"Ayaaa......."
Bukk...
"Awh.. sakit banget.... Aduh kepala inces pusing...." Rengek Arsha yang membuat dia menjadi pusat perhatian di dalam kelas.
"Lo jatuh? Sakit ya? Aduhh kasian banget sahabat semati gue ternyata bisa jatuh juga hahaha....." Ucap Vanya sambil mengeluarkan lidah mengejek sahabatnya, Arsha.
Arsha, Vanya, dan Rayana adalah sahabat sedari sekolah dasar. Meskipun telah lama bersama dan satu sekolah bahkan makan pun mereka satu piring, tetapi jika bertemu dan berkumpul mereka selalu bertengkar. Entah itu hal kecil maupun hal besar sekalipun.
"Kok kamu jahat sih Vanya sama inces?" Tanya Arsha dengan mata berkaca-kaca. Dari mereka bertiga memang Arsha lah yang paling cengeng dan mudah menangis maka dari itulah kedua sahabatnya suka sekali menggoda anak bungsu dan manja itu.
"Ya salah sendiri pakai lari-lari jadi jatuh kan?" Ucap Rayana mengulurkan tangannya untuk membantu Arsha bangkit dari duduk pertapaannya.
"Eh inces, Lo itu ceroboh makanya hati-hati kalau jalan. Bahkan tong sampah Segede gaban aja Lo ngak liat, aneh." goda Vanya ketika dia mengingat kejadian dua hari lalu. Dimana waktu itu saat pulang sekolah dan karena terlalu bersemangat untuk pulang berakhir Vanya harus mengantarkan Arsha kerumah sakit untuk mengobati luka pada lutut dan tangannya akibat menabrak tong sampah di pinggir jalan.
"Ihh kok kamu jahat sih sama inces?? Ayaa liat Vanya.." adunya pada Rayana seperti anak kecil.
"Udah kalian berisik gue lagi ngak mood mending duduk. Dan Lo Vanya absen dulu buat jahilin ni anak Karna gue ngak ada semangat." Jawab Rayana sambil melirik kearah Arsha.
"Oh iya, gue denger dari anak kelas sebelah katanya disini bakal kedatangan siswa baru loh. Dan siswa itu cowo bejir." Gosip Vanya bersemangat.
Arsha yang sedang bersiap untuk duduk di kursi kebanggaannya terhenti karna mendengar kata cowok diakhir kalimat yang Vanya lontarkan.
"Cowok? Berarti ganteng dong? Wahh inces Pasti suka sama my pangeran baru." Sahut Arsha sambil membayangkan betapa tampan cowok baru itu.
"Kalau kata feeling gue sih dia rata-rata cowok sekolah disini sih. tapi dengar-dengar dia pindahan dari Bandung loh. Dan dia juga siswa berprestasi disana dan tentunya juga dia sangat populer" jelas Vanya.
"Pasti dia anak basket, aaaaa ngak siap inces ketemu sama dia...." Ucap Arsha kegirangan sendiri.
Tak beberapa saat masuk pak Harto ke kelas mereka dengan seorang cowok dibelakang dengan sweater yang dia kenakan. "Selamat pagi anak-anak," sapa pak Harto ramah.
"Pagi pak..." Ucap seisi kelas 11 IPA1 serentak kecuali Rayana. Dia sangat-sangat ingin keluar dan mengganjal perutnya dengan makanan segera. Dia sangat lapar karena pagi tadi dia tidak sempat makan disebabkan karena adiknya sakit dan sangat rewel untuk ditinggal sebentar.
"Anak-anak hari ini kelas kalian kedatangan siswa baru. Aksa silahkan perkenalkan diri kamu." Ucap pak Harto dan cowok disebelahnya mengganguk setuju.
Sebelum mengeluarkan suara cowok itu menurunkan penutup kepala pada sweater yang dia kenakan. Semua siswi di kelas berteriak histeris saat melihat rupa cowok itu. Rayana yang sedari tadi hanya fokus pada benda pipih ditangannya menoleh ke pusat perhatian mereka.
"Halo salam kenal nama gue Aksa Candara. Panggil Aksa aja." Perkenalkan singkat cowok itu.
"Kalau panggil sayang boleh ngak ganteng?" Sahut salah satu siswi berambut pirang coklat dan mendapat sorakan keras dari sebagian siswa cowok.
"Sudah-sudah. Aksa kamu boleh duduk disebelah Rayana. kursi yang kosong disebelahnya. Rayana angkat tangan kamu." Suruh pak Harto dan hanya mendapat tatapan tajam dari sang empu.
Tanpa pikir panjang Rayana mengangkat sebelah tangannya selama 3 detik setelahnya dia menurunkan tangannya dengan segera Karna dia sudah tidak mood sama sekali.
"Baik. Semoga kamu betah Aksa dan kalian semua berteman baik dengan Aksa. Sekian dari Bapak. Kelas kalian hari ini kosong tidak ada pembelajaran.' jelas pak Harto dan di angguki semuanya.
Sepeninggalan pak Harto, Aksa berjalan ke arah meja sebelah kiri Rayana. Sesekali dia melirik kearah Rayana sambil tersenyum tipis.
Merasa diperhatikan Rayana sedikit risih dan terganggu. Apa maksud siswa baru itu? Sengaja? "Gue tau gue cantik ngak usah dipelototin juga ntar Lo kepincut sama gue." Ucap Rayana dengan percaya diri.
Apa dia bohong? Tentunya tidak. Rayana memang cantik bahkan diatas rata-rata. Tak banyak yang memiliki kecantikan sepertinya. Selain perpaduan antara arab dan Amerika dia juga keturunan dari orang penting di Indonesia. Siapa yang tidak kenal dengan anak pengusaha terkenal sepertinya?
Mendengar kepercayaan diri Rayana mampu menarik sudut bulan sabit di bibir Aksa. Ada apa dengan dia? Entahlah dia sedikit terhibur. Mungkin.
"Ngak usah kepedean deh Lo. Lagian siapa yang ngeliatin Lo yang ada buram mata gue." Ucapnya ketus.
Mendengar jawaban Aksa, Rayana jadi ingin sekali memarahi cowok itu. Enak saja dia dikatakan seperti itu. Menyebalkan sungguh manusia ini.
Saat ingin membalas ucapan cowok di sampingnya seseorang dari luar kelas memanggil namanya dan niat untuk membalas ucapan cowok itu tertunda.
"Lo lucu na" ucap Aksa dalam hati.
☘️🐾☘️
HAIIIIII.........
KETEMU LAGI SAMA AKUU........
SEMOGA SUKA SAMA CERITA INI........
JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA YAAA SENGKUU.....
KALAU ADA YANG TYPO TANDAIN YAA SENG......
✧◝(⁰▿⁰)◜✧SAMPAI JUMPA DI PART SELANJUTNYA✧◝(⁰▿⁰)◜✧
SEE YOUU PAYY☘️☘️☘️
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibawah Naungan Senja {ON GOING}
RomanceCerita ini murni dari pemikiran aku yaa!!! Semoga sukaa....