11. Kedai Minum Kenalan

91 62 8
                                    

Ricciardo Azrarta Vataya, papanya Zesha yang saat ini berumur 47 tahun dan menjadi seorang manager di suatu perusahaan yang cukup terkenal di Bandung. Jam telah menunjukkan pukul 16.30 ini adalah jam pulang nya papa jika ia tidak lembur.

Di jalan pulang papa mengsengajakan diri untuk lewat SMA Glora yang tampak sepi karena murid murid sudah pulang. SMA Glora adalah tempat sekolah papa dulunya, bisa di bilang SMA Glora usianya sudah lumayan lama.

Dari mobil papa melihat pak Yahya wali kelas Zesha yang hendak mengambil motornya yang berada di parkiran, di masa masa SMA nya dulu pak Yahya adalah teman sebangku papa dari awal masuk sampai tamat SMA. Bisa di bilang pak Yahya adalah best friend papa sampai sekarang.

Papa menghampiri pak Yahya yag hendak menyalakan motornya "ASSALAMUALAIKUM teman lama" sapa papa membuat pak Yahya kaget.

"Waalaikumsallam, Ricci? kamu bikin saya kaget saja" ujar pak Yahya mengelus dadanya.

Papa tertawa melihat pak Yahya yang mudah kaget, emang ya bapak sama anak sama sama iseng "HAHAHA Yahya Yahya maaf deh, anjeun ga jantungan kan?"

"Allhamdulillah untuk sekarang masih belum" ujar pak Yahya tersenyum.

"Harusnya jawabannya engga ini malah bilang masi belum, kamu ngarep ya?"

"Gimana enggak atuuh, murid murid saya udah kayak menjadi salah satu penyebab penyakit jantung muncul" pak Yahya menaikkan kedua bahunya.

Ketawa papa tambah lebar saat mendengar keluhan pak Yahya "yang penting anak saya ga ikutan toh"

"Apalagi anak kamu itu, tadi aja ga masuk"

Papa mengerutkan keningnya mendengar perkataan pak Yahya bahwa Zesha tidak masuk sekolah hari ini "maksud kamu apa ya Yahya? Zesha tadi sempat pamit sama saya loh" ujar papa tak percaya.

Pak Yahya tersenyum mendengar perkataan papa yang tak percaya "kamu tahu pepatah yang mengatakan kalau buah tak jauh jatuh dari pohonnya Ricci? Perangai anak mu sama seperti perangai mu dulu saat masih bersekolah disini"

Papa masih belum bisa mecerna apa yang pak Yahya maksud "maksud kamu Zesha tadi cabut lalu berantem?"

"Lebih dari itu, Razesha sama geng yang di pimpinnya menyerang sekolah lain" ujar pak Yahya dengan nada serius.

Ekspresi kecewa tampak dari wajah papa saat mendengar pernyataan itu. Melihat raut wajah temannya yang berubah membuat pak Yahya iba melihatnya "saran saya ni ya, kamu kasi pencerahan ke anak kamu itu. Daripada di ulanginya lagi hukumanya ga di jemur lagi loh tapi bisa di DO" pak Yahya menepuk pundak papa lalu menghidupkan motornya "yasudah saya duluan ya"

"Eh iya iya, hati hati di jalan" papa berjalan kembali ke mobilnya sambil memikirkan tingkah anaknya yang keterlaluan. Padahal sendiri nya dulu juga gitu.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

Geng Pagadera berada di warkop bude Sari saat ini, butuh tiga jam bagi mereka untuk mengelabui polisi agar tidak di buntuti ke warkop bude Sari. "haduuh barudak SMA Glora pada habis ngapain nih kayak selesai lari maraton aja" ujar bude yang keluar dari dapur.

"Iya nih bude habis main kejar kejaran sama pak polisi" jawab Yuano melepas kancing bajunya.

"ASTAGAA!! KENAPA KALIAN SAMPAI DI KEJAR POLISI??" ujar bibi shock.

"Nanti aja deh kami ceritain ke bude, kalo sekarang cape banget" balas Joy meregangkan tubuhnya.

Sementara itu Zesha yang kepalanya saat ini sedang di balut dengan kain tampak asik memainkan poselnya. yang sudah pasti ia sedang chattingan dengan Ika.

Rain In Bandung CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang