Disclaimer: maaf sebelumnya jika ada hal hal yang mungkin terkait dengan beberapa orang disini misalnya nama orang,nama tempat, maupun nama barang ,dll. Itu semua terjadi karena tidak kesengajaan,ini semua berasal dari imajinasi ku saja jadi aku minta maaf!!...
Dan aku juga minta tolong pada teman teman pembaca untuk vote dan meramaikan kolom komentar setiap bab yaa, terimakasiiih.
PAGADERA
------------------Awan mendung di langit kota Bandung, angin yang menerpa tubuh seperti ingin menyapa, begitu dinginnya hari ini.
Tampak murid murid SMA Glora sudah pulang sekolah, namun tidak bagi Razesha dan empat orang sahabat nya. Mereka sedang menjalani hukuman piket kelas selama seminggu. Ya sebenarnya cuma zesha,yuano dan alfa saja yang di hukum karena mereka bolos piket kemarin lusa,tapi karena mereka pulang sekolah selalu berlima joy sama qibra jd ikut bantu.
"Lama lama encok juga nih gue ngepel terus" Ujar yuano mengeluh sambil memegang pinggangnya yang sakit.
Yuano Shagara, wakil ketua PAGADERA yang terkenal dengan sifat humorisnya. Cowok yang memiliki tinggi melebihi ketuanya dengan kacamata menghiasi wajahnya ini memang agak elergi dengan piket kelas.
"Woi kacamata jagoan sma glora baru segini aja udah ngeluh lu, cowok apaan lu lembek amat" Bentak Cia ketua kelas 11 IPS 3 sekaligus pengawas hukuman zesha selama seminggu, tapi walaupun Cia galak mukanya imut loh alias baby face.
Yuano mendengus kecil lalu menatap ke teras balkon "Eh itu bunga bunga belum disiram nanti layu jadi ga cantik"
"Gausa disiram hujan, juga bkl turun" Jawab cia.
Yuano mengabaikan perkataan Cia dan segera melesat mengambil penyiram bunga, mengisinya dengan air lalu menyiram bunga yang berada di balkon tersebut.
Cia yang tau dengan cara berpikir Yuano pun mengawasi Yuano dari pintu kelas, berharap Yuano tidak kabur lagi.
"ini apaan?" sahut Zesha menemukan sesuatu yang berkilau di bawah meja yang ia sapu.
Razesha Ranchoao, cowok bermata sayu dengan tubuh kekar, dialah ketua PAGADERA yang dikenal dengan sifat posesif
"anting ga si?" ujar Joy meneliti benda tersebut.
Joy Margaret, cowok dengan gummy smile disertakan sifat sombong sebagai ciri khasnya.
"Hmm emas kah? Warnanya berkilau banget. Joy pulsek ke toko emas yok, jual ni anting kita, habisin pangsit mbak reni sampai gada stock lagi"sahut Zesha tertawa dengan keras, karena tak terbayang baginya jika benda yang ia kira emas itu dijualnya.
"HAHAHAHA boleh juga ide lu sha, lu diam diam aja nanti pulsek lansung kita jual"
"Halahk lagian itu nggak emas asli". Ujar Qibra yang berdiri dari tadi dengan Alfa di belakang Joy dan Zesha.
Qibra Hawardana, laki-laki yang mempunyai mata tajam dengan sifat dinginnya.
"Tau darimana lu bra, coba liat deh sinarnya seperti rembulan yang menghiasi langit malam,buset keren banget gw". Ujar Zesha yang lagi pd tingkat tinggi.
Mendengar puisi random Zesha, Alfa pun jadi mual. "Asli jijik gw dengar lu sha, itu ga keren tapi lebay".
"Ya gue tau lah kan bapak gue punya toko emas,apa yang ga gue ketahui tentang emas? lagian itu dari warna jelas banget bukan emas asli". Balas Qibra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain In Bandung City
Romantizm-ketika Bandung menjadi saksi di antara dua remaja yang saling mencintai ketika perempuan bernama Chanika datang sebagai obat atas mati rasa yang dirasakan Zesha selama ini. namun bisa kah Chanika bertahan dengan sifat Zesha yang over posesif?