HAPPY READING
23
Suara klakson mobil dan bisikan-bisikan para penikmat malam di pusat kota terdengar jelas dari balkon apartemen Sungchan yang berada di lantai 10. Malam itu Sungchan terduduk di balkon apartemennya dengan segelas martini ditangan kirinya, ia memandangi bulan purnama yang malam itu kebetulan terlihat jelas tak tertutup awan. Ia tidak bersuara sedikitpun, air matanya terus mengalir dari sudut matanya dan tangan kanannya memainkan liontin pedang yang tergantung dilehernya.
Dalam benaknya hanya ada sebuah penyesalan. "Bodoh, kenapa kau tidak mati saja Sungchan?" Ia terus merutuki dirinya sendiri di dalam hati tanpa henti.
Wonbin yang baru saja kembali dari kelas malamnya, melihat tuan rumahnya itu bertingkah aneh, seluruh barang-barang yang ada di kamarnya berantakan, sepertinya seseorang baru saja meluapkan amarahnya.
Wonbin membuka pintu geser kaca itu dan menghampiri Sungchan, lalu ia duduk di kursi kosong yang berada disamping Sungchan.
"Apakah kau sedang gila?" Tanya Wonbin, ada sedikit rasa takut di dalam hatinya, namun ia tidak tahu bagaimana seharusnya ia bertingkah di hadapan Sungchan saat ini.
Sungchan hanya menyeringai, ia membiarkan air mata mengalir dis udut matanya tanpa henti.
"Lihatlah, kau menyeringai, tetapi matamu terus mengeluarkan air."
Sungchan menyimpan gelasnya. "Tadi Felix... Felix mengatakan bahwa ia mencintaiku."
Wonbin terkerjut. "Benarkah? Bukankah itu bagus? Lalu kenapa kau mengamuk dan menangis seperti ini?"
"Karena..." Sungchan menelan ludahnya. "Karena itu dulu, mungkin 7 tahun yang lalu." Sungchan menyeringai. "Felix bilang ia pernah mencintaiku dulu dan ia berniat mengatakannya padaku. Tapi dulu aku... aku menolaknya."
Wonbin mengernyitkan dahinya. "Kau menolaknya? Benarkah?"
Sungchan mengangguk, ia mengambil gelasnya lagi dan menyeruput martini yang terasa pahit itu. "Dulu aku bilang bahwa aku hanya akan berpacaran dengan Nīru."
"Bukankah kau sudah mencintai Felix sejak dulu? Kenapa kau mengatakan kau hanya menginginkan Nīru?"
"Karena aku tidak mau memberikan harapan apapun pada Felix."
Wonbin menggaruk kepalanya. "Aku tidak mengerti Hyung, kalau begitu kau dulu tahu bahwa Tuan Felix mencintaimu?"
"Yang ku tahu Felix memiliki suatu perasaan terhadapku, namun perasaannya pasti berbeda." Sungchan menggosok kasar wajahnya, menyeka air mata yang kerap masuk ke dalam mulutnya. "Dulu aku berpikir kalau perasaan Felix padaku bukan cinta yang seperti itu, bukan seperti cintanya kepada Hyunjin."
"Apa maksudmu?"
"Dulu aku tahu bahwa Felix memiliki perasaan padaku, dan aku... aku tahu Felix menggantungkan harapan padaku agar ia terbebas dari belenggu takdir sialan yang mengikatnya dengan Hyunjin."
"Itu artinya dulu ia tidak tulus padamu."
Sungchan mengisi kembali gelasnya dengan sebotol martini yang berada di sampingnya. "Ia sangat tulus menyayangiku, tapi padaku ia berperilaku seperti manusia biasa."
"Manusia biasa?" Tanya Wonbin.
"Benar, perasaannya padaku seperti manusia pada umumnya, ia memiliki harapan padaku, ia mengingikan sesuatu dariku. Tapi pada Hyunjin?" Sungchan mendengus. "Ia seperti malaikat, ia begitu tulus melakukan semua kebaikan tanpa berharap balasan."
YOU ARE READING
Soulmate
FanficHYUNJIN-FELIX ⚠⚠WARNING⚠⚠ Rated: R-Restricted [17+] Genre: Fanfiction, Romance, Fantasy Tags: #aboverse, #fluffy, #abusive, #angst, #mpreg, #mentalhealth, #smut, #softcore, #gore, #arrangedmarriage Felix adalah keturunan dari kaum elite, namun tiba...