[9]

9 2 0
                                    

_________¤•••¤__________

•Terpapar Virus•

__________¤•••¤__________


Zelia berjalan keluar rumah sakit, langkahnya terburu-buru dan sesekali mengamati layar ponselnya, sesampainya di halte bus ia membuka tasnya mencari-cari kacamata yang sudah ia simpan di dalam tasnya.

“Kemana perginya? Kok ngilang?” gerutunya.

Zelia berinisiatif untuk kembali ke rumah sakit untuk mencari kaca mata miliknya tapi niat itu ia urungkan karena bus sudah datang. Alih-alih kembali, ia dengan cepat menaiki bus takut Zean lama menunggu.

Sekitar 10 menit untuk Zelia sampai di cafe tempat ia dan Zean bertemu, wanita itu tak langsung masuk malah masuk ke toko kosmetik yang berada tepat di samping cafe. Ia berinisiatif mencari lipstik.

Halo Zea! Lorong 3, rak ke 2 ada promo loh!” seru Yona yang memang bekerja di toko kosmetik itu.

Kelebihan punya sahabat tuh begini, gak perlu nanya udah langsung ngasih pencerahan,” jawab Zelia dengan senyuman kemudian melongos pergi mencari tempat yang dimaksud Yona.

BUY 1 GET 1

Woahhhh!” Bagai menemukan harta karung, mata Zelia di buat berbinar hanya dengan melihat tulisan di papan iklan.

Salah satu kelemahan terbesar wanita adalah beli 1 gratis 1,” timpal seorang yang entah darimana asalnya. Mata Zelia memicing menemukan sosok pria di samping kirinya yang memegang lipstik dan memutar-mutar benda tersebut.

Ngapain ngikutin saya terus?”

Ini!” Gian menyodorkan kacamata milik Zelia. Zelia bingung apa tindakan pria itu patut untuk di ucapkan terima kasih atau tetap diam agar pria itu tak besar kepala.

Benda seperti ini gunanya untuk apa coba?” tanya Gian lagi mencairkan suasana, matanya masih setia mengamati benda-benda yang tersusun rapi di depannya itu

Zelia menarik nafas jengah tapi akhirnya menjawab “Biar bibir nggak kelihatan pucat, disamarin pake lipstik.”

Ooh, btw mau tau tidak cara membuat bibir biar merah dan gak pucat secara alami?” salah satu tak tik buaya ala Gian akhirnya debut.

Apaan?” Zelia masih tetap cuek tapi lagi-lagi ia bertanya. Gian kemudian memegang lengan Zelia, membuat wanita itu tertarik paksa menghadap Gian yang mulai memiringkan kepalanya dan mengikis jarak antara mereka.

Ngapain? Gila lu yah!” Ketus Zelia, menoyor pelan jidat Gian agar menjauh

Bibirnya kan mau di buat merah, yah di kokop aja biar merahnya alami!” Gian si buaya tak butuh berpikir lama untuk menarik hati si betina. Sadar atau kesurupan, setidaknya tau situasi dan kondisi. Mereka sedang berada di pertokoan yang sudah jelas banyak pengunjung tapi Gian malah ingin bereksplorasi ralat mencium Zelia.

Kamu ini manusia mesum jenis baru yah? Jelas-jelas yang luka tuh lenganmu tapi otakmu yang sakit,” Kesal Zelia mencoba meninggalkan Gian tepatnya melarikan diri untuk menenangkan jantungnya yang berdetak tak karuan. Terhitung ini adalah kali kedua Zelia di buat menciut oleh Gian.

Zelia berjalan menuju kasir, menyodorkan 2 buah lipstik ke Yona dengan maksud untuk membayar belanjaannya. Ia merogoh tasnya mencari dompetnya namun nihil. Ia tak menemukan barang yang ia cari. Kesialan mungkin masih setia berpihak dengan dirinya

Gak papa, aku yang bayarin,” ucap Yona seakan tau pokok permasalahan yang dihadapi sahabatnya itu.

Jangan melupakan Gian yang masih setia mengekor i Zelia, pria itu dengan sigap menyodorkan kartu miliknya dan di terima oleh Yona yang sudah menatap Zelia dan Gian bergantian dan tak percaya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEGAN AGAIN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang