chapter 二十五

420 56 73
                                    

HAPPY READING

25





Malam itu begitu tenang di rumah lavender, dua orang sedang duduk di meja makan menikmati makan malamnya dengan tenang tanpa berbicara sedikitpun.

Felix tidak berkata apapun, begitupun Hyunjin. Di dalam kepalanya Hyunjin sedang mencoba menyusun kata-kata yang tepat untuk memulai percakapan.

"Apakah sulit untuk tidur dan makan?" Felix memulai pembicaraan. "Lihatlah matamu menghitam dan badanmu semakin kurus."

'Itu benar-benar Felix.' Gumam Hyunjin di dalam hatinya. "A-aku tidak memiliki nafsu makan dan sepertinya obat tidur sudah tidak bekerja."

"Makanlah karena kau butuh, bukan karena kau mau." Ujar Felix yang masih sibuk memotong makanannya.

Hyunjin mengambil piring Felix dan memotong-motong makanan Felix lalu memberikannya kembali ke depan Felix.

"Aku akan makan." Senyum Hyunjin ke arah Felix namun Felix mengabaikannya.

Setelah mereka menyelesaikan makan malam mereka, Felix berdiri membawa piringnya untuk dicuci, lalu Hyunjin buru-buru mengambil piring di tangan Felix. "Biar aku saja, kau duduklah."

Felix tidak menjawab apa-apa, ia lalu berjalan ke ruang tengah dan duduk di sofa tempat mereka menonton.

Setelah Hyunjin selesai mencuci piring ia langsung memotong beberapa apel, terlihat di dalam kulkas sangat penuh dengan makanan, itu berarti Felix sudah tinggal lama disini.

Hyunjin menghampiri Felix dan meletakan sepiring apel di depannya. Hyunjin menusuk satu potong apel dengan garpu dan memberikannya kepada Felix, Felix ragu-ragu namun akhirnya ia mengambil garpu itu.

"Felix."

"Hmmm?" Felix masih sibuk menonton.

"Terima kasih."

"Untuk apa?"

"Untuk semua bunga matahari dan susu cokelat itu."

Felix langsung melihat ke arah Hyunjin. "Kau... kau tahu?"

Hyunjin mengangguk. "Maafkan aku karena terlambat mengatakannya."

Felix menunduk, ia tidak tahu harus berkata apa. Keduanya kembali terdiam, sebenarnya Hyunjin tidak ingin mengatakannya begitu saja. Namun ia masih kebingungan, ia tidak tahu apa kata-kata terbaik yang harus dikatakan.

Malam itu mereka menonton serial Netflix, semalaman mereka tertawa dan menangis bersama. Tidak lama Hyunjin yang sejak tadi melingkarkan tangan di pinggang Felix, akhirnya tertidur di pundak Felix.

Felix menyimpan remote yang sejak tadi ia pegang dan memandangi wajah Hyunjin.

Felix menyeringai dan mengusap pipi Hyunjin. "Hyung kau tahu, sejak tadi bayi kecil kita terus menendang karena mendengar suaramu." Felix mengusap lembut pipi Hyunjin penuh cinta, Felix mencoba mencuri satu ciuman, wajahnya sudah begitu dekat dengan wajah Hyunjin, tapi entah mengapa Felix mengurungkan niatnya.

...

Paginya Hyunjin terbangun, ia tersadar telah tidur di sofa. Ia melihat selimut berwarna biru menyelimutinya, lalu matanya mengitari ruangan mencari objek yang sangat ingin ia lihat.

"Kau baru bangun?" Tanya Felix yang berjalan mendekati Hyunjin, lalu duduk di samping Hyunjin. "Kau ingin sarapan sekarang? aku membuat beberap―"

Tiba-tiba Hyunjin memeluk Felix.

SoulmateWhere stories live. Discover now