awal

97 46 32
                                    

"apa yang telah kamu lakukan Rayana?" Tanya seorang guru berkacamata minus yang sedang menahan amarah yang mungkin telah mencapai puncak.

"Saya tidak melakukan apapun pak. Jika tidak percaya tanya saja pada dia" ucap Rayana dengan menekan kata dia diakhir kalimat.

"Sya benar apa yang diucapkan Rayana?" Tanya pak Harto pada siswi yang menjadi sumber kesalahan pahaman sekarang.

"Bicara ngak usah diam aja. Lo diam malah makin rumit" dialog Rayana santai sambil membersihkan kukunya dengan pemotong kuku.

"Yang mem-bully saya i-tu Rayana pak," ucap Sasya hati-hati.

Mendengar itu Rayana naik pitam. Bagaimana bisa dia dituduh membuly anak beasiswa itu. Hey! Senakal-nakalnya dia tidak pernah terlintas untuk mengusik kehidupan orang lain. "Enteng banget ya tu mulut fitnah gue!" Ucap Rayana dengan nafas memburu.

Enak saja dia dituduh membuly Sasya atas bukti apa dia mengucapkan fitnah palsu itu. Dia juga punya hati dan pilih-pilih juga jika dia memang ingin membuly. Ruby contohnya.

"Ka-n memang kamu yang ganggu aku Ray," beo Sasya dengan kepala yang masih betah menunduk.

"Rayana ternyata kamu memang tidak berubah. Kamu masih suka membuly siswa disini mau jadi apa kamu?"

"Emang Bapak punya bukti atas fitnah ini? Ngak ada kan? Jadi ngak usah sok bijak dalam memutuskan secara sepihak. Memangnya Bapak siapa, hakim?"

"Jaga ucapan kamu Rayana saya bisa memanggil kedua orang tua kamu." Ancam pak Harto.

"Apa peduli saya? Toh memang saya ngak salah kenapa saya harus takut. Seharusnya Bapak yang sadar diri untuk menghukum saya. Bapak siapa seenaknya saja terhadap hidup saya? Disini yang gajih Bapak itu orang tua saya" jawab Rayana tidak suka dan menolak keras semua ucapan pak Harto.

"Rayana walaupun kamu anak kepala yayasan di sekolah ini tapi kamu juga harus sopan sama pak Harto Karna beliau guru kita." Ucap Sasya bijak dan ditelinga Rayana itu hanya sebuah kata basi untuk memanipulasi semua org.

"Guru Lo bukan gue. Dan Lo ngak usah ngarang deh soal buly-bulyan itu basi tau ngak. Gue juga pilih-pilih kali kalau mau buly orang dan untuk Bapak...."

"..... Ngak usah sok paling berkuasa disekolah ini Karna kapanpun saya bisa memberhentikan Bapak sesuka saya." Tutur Rayana penuh ancaman.

"Udahlah mau benar atau salah kan emang gue yang salah. Heran deh sama orang tua gue yang bisa-bisanya mempekerjakan orang yang tidak mengerti apa itu keadilan."

"Maksud kamu apa Rayana? Kamu meremehkan tentang keadilan saya? Apa saya tidak pernah adil terhadap siswa terlebih kamu?" Jawab pak Harto dengan nada marah yang sedang ia tahan.

"Menurut Bapak? Ini adalah sebuah keadilan? Yang hanya mempercayai satu siswa tanpa mencari yang sebenarnya?" Ucap Rayana.

"Padahal di setiap sudut terpampang jelas sebuah cctv pak Harto yang terhormat. Kenapa anda tidak bisa berpikir lebih luas untuk memastikan siapa yang salah?"

Mendengar itu pak Harto hanya diam dan mulai berpikir. Mungkin dia memang terlalu gegabah hingga berlebihan dalam bertindak tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi.

"Baik mungkin Bapak yang terlalu gegabah dalam bertindak. Bapak minta maaf, dan untukmu Sasya tolong jawab jujur apa benar memang Rayana yang mengganggu mu?" Tanya pak Harto pada Sasya.

Sasya yang ditanya hanya diam dan meremas roknya hingga kusut. "Be-nar pak Rayana yang sudah mengganggu saya,"

"Ngak udah bohong Lo!!!" Tidak terima dengan jawaban Sasya yang tambah memperkeruh suasana. Apa yang susah sebenarnya dengan menjawab jujur bahwa bukan dia yang mengganggunya?

"Tolong jawab sejujurnya Sasya..." Ucap pak Harto penuh penekanan.

"I-ya pak bukan Rayana yang ganggu saya tapi Lyly yang ganggu. Dan saya disuruh Lyly untuk bilang bahwa Rayana yang telah mengganggu saya.." jawab Sasya sambil terisak menahan tangisannya.

"Dari tadi kek jujur jadinya kan gue ngak selalu di cap buruk." Ucapnya sembari melirik sinis ke arah pak Harto.

"Udah kan? Saya pamit. Permisi." Pamit Rayana sambil tersenyum tipis kearah pak Harto dan membisikkan sesuatu di telinga Sasya sebelum benar-benar keluar.

"Lo ngak akan aman setelah ngusik hidup gue."

☘️🐾☘️











HAI HAIIIIII.........

KETEMU LAGI SAMA AKUU........

SEMOGA SUKA SAMA CERITA INI........

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YAAA SENGKUU.....

✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧SAMPAI JUMPA DI PART SELANJUTNYA✧⁠◝⁠(⁠⁰⁠▿⁠⁰⁠)⁠◜⁠✧
SEE YOUU PAYY☘️☘️☘️

Dibawah Naungan Senja {ON GOING}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang