Chapter 9

915 68 0
                                    

Haechan mengusap kasar wajahnya, ia melirik ke samping kosong. Mahen pasti sudah pergi bekerja pikirnya. Senyuman terapik jelas saat terbesit ingatan semalam dimana mereka berciuman dan menyatakan hal hal romantis yang membuatnya salting.

Cklek!

Haechan membuka pintu kamar, terlihat mama nya dan ibu Mahen memakai baju serba panjang dan apa ia tak salah lihat sesuatu yang di pegang oleh mamanya seperti senjata tajam.

“ma, mau kemana?”

“loh, sudah bangun? ini mama sama ibu Mahen mau ke lahan.”

“hah? cuma berdua?”

“ada Mahen kok, dia udah duluan ke lahan.”

mendengar nama Mahen haechan jadi membulatkan matanya, apa Mahen di lahan? sedang apa? ya tentu mengurus tanaman lah.

“haechan ikut ya?”

“loh nak, nanti panas. kotor juga disana kita cuma beres beres lahan yang udah banyak rumput, kamu di rumah aja” sahut Gina

“eung! mau ikut bu, haechan lihatin aja deh kalo gitu. ga macem macem kok sekalian bantuin bawa makanan” bujuk haechan dengan senyuman manisnya.

“ya sudah siap siap sana, ibu sama mama kamu nunggu di luar” ucap gina sebelum pergi ke luar

“siap!”

buru buru haechan mandi dan mengenakan pakaian serba panjang karena hari memang panas meski panas pagi, haechan tak suka tapi untuk menemui Mahen apa saja ia lakukan.

buru buru haechan mandi dan mengenakan pakaian serba panjang karena hari memang panas meski panas pagi, haechan tak suka tapi untuk menemui Mahen apa saja ia lakukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

—°°—

“MAS MAHEN!”

Mahen yang sedang menanam tanaman di tengah lahan menoleh ke sumber suara yang memanggil namanya.

“haechan?”

Mahen berjalan menghampiri haechan dan mama ibu mereka yang berada di dekat pondok, Haechan menaruh wadah makanan yang tadi ia bawa.

“kenapa kesini, hm?”

Mahen menepuk topi yang haechan pakai, Haechan tersenyum manis kemudian tangannya terulur mengusap kotoran tanah yang ada di kening Mahen dengan jeraminya.

“muka kamu kotor, mas.”

“ga usah di lap, lihat tuh tangan kamu jadi kotor. sini tangannya”

sret!

Mahen menarik jemari haechan dan mengelapnya ke bajunya sendiri, haechan melotot melihat apa yang Mahen lakukan.

“Mas! baju kamu jadi kotor”

“gapapa, mas kan emang udah kotor”

MAS MAHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang