kisses

872 125 21
                                    

Mohon maaf bila ada typo 🙃 selamat membacaa

   Sunoo terbangun karna haus. Ia mengernyit tidak mendapati Evan di sampingnya.

"Kak Evan kemana? ", gumamnya pelan.

Sunoo pergi ke dapur kecil, di samping kamarnya. Setelah minum, ia melihat ke pintu atap yang terbuka. Apakah Evan ada di atas sana?. Sunoo naik dan benar saja, Evan tengah duduk termenung memandangi langit sore.

" kak Evan? "

Evan menoleh, ia tersenyum dan meminta sunoo mendekat. "Kemarilah... "

Mereka duduk berdampingan, "kak Evan sedang apa? "

" hanya memandangi langit, sudah lama aku tidak melihat langit secerah ini.. "

" kalian tidur di siang hari, dan bangun ketika matahari terbenam, tentu saja kalian hanya melihat langit saat gelap"

Evan tertawa, "sunoo... ", panggilnya pelan.

Sunoo menoleh memasang wajah bingung,

Cup.

Sunoo melotot, terkejut karna Evan mengecup bibirnya.

Evan malah tertawa melihat ekspresi sunoo, ia kembali mendekatkan wajahnya dan mengecup lama bibir sunoo. Tangan kanannya terangkat menekan tengkuk sunoo untuk memperdalam ciuman mereka. Pria manis itu tidak menolak ataupun membalas, pikirannya blank seketika.

Sunoo tersengal, wajahnya memerah karna ciuman Evan yang begitu intens.

Evan mengusap bibir sunoo yang basah karna saliva mereka, dengan ibu jarinya.

" ini ciuman pertamamu? "

Sunoo mengangguk kaku.

"Aku juga... "

"....semenjak kekacauan ini, aku merasa tidak memiliki alasan untuk bahagia. "

Evan menyatukan kening mereka berdua, membuat sunoo menutup matanya gugup.

Evan mendekatkan bibirnya ke pipi sunoo.

" tapi sekarang aku memilikinya, melihat wajahmu saja sudah membuat hatiku berbunga bunga sunoo"

Bisiknya pelan membuat sunoo ikut merasakan jantungnya berdebar kencang.

Evan tiba tiba mengangkat sunoo untuk duduk dipangkuannya. Ia memeluk erat tubuh sunoo yang tegang.

"Senja memang indah sunoo, namun ia hanya hadir sesaat untuk menunda kegelapan. "

Evan menumpukan dagunya ke bahu sunoo.

"Tapi kamu menakjubkan, kamu seperti lilin yang menerangi sebuah ruangan gelap. Kamu memberikan cahaya bagi orang yang tak punya harapan seperti ku sunoo...."

Sunoo terdiam mencerna ungkapan Evan. Iya paham betul dengan apa yang Evan maksud, namun ia juga sadar sebuah fakta yang tidak Evan sadari dari ucapannya sendiri.

Jika sunoo seperti sebuah lilin yang menerangi mereka, maka lilin juga akan dengan cepat meleleh dan habis.

Evan memeluk erat sunoo yang terus diam. Ia memejamkan matanya merasakan kehangatan di tubuh dan hatinya.

Batinnya berseru.

Sunoo adalah lilinnya. jika lilin sudah meleleh, maka ia akan membuat lilin yang  baru dengan lelehan lilin itu sendiri. Pada intinya, apapun caranya ia akan  membuat sunoo terus ada bersamanya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CONNECTedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang