Zesha mengangguk paham. Tatapan matanya yang tadinya seakan mengitrogasi perlahan menjadi tatapan penuh penyesalan yang amat dalam. Kenapa Zesha tak sadar selama ini Raja berlatih keras karena ingin hanya membuat Zesha bangga dan membuktikan bahwa Raja bisa tanpa Zesha. Maafin gue Raja.

Ruangan tempat Raja dirawat sementara kembali hening, menyisakan suara kipas angin yang menyala. Namun tiga detik setelahnya jari jari tangan Raja tiba-tiba bergerak.

Seketika Zesha berlari keluar dari ruangan tersebut hendak memanggil dokter, "PANGGILIN DOKTER FA!!" sahut Zesha.

Alfa lansung berlari memanggil dokter, meninggalkan Qibra yang tadinya ia ajak mabar. "ada apa Sha?" tanya Qibra sembari memasukkan hendphone ke saku jaket PAGADERA nya.

"Raja mulai sadar Bra, tangannya udah mulai gerak" jawab Zesha.

Di ujung koridor tampak Alfa berjalan cepat dengan dokter yang mengikutinya dari belakang. Dokter yang ber name-tag Dinda itu masuk untuk mengecek keadaan Raja dan mempersilahkan Zesha dan Ratu untuk keluar dari ruangan.

Rain In Bandung CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang