Selamat membacaa ^^
"Lo gak papa?" tanya Aksa saat membantu Rayana berdiri karena tak sengaja mengenai bola basket yang ia lempar.
"Lo tuh bisa main gak sih? Lempar bola aja harus kena orang yang lewat?" bentak Rayana.
"Loh kok nyalahin gue? Bukannya Lo yang salah kalau mau belajar gak usah jalan di pinggir lapangan yang lagi dipakai," sahut Aksa tidak terima.
"Lo kok nyolot sih? Kan Emang Lo yang salah? Kalau gak bisa lempar bola gak usah ikut main,"
"Maksud Lo apa?"
Vanya dan Arsha yang melihat kejadian Rayana dan Aksa segera mendekat.
"Ray Lo gak papa?" tanya Vanya.
"Aduh.... Aya gak papa kan? Gak ada yang Luka kan? Aduhh kasiannya sahabat inces...."
"Gak usah lebay." sergah Rayana saat Arsha ingin menyentuhnya.
"Emang lebay," bukan Arsha yang menjawab melainkan aksa.
"Lo apaan?!" ucap Rayana tak terima.
Tak ingin membalas ucapan Rayana, Aksa memilih mendekati teman-temannya.
"Tuh cowok ngeselin tau gak! Dia yang salah malah gue yang di bilang lebay!" Gerutu Rayana tak terima.
"Kan emang kamu yang salah Ay, seharusnya kamu jangan baca buku sambil jalan apalagi dekat lapangan," nasehat Arsha pada Rayana.
"Cik, diem Lo inces." Rayana pergi meninggalkan kedua sahabatnya dengan langkah kesal dan cepat.
"Emang aku salah ya? Kan aku cuman bilang yang seharusnya?" tanya Arsha pada Vanya.
"Lo gak salah cuman waktu Lo nasehatin yang gak pas." jawab Vanya.
***
"Ngeselin banget gak sih tu cowok?" gumam Rayana memasuki toilet.
"Kenapa Lo?" Tanya Lyly yang memang sedang mencuci tangan di wastafel.
"Kepo Lo," ketus Rayana.
"Dih, masih kecil gak usah pemarah cepat tua Lo entar," ledek Lyly sambil mendorong jidat Rayana lalu pergi dengan cepat meninggalkan gadis itu.
"Eh Lo, awas aja sampai ketemu gue lagi, gue Patahin tu jari!!"
Setelah selesai berbicara dan memaki orang-orang yang membuatnya kesal Rayana menuju kelas karena tak berapa lama lagi bel masuk berbunyi.
Saat berada di lorong kelas 11 IPA3 tak sengaja Rayana melihat sosok lelaki yang membuat mood nya rusak. Tepat di depannya Aksa dan cewek beasiswa maksudnya si Sasya sedang berbincang serius.
Penasaran apa yang mereka bicarakan Rayana berjalan lebih dekat agar bisa tau pa yang mereka bicarakan. Sedetik ia tersadar, ada apa dengannya? Mengapa dia sangat ingin tau tentang cowok itu? Oh tidak-tidak. Ini sudah diluar kendalinya.
"Tapi gue penasaran," keluh nya.
Setelah berpikir keras akhirnya ia putuskan untuk tetap melihat dan penasaran apa yang sebenarnya terjadi. Saat ingin melihat dan mulai mendekat dua orang itu sudah ingin berpisah. Tunggu-tunggu, apa mereka sudah selesai? Sebentar sedikit ia masih penasaran apa yang mereka bicarakan, ayolah kerjasama nyaa,
"WHAT!!...." histeris Rayana saat Sasya memeluk punggung Aksa dan tidak ada penolakan dari lelaki itu. Muncul pikiran aneh di benaknya, ada hubungan apa mereka? Apakah mereka sepasang kekasih? Astaga... kenapa dia seperti orang yang sangat tersakiti. Tolonglah.... Sekarang wajah dan telinga nya sudah merah akibat melihat kejadian itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dibawah Naungan Senja {ON GOING}
RomanceCerita ini murni dari pemikiran aku yaa!!! Semoga sukaa....