ONS-S3 Bagian 38

2.3K 212 11
                                    

Brankar itu masuk kedalam ruang operasi menyisakan lisa yang hanya bisa menunggu jennie di depan pintu ruangan yang lampu diatas pintunya masih menyala berwarna merah, lisa cemas ia memainkan buku-buku jarinya, tidak ada yang tau tentang kejadian yang menimpa lisa dan jennie di ruang tunggu bandara incehon yang membuat keduanya kini berada di sebuah rumah sakit yang terletak tak jauh dari bandara

"Selamat sore, tuan lisa kami dari pihak kepolisian ingin menanyakan beberapa hal pada anda terkait insiden kecelakaan di dalam tolilet bandara incehon..." dua orang petugas kepolisian berseragam lengkap berdiri didepan lisa yang sedang menunduk, lisa pun mendongak mengarahkan pandangannya pada kedua orang di depannya

"Hm... sore..."

"Kami tahu anda masih sangat terpukul dengan kejadian beberapa jam lalu yang menimpa istri anda, tetapi kami harus menanyakan hal ini agar kami bisa menangkap pelaku secepatnya..."

"Ya aku sangat terpukul jujur saja, kenapa pengamanan bandara sampai lalai membiarkan kekacauan semacam ini apa lagi kami berada di dalam ruang VIP yang seharusnya lebih aman tapi kenapa? Kenapa ini bisa terjadi pada istriku... kenapa!!! Apa saja yang kalian kerjakan brengsek!!!" entah mengapa emosi lisa memuncak begitu saja, ia menarik kerah seragam salah seorang petugas, dan petugas lainnya mencoba menghentikan tindakan lisa

"Tuan.... kami mohon tenang, kami mohon maaf atas kelalaian ini..." keduanya petugas itu membungkuk di hadapan lisa

"Aku akan menuntut kalian semua lihat saja, jika terjadi sesuatu pada istri dan calon anakku!!!" kedua petugas itupun ketakutan, keduanya mengurungkan niat mereka untuk menanyakan alur kejadian yang terjadi di dalam ruang VIP

"Tuan kami minta maaf.... Kami-kami permisi dulu..." keduanya buru-buru menghilang dari hadapan lisa, beberapa saat kemudian seorang petugas ruangan VIP bandara yang sempat menemukan jennie di dalam toilet terengah-engah, ia sedikit berlari untuk segera bertemu dengan lisa

"T-tuan, aku kesini untuk mengantarkan barang-barang milik anda...." Wanita itu menyerahkan koper, tas dan ponsel milik lisa yang sempat ia tinggalkan di dalam ruangan VIP

"Hah ya, terima kasih..." ucap lisa dengan wajah frustasinya

"Bagaimana keadaan istri anda tuan?..."

"Dia-dia masih berada di dalam ruang operasi..." ucap lisa sambil mengambil ponsel dan barang-barangnya miliknya dari tangan si Wanita

"Aku turut prihatin dengan kejadian yang menimpa anda dan istri anda tuan, aku berharap keadaan istri anda baik-baik saja..."

"Aku sangat menghawatirkan keadaan istri dan calon anakku... aku tidak bisa membayangkan jika aku harus kelilangan keduanya..." lisa melemah, ia kembali bersandar di kursi menahan tangisnya

"Jadi istri anda sendang hamil.... Aku minta maaf, aku sangat menyesal atas kejadian ini, aku juga tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi karena orang itu bisa lolos membawa senjata tajam masuk kedalam bandara dan luput dari pemerikasaan..." wanita itu masih berdiri di hadapan lisa

"Ini bukan kesalahannmu... kamu tidak perlu meminta maaf, dan terima kasih kamu sudah mengantarkan barang-barang milikku dan istriku...."

.
.
.

Jeju Island

"Kenapa mommy dan daddy belum sampai juga... bukanya grandpa bilang daddy dan mommy sedang menuju kesini?" alexa bertanya pada axel, keduanya sedang berada di dalam kamar mereka setelah bermain pasir seharian, karena hari sudah semakin sore maka keduanya memutuskan untuk Kembali lebih dulu ke kamar mereka meninggalkan para tetua yang masih berada di pusat kebugarann

"Seharusnya mereka sudah sampai, apa daddy dan mommy berjalan-jalan lebih dulu sebelum tiba di hotel? Aku sudah menghubungi daddy sejak satu jam yang lalu tetapi daddy tidak mengangkat panggilan dan membalas pesaku" 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang