BAB 1 : HARI 112, AMARAH GAVIN

510 14 0
                                    

Happy Reading!

--------

Tuk
Tuk
Tuk

Suara langkah kaki yang tidak asing itu lagi dan lagi terdengar oleh telinga Lara. "Mau apalagi cowok brengsek itu kemari" lirih Lara pelan.

Seseorang memasuki ruangan yang gelap itu, hanya ada sedikit cahaya yang masuk berasal dari ventilasi yang se adanya itu. "Ini makan siang buat lo" seorang laki laki berkata demikian kepada Lara.

"Gue nggak mau makan"

"Berulah lagi lo, anj"
"Makan, atau jangan harap gue kasih lo makan"

"Gue makan tapi lo pergi! " Seru Lara.

Tanpa basa basi laki laki itu pergi meninggalkan Lara dan mengunci pintu ruangan tersebut.

"Gue gak butuh makan vin, gue mau bebas dari penyiksaan lo ini"

"Gimana sama keluarga gue yang udah nyari gue selama 112 hari ini vin? "

"Lo nggak punya hati sedikit pun"

Tanpa berpikir panjang cewek yang sudah lusuh itu melempar makanan yang diberi Gavin tadi dengan amarah nya. Hampir setiap hari Lara dibuat gila oleh Gavin. Ntah setan apa yang merasuki Gavin, tapi dia tega mengurung Lara dengan keadaan kaki nya di pasung.

Hari ini tepat hari ke 112 Lara berada di ruangan gelap itu. Sudah lama dia tidak melihat indah nya dunia. Ntah sampai kapan ini terjadi, tapi yang jelas Lara sudah tidak punya harapan selain memohon untuk di bebaskan oleh laki laki setan itu.

------------

"Mau sampai kapan lo kayak gini bro? " Tanya seorang laki laki yang berada tepat di depan Gavin.

"Sampai gue puas liat dia nangis dan ngemis ngemis ke gue"

"Gila lo ya, nganiaya anak orang sampe begitu nya" sahut salah satu laki laki lagi

"Bukan gue yang gila, tapi dia dulu yang mulai" ucap Gavin menyaut pernyataan teman nya.

"Apa yang dia perbuat itu yang dia dapat" lanjutnya lagi.

Semua laki laki yang berkumpul di sana hanya tertawa mendengar ucapan Gavin yang kelihatan nya belum puas akan semua aksi gila nya itu.

The Vagos itu lah nama dan julukan bagi geng motor yang di pimpin oleh Gavin itu.

----------

Matahari tampak nya sudah mulai terbenam ke arah barat, cahaya yang awalnya berasal dari matahari kini perlahan sudah mulai menghilang, membuat Lara mulai merasa takut.

Suara langkah kaki Gavin membuat Lara mendengkuk tak percaya, biasanya Gavin tidak pernah datang saat jam segini. Jantung nya semakin tak karuan saat langkah kaki itu sudah ada tepat di depan pintu.

Tepat 1 detik setelah itu, Gavin datang membuka pintu dengan raut wajah yang sangat marah. Lara semakin ketakutan dibuatnya. Tanpa aba aba, Gavin mencengkram tangannya ke dagu Lara "LIAT, LIAT! , APA YANG DILAKUKAN KELUARGA LO SEKARANG" Ponsel yang ada di tangan nya saat ini ia tunjukkan ke Lara sebagai bukti ucapan nya. "KURANG NIAT APALAGI KELUARGA LO SAMPE NYURUH ANAK BUAH GUE BUAT NYARI LO" Ucapan Gavin barusan membuat Lara berharap besar bahwa kali ini keluarga nya berhasil menemukan keberadaan nya.

"Senang lo.. Ha?, jawab gue" ucap Gavin

"Gue nggak tau apa apa vin"

"Lo jangan menghayal bisa keluar dari sini, karna gue jamin, keluarga lo nggak akan bisa nemuin lo"

"Vin.., jangan apa apa in keluarga gue, gue mohon" lirih Lara pelan sambil meneteskan air mata nya.

"Kalau lo nggak mau keluarga lo kenapa kenapa, jangan pernah lo berniat buat kabur dari sini, 1 langkah lo keluar dari ruangan ini, habis keluarga lo sama gue" Ancaman itu yang membuat Lara nggak pernah mau berusaha untuk kabur.

---------

Malam semakin larut, tapi sedari tadi Lara belum bisa tertidur pulas karena dia masih terpikir apa yang dikatakan oleh Gavin tadi.

Air mata terus menerus membasahi pipi nya, mengingat tak percaya akan semua nya sudah sejauh ini. Ternyata hal yang menurutnya tak seberapa dulu itu, kini dibalas seakan tidak ada ampun oleh laki laki setan itu.

"Gue minta maaf vin.. Kenapa lo setega ini sama gue, sekali lagi gue minta maaf, gue nggak pernah punya niatan buat lakuin itu semua sama lo, tapi kenapa pembalasan lo se kejam ini, kenapa vin? Kenapa? "

Teriakan demi teriakan, itu yang sekarang sedang Lara luapkan, mengetahui tidak ada satu pun yang akan mendengar nya, Lara mengeluarkan semua amarah yang sangat memuncak pada dirinya.

Padahal tanpa Lara sadari, Gavin masih berada di sekitar pintu ruangan itu. Mendengar semua ocehan itu membuat Gavin semakin marah dan mengepalkan tangan nya sejadi jadi nya.

"Maaf nggak semudah yang lo kira ra.. " Ucap Gavin dalam hati nya

-------------

Tangisan Lara semakin pecah saat jam menunjukan pukul 22.45 itu, dimana biasanya seharusnya dia sudah itu, justru sekarang dia menangis kesakitan saat Gavin memberi nya pukulan tiada ampun dengan sabuk yang ia kenakan di celana nya itu.

"Lo pikir ini sakit ha? "

"Hati gue jauh lebih sakit dari ini LARA‼️"

Plak
Plak
Plak

Lebih dari 10 lecutan yang Gavin berikan di lengan Lara. Sekarang lebam lebam yang ada di lengan Lara sangat lah perih bagi nya. Gavin sudah sangat keterlaluan, setan itu terus terusan menyiksa Lara tanpa ampun.

--------

Oke guys, kira kira apa ya yang udah diperbuat oleh Lara dulu nya sampai mendapat balasan yang kejam dari Gavin?

Nanti kan terus kelanjutan cerita aku ya, jangan lupa share ke teman teman kalian dan promosikan di sosmed kalian ya.

See you 💐

112-150Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang