MARAH BESAR

690 29 2
                                    

Hi man teman masih kangen cerita ini
So lets go . . .

Happy Reading





.
.
.
.






Keegan memasuki rumah dengan wajah yang masam membuat bubu bertanya tanya mengapa wajah anak dan suaminya seperti itu.
"Yang baru pulang jalan jalan kok wajahnya ditekuk gitu" tanya bubu hendak menghilangkan rasa penasarannya

Keegan diam ia tidak angkat bicara, takut jikalau ia membuka suara semuanya akan semakin rumit
"Ayah juga, kalian kenapa sih" tanya sang bubu semakin penasaran melihat suami dan anaknya itu

"Tanya anakmu yang" jawab sang ayah singkat. Membuat bubu menukikkan alisnya

"Adek kenapa, coba cerita ke bubu. Harusnya adek happy dong habis beli boneka sama ayah" ujarnya semakin bingung

"Ayah marah sama adek bu" katanya dengan nada memelas. Namun tidak menceritakan secara detail apa yang sebenarnya terjadi

"Adek hampir hilang, aku nyariin dia muter muter mall segede itu hampir stress. Ternyata dia main sama kucing jalanan. bukan cuma itu dia bahkan megang kucing padahal dia tahu dia alergi sama bulu" jelas sang ayah panjang lebar

Sementara aura bubu sudah berubah
"Adek kok susah dibilangin sih, bubu kan sudah bilang jangan dekat dekat kucing" ujarnya frustasi anaknya itu tidak mau mendengarnya

"Ini juga gara gara ayah lama makanya adek main sama kucing" ujarnya tidak mau disalahkan

"ADEK!" teriak bubu
"Kamu udah salah masih ngebantah ya" sambungnya membuat anak bungsunya itu tidak berkutit

Ayah mencoba menenangkan sedang bubu semakin memamas
"Pokoknya kalau sampe adek sakit, bubu gak mau urus ya!" ujar bubu dengan nada sedikit tinggi

Ayah melihat wajah anaknya yang menunduk membuatnya merasa kasihan terhadap anak bungsunya itu

"Dek masuk kamar" ucap ayah menyuruh anaknya beranjak dari sana
"Iya ayah" ujarnya seraya berlalu dari hadapan kedua orang tuanya

"Kamu tuh kenapa sih yah, selalu aja kasihan sama anak kamu itu." ujar bubu penuh emosi

"Udah yang, kamu gak lihat adek tadi ketakutan gara gara kamu bentak" ujar ayah menenangkan suami itu

"Tetap aja yah, ini kelewatan" ujar bubu masih dengan emosinya

"Yang udah, aku yakin sih adek pasti merasa bersalah juga. Kamu lihat tadi pas kamu bentak dia ketakutan banget" ayah masih berusaha menenangkan suaminya

"Pokoknya aku gak mau tau ya, kalau sakit aku gak mau urus. Kamu aja yang urus" masih kekeh dengan pendirian

Ayah hanya bisa menghela napas suami mungilnya itu memang sedikit keras kepala kalau sudah marah. Ayah tau suaminya itu sangat sensitif dengan kesehatan anak bungsunya makanya ia marah besar

Biar nanti ia berbicara dengan suaminya itu sekarang ia harus melihat anak bungsunya itu pikirnya

. . .

Kamar Keegan

Keegan masih termenung mengingat ia baru saja dibentak oleh bubunya. Ia tahu ini sudah sangat fatal bagi bubu sehingga bubu marah besar padanya

Bubu marah besar sama adek, adek harus apa biar bubu tidak marah lagi sama adek.

Masih berkutat dengan pikirannya sampai ia tidak menyadari bahwa ayahnya sudah berada dikamar yang sama dengannya

"Adek lagi mikirin apasih. Alisnya sampe ditekuk kaya begitu" ucap ayah seraya mengelus surai anaknya

Keegan pun tersentak kala merasakan elusan dikepala serta suara ayahnya
"Ayah" ujarnya dengan nada bergetar. Rasa keegan ingin menangis saja

Keegan memeluk ayahnya sambil berbicara ia mengakui bahwa ia salah. Ayahnya hanya mendengarkan dan berusaha menenangkan anaknya

"Ayah... bagaimana ini. Bubu marah sama adek. Adek tau adek salah makanya bubu marah besar" ia semakin mengeratkan pelukan pada ayahnya

"Bubu gak marah kok sayang, bubu cuma khawatir sama adek. Bubu hanya tidak mau adek sakit" ucap ayah menenangkan anak bungsunya.

"Ta-tapi bubu bentak aaadek, ayah. itu tandanya bubu marah" keegan berbicara dengan nada serak tersendat sendat sambil menatap ayahnya dengan wajah basah dan hidung memerah khas orang menangis

Hal itu membuat ayahnya gemas setengah mati, jika saja anaknya itu tidak sedang bersedih mungkin saja ia sudah menggigit hidung anaknya yang merah seperti tomat itu (duh author ikutan gemes juga).

Iyaaa keegan sudah menangis semenjak ia memeluk ayahnya. Ia sudah tidak bisa menahan tangisnya akhirnya ia luapkan dipelukan ayahnya. Dan ayahnya membiarkan anaknya menangis dipelukannya

"Gak pa pa sayang, tenang aja nanti ayah bantu ngomong sama bubu ya" ucapnya sambil mengelus elus kepala anaknya kembali

Sedang keegan kembali memeluk ayahnya dengan erat.

. . .


Setelah puas menangis dipelukan ayahnya keegan akhirnya berhenti menangis

"Adek mandi dulu, habis itu makan. Ayah temenin adek makan" ujar ayah seraya menyuruh anaknya segera mandi

"Iya ayah" kemudian ia berlalu ke kamar mandi yang berada dikamarnya

Kalau saja tidak dibawakan makan oleh ayah. keegan pasti tidak akan keluar untuk makan karna takut sama bubunya. Makanya ayah memutuskan untuk membawa makanan untuk anaknya kekamar.

. . .

15 menit berlalu keegan selesai dengan acara mandinya. Ia keluar dari kamar mandi dengan rambut basah.

"Sini duduk, ayah keringin rambutnya" biasanya ia akan meminta bantuan dari bubu untuk mengeringkan rambutnya tapi suasana sekarang sedang tidak baik baik saja jadi ayahlah yang membantu mengeringkan rambutnya.

Acara mengeringkan rambut sudah selesai kini keegan sedang makan ditemani ayahnya. Namun ia masih kepikiran bubunya

"Adek, dimakan makanannya nanti semakin dingin jadi gak enak" ujarnya setelah melihat wajah anaknya

"Iya ayah" keegan pun menyelesaikan makanannya
"Adek gak usah pikirin bubu, nanti ayah bantu bucara ke bubu. Adek makan terus istirahat adekan besok sekolah. Jangan begadang" ucapnya menenangkan anaknya

"Iya ayah, adek minta maaf ya ayah. Adek tidak mau mendengarkan" ujarnya merasa bersalah

"Iya ayah udah maafin adek kok, udah cepatan dihabisin makannya" ujarnya kemudian mengelus kepala anaknya sayang.

Acara makan pun selesai keegan sudah istirahat, sedang ayah membawa bekas makan adek kembali ke dapur

.
.
.
.




Selanjutnya . . .

Maaf ya man teman banyak typonya

Gimana ceritanya semoga kalian suka
Jangan lupa vote dan komen

See u bye 🥰

THE PIETRO (THEJUNGFAMS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang