ONS-S3 Bagian 31

2.6K 270 13
                                    

🔞 Part ini berisi adegan dewasa!!! Himbauan untuk skip part ini bagi adik-adik yang membaca!!!

"Apa yang lili makan tadi kenapa mulut lili rasanya manis..." ucap jennie ketika keduanya mempraktekan adegan berciuman seperti yang mereka lihat dalam layar televisi

"Puding... tadi kan nini juga memakannya..." ucap lisa, keduanya sama-sama duduk dan saling berhadap hadapan

"Ayo lanjutkan lagi...." Lisa kembai melumat bibir jennie dan jenniepun melakukan hal yang sama, tangan lisa mulai membuka satu persatu kancing seragam yang jennie kenakan hingga ia terbelalak dengan gunung kembar milik sahabatnya yang masih terbungkus bra berwarna putih, jennie pun melakukan hal yang sama ia membuka kancing seragam lisa hingga ia bisa melihat abs di perut sahabatnya yang sebelumya tidak pernah ia lihat kemudian jennie merabanya

"Nini bagai mana cara membuka ini?" Tunjuk lisa pada bra yang masih jennie kenakan

"Lepaskan pengait di belakang punggung nini... baru itu bisa terlepas..." lisa meraba punggung jennie untuk menemukan pengait yang jennie maksud kemudia lisa membuka dengan kedua tangannya

Mata lisa terbelalak ketia ia melihat payudara jennie yang begitu sintal dengan puting kemerahan di ujungnya, lisa menelan air salivanya sementara wajah jennie sudah memerah karena malu

"Apa payudara nini bagus?..." lisa mengangguk, berkali-kali lisa menelan salivanya melihat kedua puting merah jambu itu menantang di depannya

"Lakukan seperti itu..." tunjuk jennie pada layar televisi tetapi lisa meragu karena ia sudah besar dan berhenti meminum asi sejak ia berumur tiga tahun, lisa merasa ia sudah tidak membutuhkan asi lagi

"Cepat lili, jangan hanya dilihat...." Perintah jennie, lisa gelagapan... ia mendekatkan kepalanya pada salah satu puting kiri jennie memasukan puting itu kedalam mulutnya kemudian menghisapnya dengan perlahan berharap ada sesuatu yang bisa ia minum dari sana sementara jennie mulai menggelinjang

"Llili geliiiiii...." Ucap jennie sambil mengusap rambut lisa

"Tidak ada susunya... tetapi rasanya nyaman dan enak..." ucap lisa sambil terus menyedot payudara jennie

"Ekhhhh lili enak... kenapa rasanya sangat enak dan membuat celana dalam nini semakin basah dan lengket...." Lisa berhenti ia menatap wajah jennie untuk memastikan wanita itu baik-baik saja dengan apa yang sedang ia lakukan

"Punya lili juga semakin sesak nini..." lisa merasa penisnya begitu keras dan semakin menghimpit boxer yang masih ia kenakan dibawah sana

"Buka saja kalau begitu... nini juga akan membuka celana dalam nini...." Keduanya sama-sama menurunkan celana mereka kemudian kembali duduk berhadapan

Keduanya sama-sama terbelakak dengan organ kelamin di hadapan mereka, jennie menelan salivanya ketika melihat penis asli yang baru pertama kalinnya ia lihat, lisa pun sama ia baru pertama kali melihat wujud vagina asli terpampang di hadapannya, vagina itu berwana pink dengan bulu-bulu halus di sekitarnya, sedangkan jennie melihat kepala penis lisa yang memerah mengeluarkan cairan bening di ujungnya

"Nini ingin pegang?..." ucap lisa dan jennie mengangguk, dengan ragu-ragu jennie memegang batang penis lisa dan menyentuhnya dengan tangannya sementara lisa mengelus vagina jennie dengan jari tengahnya

Jennie mengikuti adegan di televisi dimana sang wanita menggenggam dan mengurut batang penis pasangannya, jennie pun melakukan hal yang sama

"Nini... akhhhhhh... kenapa rasanya sangat enak, tangan nini hangat..." lisa meringis sementara jennie mengigit bibir bawahnya ia merasakan gerakan jari-jari lisa di lipatan vaginannya menimbulkan sensasi yang belum pernah ia dapatkan seumur hidup, rasa enak bercampur geli

MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang