"tidak semua keinginanmu akan terwujud jika tidak ada sebuah pengorbanan"
_Aksa Candara_
☘️🐾☘️
Kali ini kantin dipenuhi dengan seluruh siswa-siswi SMA Negeri Gretta High school. Berbaris mengantri untuk memesan makanan yang mereka inginkan. Sebagian dari mereka ada yang bertegur sapa dengan teman sekelas maupun dengan adik kelas.Terdengar suara nyanyian dari sekelompok cowok paling pojok kiri pintu kantin. Semua mata tertuju pada mereka.
"~padahal aku pemalu...~" Nyanyi Bagaskara dengan lantang.
"Aku pemaluu...~" sahut si kembar, Dilan dan Dyan dengan kompaknya.
"~bicara tatap mata saja tak mampu~" sambung farzan dengan lantang sambil memainkan gitar di tangannya.
"~Tapi untuk mu ku coba sebisaku...." Lanjut Tara sambil mendiskripsikan perasaannya.
"One.. two... tree..." aba-aba Bagaskara.
"~apakah harus jungkir balik kah ku menarik perhatianmu?~" sambung farzan.
"~buka kelopak mata mu....~" sahut Dilan sambil mengedipkan matanya lebar-lebar.
"~Apa bagimu ku batu?....~" ucap Dyan sambil mempraktekkan menjadi batu.
"~Bosan jadi orang baik... Diam dan terima nasib.... Ingin kau tergila-gila, tapi yang kau lihat.....~" serentak semuanya yang ada di meja mereka. Sesekali juga orang-orang yang lewat dekat mereka ikut bernyanyi bersama.
"Lanjutin kembar...." ucap farzan.
"~Hanyaa..... Dia......~" Sahut Dilan dan Dyan bersamaan.
Mereka bersorak kegirangan. Begitulah kegiatan mereka jika saat jam istirahat. Menikmati kebersamaan sambil bersenandung kecil bersama.
"Bagus banget dah suara gue, masuk jadi vocalis Hadroh bisa deh" ucap Dilan dengan bangganya.
"Emang ada yang mau nerima Lo jadi vocalis mereka? Yang ada terkenal enggak bubar iya." Sahut Dyan menatap sinis kepada kembarannya.
"Kembaran lucnuk Lo." Jawan Dilan dramatis.
"Bukannya itu murid baru di kelas kita ya? Siapa tadi namanya?" Tanya farzan melihat ke arah pintu masuk.
"Raksasa...." Jawab kembar bersamaan dan diakhiri dengan pecah tawa mereka.
"Eh Lo murid baru?!" Panggil Bagaskara kepada Aksa si murid baru dan yang dipanggil menoleh ke asal suara.
"Sini gabung," ajak farzan sambil menyetel ulang senar gitar miliknya.
Merasa terpanggil Aksa pun menghampiri mereka. "Lo murid baru itukan? Siapa tadi Lo?" Tanya Bagaskara saat jaraknya dengan Aksa tidak terlalu jauh.
"Aksa." Jawabnya singkat. Setelah itu mereka duduk bersama dan mulai membuka diskusi. Tak berselang lama terdengar sebuah keributan.
"Maksud Lo apaan? Ngak punya mata atau apa? Sengaja Lo?" Teriak Lyly dengan emosi yang memuncak.
"Ma-maaf ka, aku ngak sengaja." Cicit Sasya sambil membersihkan kopi yang tertumpah mengenai rok kakak kelasnya.
"Ngak usah pegang-pegang." Serka Lyly dengan cepat lalu mengambil secangkir jus didekatnya lalu menumpahkan jus itu kepada Sasya.
Byurr...
Satu gelas berhasil tumpah tepat diatas kepala. Apakah Sasya malu? Tentunya. Setengah tubuhnya basah dan sangat dingin bagian kepala karena es batu dari jus tersebut. "Maksud kakak apa siram aku? Aku kan ngak sengaja kenapa kakak malah tumpahin jus itu?" Tanya Sasya memberanikan diri.
"Oh mulai berani Lo sama gue? Udah ngak takut?" Tantang Lyly kepada Sasya.
"Bu-bukan begitu, aku cuman nanya kenapa kakak tiba-tiba nyiram aku, apa salah?"
"Salah. Bahkan salah sekali." Jawab Lyly dengan penuh penekanan. Perlahan dia maju mendekat ke arah tubuh Sasya dan menarik paksa pergelangan tangannya. "Lo mau tau kenapa gue sengaja numpahin jus itu?" Tanya Lyly dan tidak ada jawaban dari lawan bicaranya. "JAWAB!!" Kesal karena tidak ada perlawanan dari Sasya Lyly mencengkram kuat dagu gadis itu.
"Udah gue peringatin sama Lo, JANGAN... PERNAH... GANGGU... HIDUP.... GUE LAGI....." teriak Lyly tepat di depan muka Sasya. Merasa muak ia cengkram kuat-kuat dagu gadis didepannya.
"Lo pikun atau apasih hah? Udah ngak bisa bahasa bumi apa gimana? Bosan hidup Lo?" Tanya Lyly sekali lagi. "Jawab!!"
Bruk....
Meja didekat Rayana tergeser karena pergerakan tiba-tiba dari jatuhnya tubuh Sasya. Yang tadi gadis itu dengan tenang melahap makanannya, sekarang berubah, Karna waktu makannya terganggu. Saat dilihat siapa pelakunya Membuat mood makannya makin buruk.
"Maksud Lo apaan anjing?!" Bentak Rayana. "Lo sengaja ganggu waktu makan gue? Cari mati Lo." Ujarnya dengan nafas memburu.
Semua mata tertuju pada Rayana yang mengamuk. Jika sudah seperti ini semua tidak ada yang berani sekedar untuk menenangkan gadis itu, bahkan kedua sahabatnya saja tidak berani jika Rayana sudah mengamuk seperti sekarang.
Lyly, yang menyaksikannya hanya tersenyum bangga pada adik sepupunya itu. Ada sebuah kepuasan tersendiri saat melihat Rayana mengamuk seperti itu. Terlebih lagi Rayana tipikal orang yang tidak suka jika kesenangannya diganggu.
Dengan tertatih Sasya bangun dari jatuhnya, belum berdiri dengan sempurna sudah ditampar keras oleh tangan mulus milik Rayana. Dia hanya bisa tersenyum tipis. Ia menyapu sebagian darah yang keluar dari sudut bibirnya. "Maaf Ray aku ngak sengaja." Setelah mengatakan itu ia pergi untuk membersihkan luka pada wajah nya.
***"Gila ngenes banget deh hidup si Sasya. Udah sering di bully malah ditampar karena tidak sengaja." Ujar Dilan membuka pembicaraan dan disetujui kembarannya.
"Menurut gue Rayana ngak salah tapi emang tuh manusia aja yang ngak tau diri." Ucap farzan sambil mengotak-atik benda pipih canggih miliknya.
"Maksud Lo Sasya? Dia ngak salah tapi ngak sengaja nyenggol meja yang Rayana tempati itupun juga Karna dorongan kasar dari Lyly." Ucap Dilan seperti membela Sasya dengan sangat.
"Lo kok jadi belain Sasya, suka Lo?" Tanya Bagaskara sambil mengunyah kentang goreng yang baru saya dia pesan.
Mendengar itu membuat Dilan risih sendiri dan dia menolak keras akan perkataan Bagaskara tadi. "Enak aja gue suka sama tuh cewek kaya ngak ada cewek lain aja."
"Serius?? Seorang Dilan Juansya suka sama murid kaya Sasya?" Histeris Tara.
"Yang bener aja gue suka sama tu cewek." Tolak Dilan secara sadar.
"Tapi beneran kasihan tau Sasya nya digituin." Ujarnya sekali lagi.
"Menurut gue sih masih dalam batas wajar." Ucap Aksa yang membuat kelima cowok didepannya terdiam dan saling pandang. tidak ada jawaban dari mereka berlima Aksa memilih bangkit dan meninggalkan kantin.
"Lo cantik walaupun lagi marah sekalipun." batin Aksa.
☘️🐾☘️
HAI HAIIIII.........
KETEMU LAGI SAMA AKUU........
SUKA NGAK??
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YAAA....
ADA YANG TYPO TANDAIN YAA SENG......
✧◝(⁰▿⁰)◜✧SAMPAI JUMPA DI PART SELANJUTNYA✧◝(⁰▿⁰)◜✧
SEE YOUU PAYY☘️☘️☘️
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibawah Naungan Senja {ON GOING}
RomanceCerita ini murni dari pemikiran aku yaa!!! Semoga sukaa....