Anak Bebek

178 21 4
                                    

Di hari Senin pagi pertengahan bulan Juli. SMA Hanin mengadakan perayaan musim panas dengan menyelenggarakan pameran dan konser musik, dihadiri oleh artis terkenal dan disemarakan oleh murid kelas seni yang berbakat. Seluruh murid nampak antusias sejak jauh-jauh hari, bahkan sejak satu bulan sebelumnya saat acara tahunan ini diumumkan. Tidak terkecuali Jisoo. Gadis itu sedang meminum jus jeruk kesukaannya saat grup paduan suara sekolah mereka tampil dengan memukau. Riuh tepuk tangan para orangtua dan wali murid sangat nyaring memekakan telinga. Setelah seharian penuh mengelilingi setiap sisi sekolah demi menikmati seluruh pagelaran acara: ada banyak stan yang memamerkan hasil kreasi murid seperti makanan dan minuman kekinian, game, lukisan, kerajinan tangan, bahkan juga desain, Jisoo merasa tenaganya telah terkuras habis.

Untuk tahun ini, Jisoo mengikuti kerajinan tangan. Ia sangat tertarik dengan kerajinan tangan yang terbuat dari tanah liat, sehingga menjadi anggota panitia khusus kerajinan tangan. Ia membantu murid lain yang ingin belajar membuat tatakan cantik berwarna-warni. Setelah sedari pagi ia standby di stan tersebut, akhirnya tugas Jisoo berakhir pada siang harinya dan berganti tugas dengan anggota lain. Jisoo hanya berisitirahat sebentar untuk menikmati menu makan siang berupa roti lapis strawberry dan es vanilla blue yang menjadi menu utama stan murid kelas memasak. Setelahnya, ia tidak bisa berhenti melangkah demi mendatangi satu per satu stan dan menikmati jasa atau barang apa pun yang mereka tawarkan.

Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, pagelaran musim panas di sekolahnya ini diadakan satu hari penuh dari pagi hingga pukul delapan malam. Sekarang baru pukul lima sore. Dan masih ada waktu dua jam lagi sebelum puncak acara yang akan dimeriahkan oleh boygroup BSS, boygroup yang akhir-akhir ini digandrungi tidak hanya perempuan namun juga laki-laki karena berkonsep komedi. Jisoo memutuskan beristirahat sejenak agar bisa berloncat-loncat saat BSS tampil nanti. Mendatangi ruang kelasnya yang diyakini kosong karena lapangan sekolah mereka yang sangat luas itu masih padat seperti pasar tradisional.

Ternyata Jisoo salah. Ruang kelas mereka tidak kosong. Ada satu orang berada di dalamnya dengan menyembunyikan wajah di antara pergelangan tangan dan meja. Jisoo berhenti sejenak di ambang pintu. Berpikir. Kenapa ia tidak ingat kalau di kelasnya ada seorang siswa culun yang tidak memiliki satu orang pun teman? Selama hampir satu tahun berada di kelas yang sama, Jisoo tidak pernah melihat pemuda ini berbincang dengan siswa dan siswi lain. Kalau Jisoo ingat, ia tidak akan berpikir kalau ruang kelasnya akan kosong.

Tapi Jisoo tidak peduli. Jisoo masuk lalu duduk di kursinya. Mengenyampingkan tas Jeonghan yang tergeletak di atas mejanya, lalu merentangkan jaket di sana. Menempelkan pipi ke atas meja menghadap pintu. Baru menutup mata, satu panggil masuk ke ponsel genggamnya. Ya? Aku di kelas. Kamu saja, aku sangat lelah. Justru itu, aku ingin istirahat dulu sebelum melihat BSS tampil. Kalau begitu tolong sisakan satu kursi kosong untukku. Iya... Akan kubawakan untukmu, tapi satu kursi sebagai imbalannya. Deal? Telepon diputus, Jisoo kembali menutup mata.

Sebelum tidur, Jisoo dengan sengaja memasang alarm selama lima belas menit. Gadis bermarga Hong itu bangun dengan perasaan yang jauh lebih baik. Rasa lelah jauh lebih berkurang. Hanya membutuhkan peregangan sedikit, juga mengambil cermin untuk memperbaiki penampilan, Jisoo senyum karena merasa jiwa dan raganya telah siap meloncat sepanjang penampilan BSS nanti. Tapi saat bercermin, tanpa disengaja cermin itu menangkap keadaan kursi belakang. Lelaki yang memakai kacamata bulat dan tebal itu ternyata juga sudah bangun.

Jisoo menoleh ke belakang. "Apakah alarmku mengganggu tidurmu?" tanya Jisoo, tanpa berteriak. Toh yang ada di dalam kelas itu hanya mereka berdua.

Bukannya menjawab, pemuda itu hanya menatap Jisoo sambil membenarkan posisi kacamatanya.

Jisoo menghela napas. Memasukan cermin ke dalam tas, berdiri, mendatangi. "Lee Seokmin," panggil Jisoo. Berdiri tepat di depannya. Namun tiba-tiba saja Jisoo merasa kikuk saat mata mereka bertemu. "K-kamu  ...  Sama sekali tidak keluar kelas hari ini?"

TIRA(MISS-YOU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang