Hallo braay, malam Minggu yang indah untuk membaca❤️
Semoga kalian semua suka🔥🔥
27. Surat Dari Yang Telah Tiada
Andai saja sebuah penjelasan
Itu datangnya cepat, mungkin kita
Masih terus bersama***
Anantya Cassandra
***Hujan kembali turun membasahi perlataran kota Bandung tanpa ada hentinya. Langit di kota dengan segala keindahannya itu kini terlihat hitam pekat, tanpa pancaran sinar matahari yang kini sudah jarang terlihat. Tapi tetap saja, Bandung masih di identik dengan keindahannya.
Di warkop bude Sari kini terlihat ramai diisi oleh anak SMA yang mengenakan jaket basseball hijau bertuliskan PAGADERA di punggung mereka masing-masing. Sebagian dari mereka tampak sedang menikmati mi rebus bude Sari yang memang terkenal akan keenakannya itu di kalangan murid SMANRA. Apalagi makannya saat hujan-hujan begini.
Tak terkecuali Zesha, laki-laki yang memimpin 148 kepala itu tampak lahap menyantap mi rebus buatan bude Sari. Bahkan sudah dua mangkok cowok bermata sayu itu habiskan.
"gilak, ga kekenyangan lo bang, makan sebanyak itu?" tanya Juanda yang tidak habis pikir dengan ketuanya, karena nafsu makannya yang meningkat.
"hahaha, nafsu makan ketua kita naik kalau hujan ternyata" tambah Billy, anggota PAGADERA yang duduk di sebelah Juanda.
Setelah menghabiskan mangkuk ketiga, Zesha segera beranjak dari tempatnya, dan bergabung dengan Qibra yang duduk sendiri di salah satu meja. "menyendiri aja bro, yang lain pada kemana?" tanya Zesha.
"Joy lagi nyelesaiin tugas-tugasnya di sekolah, Yuano sama Alfa gue gatau" jawab Qibra singkat.
"gue disini" sahut Yuano baru saja menampakkan diri, "kangen lo Sha?"
"najis" balas Zesha mencibir Yuano.
Qibra tetap memasang ekspresi datar tanpa merespon kedua sahabatnya, namun sedetik setelahnya ia teringat dengan sebuah amplop yang Kinara titipkan padanya tadi untuk di berikan pada Zesha. Cowok dingin itu menyerogoh kantong celananya dan menyodorkan sebuah amplop putih kepada Zehsa.
"ini apaan" tanya Zesha menerima amplop itu.
"amplop"
Zesha mendengus kecil medengar jawaban sahabatnya itu, "gue tahu ini amplop, tapi dari siapa?"
"dari Kinara, dia nyuruh gue buat ngasih suratnya ke lo" jawab Qibra.
"weh Kinara naksir lo kah? Hahaha" ujar Yuano ikut bersuara.
"ngaco lo, gue udah punya Chanika, lebih cakep, lebih imut" tepis Zesha. Cowok itu mengeluarkan secarik kertas dari dalam amplop itu. Namun sebuah catatan kecil di badan amplop itu mengalihkan perhatiannya, sebuah catatan yang bertuliskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rain In Bandung City
Romance-ketika Bandung menjadi saksi di antara dua remaja yang saling mencintai ketika perempuan bernama Chanika datang sebagai obat atas mati rasa yang dirasakan Zesha selama ini. namun bisa kah Chanika bertahan dengan sifat Zesha yang over posesif?