ADEK SAKIT

567 39 4
                                    

Hai man teman aku balik lagi...

****
Matahari terasa sangat indah menyinari villa pagi itu. Namun tidak dengan maverick, pagi itu maverick dibuat kalang kabut. Gimana gak kalang kabut, adeknya panas tinggi yang mana itu membuat maverick panik bukan main. Mereka baru saja sampai dipuncak dan adeknya malah sakit.

"Aduh gimana ini, gue harus ngapain? Apa telfon bubu ya. Tapi takut ganggu bubu." Maverick bingung kalau adeknya sakit pasti bakalan lebih rewell dari biasanya. Biasanya kalau adeknya sakit harus ada bubu disampingnya.

Dan berakhir maverick menelfon bubunya, karena adeknya sudah tidak bisa bangun dari tempat tidur dan semakin rewell.

akhirnya telfon pun terhubung
"Hallo bubu" panggil maverick dengan nada sedikit bergetar karena panik, membuat lelaki manis dua anak itu kaget.

"Hallo iya bang, kenapa kok suaranya abang gitu?" Tanya bubu, dia khawatir anak‐anaknya itu kenapa‐napa.
"Adek bu..."  belum lagi maverick melanjut percakapannya, bubunya sudah memotong pembicaraannya.
"Adek kenapa bang?" Bubu sudah cemas
"Adek panas tinggi bubu, abang gak tau mau ngapain. Dari tadi adek gak bisa bangun dari tempat tidurnya" dan kekhawatirannya benar anak bungsunyalah yang sakit.

"Oke bang gak usah panik, bubu sama ayah kesana buat jemput adek. Adeknya tolong dibantuin pakein jaketnya."
"Iya bubu."
Tut... tut... sambungan telfon pun terputus.

Maverick pun mengambil jaket pada tas milik adeknya dan segera memakaikan adeknya jaket.
"Adek bangun dulu, pakai jaketnya ya."
"Adek mau sama bubu abang." dengan suara bergetar khas orang sakit.
"Iya... bubu sama ayah lagi dalam perjalanan kesini buat jemput adek, sekarang adek pakai jaket dulu." Abang berusaha nenangin adeknya. dia panik banget tapi berusaha tetap tenang

****
Sementara dikediaman pietro
"ayah!" Teriak bubu memanggil kepala keluarga pietro itu

Kepala keluarga pietro itu sedang berada diruang kantornya. memeriksa kembali berkas‐berkas sebelum berangkat adalah rutinitasnya setiap pagi.

"Yah, ayok cepat ganti baju. Kita jemput adek." Ayah di buat bingun. Kenapa pagi‐pagi begini dia sudah disuruh menjemput anak bungsunya. Dia kan sedang bersantai bersama abangnya.

"Biarin aja yang, anaknya sedang berlibur sama abangnya. lagian kan cuma tiga hari. nanti juga balik anaknya."
Ayah mengira suami cantiknya itu sudah kangen anaknya (ayah gak tau aja anak kesayangannya itu sakit)

"Yah bukan bubu pengen ngerusak acara senang‐senangnya anak‐anak. Tapi adek sakit yah"
"HAH!!" Panik ternyata bukan istrinya kangen anaknya tapi... bungsu kesayangannya sakit.

Tanpa berpikir panjang ayah segera bergegas mengambil jaket dan kunci mobil, segera turun bersama suami mungilnya memasuki mobil dan segera melaju menuju puncak.

Setelah beberapa jam perjalanan akhirnya mereka sampai di puncak. Pasusu itu kemudian keluar dari mobil dan bergegas kedalam villa.
"Adekk..." bubu menghampiri anaknya tertidur lemas dengan wajah yang pucat.
"Bubu... adek mau pulang"
"Iya sayang, kita pulang ya"
"Abang, masih mau disini atau ikut pulang?"
"Kalau masih mau nginep gak apa‐apa bang, ayah sama bubu bawa adek pulang duluan."
Abang dengan sigap menjawab. "Gak, abang ikut pulang."
Ayah dan bubu segera membawa adek sedangkan abang membawa tas miliknya beserta milik adeknya.

Adek bersama ayah dan bubu, kalau abang bawa mobilnya sendiri menuju kediaman pietro.

Selanjutnya . . .

Aku double up soalnya ini draft yg udh berkarat😁😁

Jangan lupa komen dan vote yaa man teman, maaf kalau ada salah penulisan kata2. Semoga kalian suka see u 😘

THE PIETRO (THEJUNGFAMS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang