Seminggu telah berlalu semenjak Pagadera melakukan penyerangan ke SMA Kusuma. Dan ini adalah seminggu terakhir sebelum ujian kenaikan kelas dilaksanakan. Tempat Fotocopy pun menjadi sangat sibuk karena para murid yang super ambisius meramaikan tempat tersebut untuk meng-copy contoh kisi-kisi yang diberikan guru.
Sementara itu disaat murid murid yang lain sedang sibuk dengan kisis-kisi mereka, Zesha, Alfa dan Qibra sedang bersantai di tempat parkir yang berada tak jauh letaknya dari sekolah. Sebenarnya tidak bersantai juga, lebih tepatnya mereka sedang menunggu Joy dan Yuano yang tak kunjung datang. Padahal alasan mereka tadinya hanya pergi ke kamar mandi.
Zesha: Woi @Ano @kinderJoy kalian mana si?
Zesha: kencing doang masa lama banget
Zesha: kalian make up atau kencing njir
Upat Zesha yang sudah muak menunggu lama Yuano dan Joy didalam grup yang beranggotakan mereka berlima.
"Ga di bales nya asu" ucap Zesha yang masih menatap layar ponselnya, "curiga gue kalo mereka gay bjir, otw kick ini mah"
"Woi pikiran lu ada ada wae, tunggu aja dulu sebentar lagi" balas Alfa yang sedang fokus mabar dengan Qibra.
"Tapi ini udah lebih dari lima belas menit anjeng" tutur Zesha menunjuk jam analog yag berada di tangannya "kalo berak ga selama ini amat njir"
"Noh mereka" tunjuk Qibra ke Yuano dan Joy yang berjalan kearah mereka.
"ASSALAMUALAIKUM WAHAI SAHABAT KU!!" sahut Yuano yang baru tiba, ia mengalihkan pandangannya kepada Zesha yang menatap mereka berdua degan tatapan tajam "lu natap gue napa gitu Sha? Serem njing"
"Kalian ke WC atau makan seblak anying, lama amat!!" celoteh Zesha ke Yuano dan Joy "gue lagi buru buru sialan"
"Jangan lo salahin gue juga lah" bantah Joy tak mau disalahkan, "Noh si Ano beran-"
Belum selesai Joy menyelesaikan ucapanya, tangan Yuano lebih dulu membungkam mulut Joy. "lu berdua napa si" heran Alfa yang melihat tingkah dua temannya itu.
"Ntah iya, lu napa nutup nutup mulut Joy segala ha?" tanya Zesha berdiri berkacak pinggang, "awasin tangan lu No!!"
"Lu napa kepo amat-"
"Ngelawan lu?" potong Zesha membuat Yuano rada gentar lalu menarik tangannya. Kalau Zesha udah ngomong sambil ngegas emang serem.
"Tangan lu bau seblak njir" ujar Joy.
"Awokawok ketahuan deh abis ngapain" sela Alfa tertawa.
"Sok tahu lu kocak. Gue aja abis dari ruang BK sama Yuano" bantah Joy sekaligus membuat yang lain tersentak kaget.
"Kok bisa masuk BK?" heran Zesha yang mengerutkan keningnya, "kalian cabulin anak orang ya? Gilak"
"ENGGA BANGSAT!!" ucap Yuano membantah, "kalian semua napa pada sok tahu dah"
"Terus apaan?"
"Kawan kita yang berkaca mata ini" Joy menunjuk Yuano yang berdiri di sampingnya dengan senyum jahilnya, "mukulin Verry karena si Verry pegang pegang tangannya si Cia"
Aurora di tempat parkiran seketika berubah saat Joy mengatakan hal tersebut. "Ntar ntar, gue bingung nih. Napa lu marah No?" Tanya Alfa ke Yuano.
"Loh iya juga, kalian kan belum pada tau si Ano pacaran sama ketua kelas kita" lanjut Joy menyenggol Yuano,"yakan No"
"WATEHELL?? Gilak lu seriusan No?" tanya Alfa, shock mengetahui hal tersebut.
"Ya begitulah" jawab Yuano menyandar ke tiang penyangga atap, "sebenarnya gue belum mau kasi tau kalian. Tapi karena terpaksa keadaan mau gimana lagi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain In Bandung City
Romance-ketika Bandung menjadi saksi di antara dua remaja yang saling mencintai ketika perempuan bernama Chanika datang sebagai obat atas mati rasa yang dirasakan Zesha selama ini. namun bisa kah Chanika bertahan dengan sifat Zesha yang over posesif?