36.

288 12 0
                                    

' Yang selama ini aku cari kini telah terungkap ' Al

" hai boy. Kau tidak ingat pada paman ya? " Vares bingung dengan ucapan ayahnya

" Apa yang Daddy maksud? " Alandra menggeleng pelan sambil tersenyum, ia mendekat ke vares lalu membawanya duduk

" Aku sudah tau kau ini siapa sebenarnya, tidak usah berpura pura lagi.. aku tau kau ini bukan putra ku, jadi kau ingin memperkenalkan dirimu sendiri atau aku yang menjelaskan data dirimu? " Vares tersenyum sinis

" Silahkan,  jika tuan ingin repot " ucap vares dengan nada sombong

" Baiklah, Altares Dandeliano Bintara, seorang anak yang berasal dari keluarga Cemara.. ayah dan ibumu bekerja sebagai kaki tangan mafia yang sangat terkenal pada masanya, memiliki adik laki-laki yang belum diketahui keberadaannya karena suatu perang, kedua orang tua mu tiada saat usia mu 3 tahun dan mulai mengembang kan kelompok mafia besar yang bernama Bloody Shadow di umur 10 tahun.. memiliki markas yang sangat luas, aman, namun tak terlihat karena ditutupi dengan mansion yang selalu dianggap markas oleh musuh.. kini usia mu 17 tahun,.tepatnya pada tanggal 9 mei lalu ....Pernah mengalami Kecelakaan Tunggal yang sangat tragis, meninggal di tempat namun kembali bereingkernasi dalam tubuh putraku Alvares Dirgantara.... Sudah jelas bukan? "  Ares mematung mendengar semua keterangan data dirinya, bahkan ia tak menyangka jika ia pernah memiliki adik..

" Yah semuanya memang sudah jelas tuan, tapi satu yang aku tidak mengerti, sejak kapan aku memiliki seorang adik? Dan darimana tuan mendapatkan semua data diri ku?? " Tanya Ares yang masih berlagak sombong

" Jika kau mengingatku maka kau akan tau sendiri Ares "

" jangan bertele tele tuan, aku tidak pernah mengenal mu sebelumnya." Aland terkekeh lalu memberikan Ares sebuah foto

" A..apa ini? Ini Daddy ku,  mengapa kau bisa bersamanya "

" Kami adalah sahabat sejati Ares, kami tidak terpisahkan dari kecil.. bahkan kami sama sama bekerja sebagai kaki tangannya mafia besar dahulu.. kami pernah berjanji untuk saling menjaga satu sama lain namun saya lalai.. saat perang besar tersebut terjadi, kedua orang tuamu lebih memilih untuk menyelamatkan kalian berdua dari pada memikirkan nyawa mereka sendiri.. mereka menitipkan kau dan adikmu padaku namun saat perjalanan menuju mansion, saya di serang oleh orang suruhan musuh.. saya yang tidak membawa pengawal pun terpaksa turun.. namun di tengah tengah perkelahian seseorang masuk ke mobil saya, kamu yang saat itu berusia 3 tahun tau bahwa seseorang mendekat ke arah mobil, karena tidak sempat mengambil adikmu kau terpaksa keluar diam diam dan bersembunyi di belakang mobil ku.... Saya yang baru saja selesai melumpuhkan lawan langsung berlari panik mendekati mobil namun sayang, musuh sudah lebih dulu melajukan mobil dan membawa adikmu pergi...... Aku sempat ingin mengejar namun saat aku mendengar panggilan darimu aku kembali dan memelukmu, aku masih ingat saat itu kau menangis sambil memanggil manggil adikmu, aku segera memesan taksi menuju mansionku.. setelah menitipkan mu pada istri ku saya pun segera menyusul ke Medan perang " vares tertegun.. ia benar benar tidak ingat ia memiliki seorang adik

" Lalu? Mengapa mereka tidak kembali  "  vares berusaha menahan air matanya, ia sangat lemah tentang keluarga

Flash back on....

" Bertahan !! Ini akan berakhir,.ayo kerahkan semua kemampuan kalian!! " Itu Suara Ayah Ares yaitu Demiano Alkala Bintara yang menjabat sebagai panglima perang pada saat itu

Pertarungan itu pun di menangkan oleh tim Demian namun beberapa menit kemudian pasukan musuh mulai berdatangan kembali, Demian sedikit panik.. ia melihat istrinya

" Bagaimana ini sayang.. kita tidak mungkin bisa menang .." Athana tahlia azagaf ( istri Demian ) mengangguk ia segera berlari menuju aland

" Aland aku mohon pergilah, pastikan kedua putraku aman denganmu.. aku tidak ingin sesuatu terjadi pada mereka, hanya kepadamulah aku percayakan keselamatan mereka aland " aland mengangguk, ia memberikan pose hormat lalu pergi dengan sesegera mungkin

" Serang !!! " Teriak Demian

" Dalam Medan perang harus merelakan nyawa.. itu lah konsekuensinya sebagai anggota mafia.. tak ada kata takut !! Ayo semangat ! " Tambah athana

Peperangan pun kembali berlanjut hingga kemenangan pun berhasil di menangkan oleh tim Demian..  banyak yang sudah tumbang, kini hanya sisa 8 orang saja.. saat Demian berpikir serangan sudah berakhir, ternyata masih ada seorang penembak jitu yang mengarahkan tembakannya ke arah tim Demian, athana yang menyadari adanya pergerakan pun segera menunduk, pelurunya tepat mengenai teman athana yang berada di didepannya

" Semuanya hati hati, masih ada penembak jitu!! " Teriak athana

Keempat orang tersebut pun terkena tembakan.. kini sisa tiga orang yaitu Demian, athana, dan orang kepercayaan Demian yaitu Mr. Ja

Dirasa sudah tidak ada lagi tembakan... Demian pun berdiri namun athana yang masih merasa masih ada 2 peluru lagi pun segera berlari menghampiri demian, tepat saat athana berdiri di depan Demian peluru kembali melesat menusuk perut athana ( athana membentangkan tangannya ya guys )

Demian terkejut, athana pun tersenyum lembut sebelum terjatuh tak berdaya ke bawah...Demian yang masih nge bug itu pun hampir terkena tembakan lagi,  untung saja Mr. Ja langsung menariknya hingga terjatuh agak jauh dari athana

" Sadarlah tuan, kita harus menyelesaikan ini.. tuan harus membalaskan dendam atas kematian nyonya athana! " Bentak Mr. Ja sambil menggoyang goyongkan tubuh Demian

" Athana.. hiks.. hiks.. Athana!! " Demian berlari memeluk athana sambil menangis

" Ja..ngan me.. menangis s..sayang..a..aa..ku me..menunggu...mu d..disa..sana " Demian semakin histeris kala melihat athana tak bergerak lagi

Ia melihat Mr. Ja sedang melawan si penembak tadi, ia pun meletakkan tubuh athana dengan perlahan lalu menutup mata athana.. ia segera berlari ke arah Mr. Ja lalu dengan membabi buta menghajar si penembak, Demian pun dengan sisa tenaganya mengambil pistol milik Mr. Ja yang tadi jatuh lalu mengarah kan nya ke si penembak yang juga mengarahkan pistolnya ke arah Demian...

" Matilah kau !! " Dor..dor..

Demian mengenai kepala si penembak sedangkan si penembak mengenai tangan Demian

" hiks.. hiks..  hiks... Athana..! " Demian kembali berlari ke arah athana.. ia kembali memangku kepala athana

" Hiks..hiks.. hiks.. bangun athana, bangun.. hiks..hiks..hiks..  mengapa kau pergi meninggalkan ku? ... Tunggu aku sayang " Demian mengarahkan pistolnya ke kepalanya, Mr. Ja segera berteriak memanggil nama Altares

" Altares!! Tidak tuan jangan, ingat tuan muda Altares dan tuan muda Askala tuan " Demian berhenti sejenak

" Hiks..hiks.. aaaaarkhhh kedua putraku.. hiks..hiks.. jake apa kau masih menganggap ku saudaramu? " Mr. Ja segera mengangguk

" Dengar ini Jake aliano tarata.. jika athanaku pergi maka aku pun harus menyusulnya, kami sudah berjanji untuk sehidup semati... jadi aku mohon,jaga,rawat, serta sayangi putra putraku seperti kau menyayangi anakmu kelak.. ajarilah mereka menjadi pemimpin yang baik, bijaksana,tegas,dan tidak takut pada apapun kecuali pada Tuhannya, mereka harus bisa menggantikan posisi ku kelak sebagai pemimpin sebuah organisasi besar dan jangan lupa berikan selalu pada mereka semangat,dukungan dan nasehat nasehat baik .. aku menitipkan mereka padamu...  Aku mohon jagalah Altares Dandeliano Bintara dan Askala Dandeliano Bintara... Aku percaya padamu saudaraku " .. dor.. Demian menembak dirinya sendiri , dengan senyum yang terukir pada wajah nya.. ia segera menyusul athana ke alam lain ... Jake menangis, meratapi semuanya...

Lanjutannya di next chap ya bay bay..

second life Bl Lokal✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang