HAPPY READING
12
"Apakah kau yang selama ini menyimpan bunga matahari di loker ku?" Tanya Hyunjin sinis kepada seorang anak SMP itu.
Kedatangan Hyunjin ke gedung SMP membuat orang-orang merasa aneh, Hyunjin Aragon sangatlah terkenal karena merupakan putra dari pemilik yayasan. Selain Hyunjin, yang mejadi perhatian semua orang adalah lawan bicaranya, seseorang yang bernama Jisung. Seorang Maḫīru yang berasal dari keluarga antah berantah yang mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di Seoul International.
Anak itu terlihat berani untuk tidak menjawabnya, ia berjalan melewati Hyunjin yang berdiri di hadapannya.
"Hei Maḫīru!" Teriak Hyunjin kesal.
Anak itu menghentikan langkah kakinya dan berbalik, ia berjalan menghampiri Hyunjin. "Apa maumu Āriru?!"
"Kau berani sekali, aku bertanya baik-baik!" Hyunjin mulai kesal.
"Apa maksudmu baik-baik? Kau bertanya dengan sangat sombong." Jisung sangat kesal terhadap Hyunjin.
"Kau yang menyimpan bunga itu atau bukan?! Kenapa sulit sekali menjawab pertanyaanku?" Hyunjin menyilangkan lengannya.
"Aku tidak mengerti apa maksudmu." Jisung kembali berjalan menjauhi Hyunjin.
"Aku dengar kau sering membawa bunga matahari untuk Ibumu yang dirawat di rumah sakit." Teriak Hyunjin.
Jisung menghentikan kakinya lagi dan berbalik dengan mata penuh amarah mendekati Hyunjin. "Apa masalahmu?!"
"Katakan saja iya atau tidak." Jawab Hyunjin.
"Apapun yang kulakukan bukan urusanmu, selama aku tidak merugikan siapapun tidak usah ikut campur." Tegas Jisung yang berjalan dengan cepat meninggalkan Hyunjin.
Ini adalah pertama kalinya ada seseorang yang berani menunjuk wajah Hyunjin, apalagi ia seorang Maḫīru. Hyunjin tidak bisa berhenti memikirkan Jisung, tubuhnya yang kecil terlihat tidak gentar melihat Hyunjin, ia juga terlihat tidak mau mengakui kebenaran bahwa ia yang menyimpan semua bunga itu, 'mungkin ia malu' pikir Hyunjin.
Akhirnya Hyunjin selalu mendatangi kelas Jisung, hampir setiap hari Hyunjin menemui Jisung tanpa membahas bunga matahari ataupun sekotak susu coklat itu. Awalnya Jisung selalu mengabaikan Hyunjin, lama kelamaan Jisung menanggapi segala basa basi Hyunjin.
"Hyunjin, kenapa kau berurusan dengan anak SMP itu?" Tanya Jongseong sinis.
"Ia orang penting bagiku." Jawab Hyunjin datar karena ia sedang fokus mengetik kode-kode sulit di laptopnya.
"Penting?" Tanya Sunwoo yang sejak tadi duduk menyilangkan kaki memperthatikan layar laptop.
Hyunjin mengangguk. "Ia orang yang selalu memberiku bunga dan susu coklat."
Sunwoo dan Jongseong sontak terkejut dengan jawaban Hyunjin.
"Hyunjin, kau yakin? Maksudku kenapa kau berpikir bahwa ia orangnya?" Tanya Sunwoo.
"Aku sudah mencari informasi, ia juga tidak membantah saat aku bertanya padanya."
"B-benarkah?" Tanya Jongseong ragu.
Hyunjin mengangguk. "Kenapa? Kalian tidak percaya?
"Hyunjin kau yakin tidak salah orang?" Tanya Sunwoo.
YOU ARE READING
Soulmate
FanfictionHYUNJIN-FELIX ⚠⚠WARNING⚠⚠ Rated: R-Restricted [17+] Genre: Fanfiction, Romance, Fantasy Tags: #aboverse, #fluffy, #abusive, #angst, #mpreg, #mentalhealth, #smut, #softcore, #gore, #arrangedmarriage Felix adalah keturunan dari kaum elite, namun tiba...