Chapter 12

983 80 0
                                    

1 Minggu kemudian ~

Haechan meregangkan tubuhnya yang baru saja bangun dari tidur, ia turun dari ranjang mengambil handuk dan masuk kedalam kamar mandi. setelah selesai mandi haechan langsung berdandan memakai pakaian kasual dengan tas sandang kuliahan.

“Ma, haechan pergi ke kampus”

“iya hati hati sayang!”

Haechan menaiki mobilnya dan melaju dengan kecepatan sedang, ia memutar musik dengan genre riang karena pagi ini sangat cerah. sejak beberapa hari akhirnya ia bisa hidup normal tanpa membuang air matanya.

sejak kepulangan dari desa saat itu haechan bukan ke kampus malah menghabiskan waktunya di dalam kamar seharian, dan ini hari keduanya ke kampus karena hari ini ada kuis.

sesampainya di kampus haechan langsung mendudukkan tubuhnya di kursi atas pojok lebih tepatnya dekat seseorang yang sangat ia kenali.

“pagi bro” sapa haechan pada Jaemin

“kayaknya kantong mata udah hilang wkwk”

haechan mengangguk pelan, “ga ada gunanya nangisin tuh orang kampung!”

“heleh! bilangnya orang kampung, waktu di desa aja pap terus foto kebersamaannya sampe gue iri” ucap jaemin mengejek.

“udah lah jem! ga usah di bahas gue mau cari cowok mulai sekarang!”

Jaemin terkekeh kecil mendengar ucapan haechan, ia paham betul beberapa hari lalu Haechan menangis terus menerus bahkan mengatakan ia rindu pada Mahen.

“eh lo tau ga? hari ini ada dosen baru dosen bahasa inggris, kata orang sih ganteng tapi ga tau ya”

“gue ga peduli sih, jem.”

“iyalah orang lo belum move on!”

“paan sih”

Tak lama kemudian seorang dosen masuk ke kelas dengan seseorang yang berjalan mengikuti sang dosen di belakang, semua mahasiswa sedikit hebo berbisik-bisik kala melihat seseorang itu.

Jaemin menyenggol lengan Haechan yang masih fokus dengan ponselnya, “chan! i-itu kan Mahen?!”

“apaan sih—

deg

Haechan mendongak menatap ke depan dimana sosok yang jaemin bilang tengah berdiri di samping dosen yang biasa mengajar mereka. Haechan terperangah jantungnya berdegup dengan kencang nafasnya bahkan kesusahan.

“M-mas Mahen?” gumamnya

“Baik, perkenalkan ini dosen pengganti bapak. bapak tidak akan memasuki ruangan kalian lagi jadi akan di ganti dengan pak Mahen. semoga kalian bisa berinteraksi dengan baik terimakasih.”

Setelah memperkenalkan dosen baru, dosen itu pamit keluar meninggalkan kelas. Sekarang hanya ada Mahen dan beberapa Mahasiswa yang sedang fokus memperhatikannya. Mahen melirik ke atas samping ia menyunggingkan senyumnya saat mata mereka beradu, buru buru haechan memalingkan wajahnya asal. Mahen terkekeh pelan kemudian kembaki fokus.

“Good morning everyone!”

“Morning” ucap mahasiswa serentak

“Okay, let me introduce myself, my name is Mahendra Baskara. I graduated with a master's degree in English and I am 27 years old.” Mahen memperkenalkan diri

“any question?” sambungnya

“Pak, sudah punya pasangan belum?” tanya salah satu mahasiswa perempuan

Mahen menyunggingkan senyumnya sembari melirik haechan, “sudah, sebentar lagi saya akan menikah”

beberapa Mahasiswa mendesah kecewa mendengar jawaban dosen muda mereka itu.
Jaemin menyenggol lengan Haechan, “lo jadi nikah?!”

MAS MAHENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang