gama dan samudra telah bebas dari ruangan tempat mereka di sekap, mereka langsung berlari keluar untuk mencari jalan keluar..
Di tengah perjalanan..
" Vin itu bukannya gama dan samudra ya? " Tanya vares yang melihat dua orang sedang berlari tergesa gesa
" Iya res itu mereka "
" GAMA!! Sini " panggil vares
" Abang? Abanggg!! " Samudra yang mendengar suara vares langsung melihat ke sumber suara, ia segera berlari meninggalkan gama..
" Sini buruan gam! " Panggil vares lagi
" Abang... Kok Abang lama banget sih datangnya? " Celetuk samudra
" udah ayok mauk ke mobil dulu, disini dingin.. " ujar Gavin
Kini mereka di dalam mobil gavin
" Sekarang jawab pertanyaan gue. Kalian tau ga siapa yang nyulik kalian?? " Gama dan samudra menggeleng" Udah res biarin aja, ntar di mansion aja di tanyain lagi.." vares mengangguk, ia segera melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.. 4 jam perjalanan,kini mereka sudah berada di kota Amstar namun saat sudah memasuki jalan menuju mansion Altares mobil mereka di tahan oleh sekelompok orang bertopeng
" Res mereka siapa? " Tanya Gavin.. saat ini hanya mereka berdua yang masih terjaga, sedangkan gama dan Sam sudah tertidur lagi
" Ga tau, gue keluar dulu.. ntar kalo ada apa apa Lo langsung tancap gas aja ya " Gavin menggeleng ribut
" Gak!! Gue ga mau kehilangan Lo lagi res... Sudah cukup gue hampir gila kemarin waktu Lo kecelakaan dan tewas.. kali ini gue ga akan biarin Lo kenapa napa lagi.. biarin gue yang turun res "
" Diam Vin, gue tau seberapa takut nya kalian kehilangan gue, tapi gue ga mau kalian kenapa napa.. udah Lo ikutin perintah gue aja, gue janji gue bakal selamat "
" Enggak res, enggak.. gua gak mau " Gavin tetep kekeuh dengan pilihannya..
" Eungh.. bang, kenapa berhenti? " Tanya samudra yang baru saja terbangun
" Sam tolong tahan Ares, Sam.. jangan biarin di turun dari mobil " samudra yang nge bug gak paham sama ucapan Gavin tadi
" Diam di sini, jangan ada yang berani keluar.. ingat kata gue Vin.. kalo Lo masih nganggap gue pimpinan dan saudara Lo, maka Lo harus nurutin perintah gue.. usahain mereka dan Lo harus selamat. I promise I will come back ... " Vares keluar dengan senyuman terukir di bibirnya..
Gavin segera berpindah posisi ke arah kemudi, samudra yang baru saja sadar ada yang janggal melihat keluar.. diluar vares sedang adu mulut dengan sekelompok orang itu..
" Vin, ini ga nyata kan.. Vin bukain pintunya Vin.. Vin buka. Gue mau bantu bang Ares vin... Gue ga mau kehilangan lagi Vin, plis vinnnn! " Samudra menggedor gedor kaca jendela.. Gavin yang sudan menahan tangisnya pun akhirnya meneteskan air matanya..
" Diam Sam, kita harus pergi.. g..gue harus menjalankan tugas gue.. " Gavin segera menyalakan mobilnya kala mendapatkan sinyal dari vares
Gavin segera tancap gas ketika perkelahian antar vares dan orang bertopeng itu terjadi
" Enggak Vin .. berhenti Vin.. abangggg !! Gue gak mau kehilangan Abang lagi Vin, plis vinnnn !! Ga.. gue ga mau Vin, GAVIN !! "
" Diam!! " Bentak gama
" Hiks..hiks..hiks.... Diam Sam, kita harus lakuin semua yang dikatakan Ares, bukan cuma Lo yang takut kehilangan dia.. gue dan Gavin juga Sama, tapi apa boleh buat.. ga ada pilihan lain Sam ga ada.. "
" Ga gam.. ini mimpi kan gam, plis bang bilang ini mimpi.. bangh..hh... Ares.." samudra pingsan...
" Vin gue mau bantu Ares vin.. " pinta gama
" Tenang gam, dia kuat kok..dia ga bakal kenapa napa "
Sekip kita ke Ares dulu
" Mau apa kalian?, siapa yang nyuruh kalian?! " Bentak vares
" Hei bocah 17 tahun seharusnya kau bermain game saja.. tapi kenapa kau menghancurkan komplotan komplotan kami hah!!? " Bentak sang ketua
" Cih gue bukan bocah ya anjing..gue Ares.. Altares Bintara, ketua dari kelompok Mafia yang terkenal dengan nama Bloody Shadow " para orang orang bertopeng itu saling memandang dan kemudian tertawa terbahak bahak
" Buahahahahahha apa kau bilang? Kau ketua Mafia? Hei bocah, berhentilah bermimpi.. ahh atau kau ingin bermimpi terus?.. baiklah kalau begitu aku akan membuat mu tertidur pulas hingga kau tak akan membuka matamu lagi... Serang!!! "
" Cih banyak bacot.." dengan gerakan yang sangat lincah vares menumbangkan satu persatu lawannya.. dan bumm kini sisa ketua sombong tadi
" Bagaimana pak ketua?? "
" D..diam.. aaa aku akan membunuhmu!! " Dor..
" Tamat.. piw.. " ketua tersebut tewas di tempat dengan luka tembak yang tepat mengenai kepalanya.
" Cih berlagak sombong dihadapan ku.. kau pikir kau bisa membunuhku, cuih jangan harap.. menyentuh ku saja kau tidak akan bisa apalagi membunuhku.. "
Vares mengeluarkan hp nya, ia berniat memberitahu Gavin bahwa ia baik baik saja namun ia mendengar suara pistol di belakang nya
" Diam atau lo mati " ancam seseorang dengan menekan pistol ke kepala Ares
' iiih babinya.. siapa lagi sih ini, ' kesal vares
" Jangan coba coba untuk melawan sebelum Lo gue tembak mati, simpan kembali ponselmu lalu taruh kedua tanganmu di belakang " vares menurut
' suaranya kek ga asing tapi siapa ya? '
Setelah tangannya di ikat, kepalanya pun di tutup menggunakan kain
" Udah nyampe belom..aelah lama amat sih lu.."
Orang tersebut tidak menjawab
30 menit kemudian...." turun Lo "
' ni orang buta apa gimana sih, ga diliat apa mata gue ketutup '
" Oi gimana mau jalan orang mata gue aja lo tutup.. gajelas lu "
" Diem ga usah banyak bacot, sini " vares pun di tuntun untuk memasuki sebuah mansion mewah
' kok gua kayak kenal baunya ya? '
Vares masih dalam posisi berdiri tegap, lalu penutup kepalanya di buka oleh orang tadi..dan betapa terkejutnya nya vares melihat orang yang di hadapannya
" Daddy? "
Sekian dulu chapter kali ini maaf kalo gaje ya.. see you next chap bay bay
KAMU SEDANG MEMBACA
second life Bl Lokal✓
AcakBagaimana jika kau di berikan kehidupan kedua ? Apakah kau akan menerima nya dengan senang hati atau tidak?? Jangan ada yang meniru ya ini murni dari khayalan gue!!