Felix dengan perasaan lesu, kecewa dan juga dengan perasaan lainnya yang tak dapat ia utarakan, lantas berjalan pulang. Ketika ia berjalan pulang seorang diri, dirinya tak henti-hentinya menangis disepanjang jalan yang ia lalui sendiri saat itu....
"Kenapa gue selalu gagal sih, kenapa!!" teriaknyaFelix terus saja mengerutui dirinya sendiri bahkan tak ada habisnya ia terus saja mengerutui dan "Gue gagal!!, gue gagal jadi Pangeran kecil untuk Tuan Putri gue" kembali gerutunya
Dengan perasaan yang begitu campur aduk malam itu, Felix hanya dapat menangis seorang diri bahkan "Gue emang laki-laki bodoh, bodoh karna gue gagal melindungi Tuan putri gue" gerutunya dan sejenak ia mendudukan dirinya pada trotoar jalan.
Ketika Felix tengah larut dalam perasaannya seorang diri, saat itu juga ponsel miliknya berdering. Namun Felix mengacuhkan panggilan tersebut, karna tak kunjung hentinya ponsel miliknya berdering, ia pun merogoh sakunya dan mengeluarkan ponselnya dari dalam sakunya, kemudian ia melihat nama yang tertera dinomor tersebut, dan setelah melihatnya ia pun mengangkat panggilan tersebut...
Felix:
"Ke-napa li?"Lyana yang tak mendapati keberadaan Felix di rumah sakit, padahal dirinya mendapat kabar tentang Xyeln dari Felix, lantas segera menghubunginya.
Ketika Lyana mencoba menghubungi nomor Felix sekali, dirinya tak mendapatkan jawaban sama sekali dan dirinya memutuskan untuk terus meneleponi Felix hingga Felix menerima panggilan tersebut. Dan sesuai dengan apa yang dirinya pikirkan, Felix pun mengangkatnya....
Lyana:
"Lo dimana?"Felix:
"Gu-gue dijalanan"Lyana:
"Ngapain lo keluyuran ga jelas sih nj*ng, lo tahu kan kalo..."Belum selesai Lyana mengatakan hal yang ingin ia katakan, Felix memotong pembicaraan Lyana....
Felix:
"Kalo gue gagal jadi pangeran kecilnya, gue gagal sebagai laki-laki dalam melindunginya, gue manusia yang gagal Li!!, gagal!!"Lyana yang mengerti akan perasaan yang kala itu dirasakan oleh Felix, lantas hanya mendengarkan semua yang sahabatnya itu utarakan.
Setelah mengatakan semua yang ingin dirinya katakan, Felix akhirnya diam dengan sendirinya, Lyana yang mendapati tak ada lagi gerutuan ataupun cercaan dari Felix...
Lyana:
"Udah puas?"Felix yang mendengar pertanyaan yang dilontarkan oleh Lyana...
Felix:
"Li?"Lyana:
"Udah puas belum, menyalahkan diri sendirinya? Kalo belum puas, keluarkan semuanya jangan disimpan sendirin"Felix yang mendengarnya hanya diam, pada apa yang dikatakan oleh Lyana.
Lyana:
"Memang dengan menyalahkan diri sendiri, dapat memperbaiki semua yang sudah terjadi hah!?"Felix tak mengatakan apapun juga, dia hanya diam...
Lyana:
"Jawab gue, jangan kayak laki-laki bego yang terus-terusan mengerutui diri sendiri"Felix tak mampu mengatakan apapun juga pada Lyana sang sahabat, Lyana yang tak mendapatkan satupun jawaban dari Felix...
Lyana:
"Kalo Tuan Putri lo tau, lo cuman bisa ngelakuin hal bodoh kek gini, gue yakin dia bakalan jadi orang pertama yang bilang sama gue 'Udah modelannya begitu li, dongo tak tertolong. Jadi diemin aja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Friendzone? In Childhood Memories S2 『ON GOING』
Romance『SEBELUM MEMBACA CERITA INI, DIHARAPKAN UNTUK MEMBACA TERLEBIH DAHULU FRIENDZONE? IN CHILDHOOD MEMORIES S1』 Rank: #29/1.18rb (Categorial Chilhood) #57/1.44rb (Categorial Wp) #86/9.04rb (Categorial Kisah Remaja) Kisah yang menceritakan perebutan anta...